«««○3○»»»

46 4 0
                                    

«««○»»»
LIFE IS FAKE
«««○»»»

———————————————

"Tak pernah ada yang terbebas dari masalah selama kita masih bernafas.
Jadi berhenti bertanya dan hadapilah karena bukan hanya kau orang lain juga punya masalah."

—————

"KIM NAMJOON."

Panggilan itu tak membuat sang empu menoleh, dirinya masih asik memandang kedepan dan sesekali terpejam. Suara itu seakan sudah biasa untuk dirinya dengar, dan saat ini ia ingin berhenti untuk mendengarnya.

"Kim Namjoon, kau tidak dengar hyung panggil? Kalu ini apa lagi eoh? Jungkook terluka karena pertengkaran mu, sebaiknya kau jelaskan sekarang."

Namjoon memandang sekilas pada sosok Seokjin yang sudah terduduk di sebelahnya, pasti adiknya yang memberitahu kakaknya ini. Siapa lagi jika bukan dia.

Ia hanya bisa menghela nafas. Disaat seperti ini berbohong ataupun diam tak akan baik, pilihan satu satunya ia harus berkata apa adanya. Kalau tidak ia pasti akan menerima kemarahan Seokjin, dan ia tak siap untuk itu.

"Aku lelah hyung."

"Wae?," tanya Seokjin setelahnya.

"Aku yang sudah terbiasa menjadi sempurna kini lelah, semuanya berbeda saat bukan hanya aku tapi mereka pun harus menjadi sempurna. Aku yang tak terbiasa untuk beradaptasi dengan mereka membuat semuanya kacau."

Namjoon kembali memandang ke depan, tampaknya sesuatu di depan sana lebih menarik untuk dilihat dari pada ekspresi Seokjin yang sulit ditebak.

"Dulu membuat diriku sempurna tidak pernah terasa selelah ini, aku yang terbiasa mendengar pujian mulai jengkel dengan semua komentar mereka. Dan ternyata untuk menjadikan mereka seperti ku sangat tidak mungkin," akhiri Namjoon.

Seokjin hanya bisa tersenyum sendu, harusnya yang dirasakan Namjoon dirinyalah yang merasakan sebagai anak sulung. Tapi ia terlalu egois, dan memilih jalannya sendiri lalu membiarkan adiknya yang menerima semua tekanan.

"Membuat semua orang menjadi sepertimu bukan hanya tidak mungkin, tapi tidak akan pernah mungkin. Dan kesempurnaan itu berawal dari tidak sempurna, terlebih semua itu hanya milik Tuhan," jawab Seokjin.

"Dengarkan aku, kau sekarang hidup di lingkungan yang berbeda. Disini kau tidak harus menjadi sempurna saeng, biarkan semua mengalir sebagaimana mestinya. Kau hanya harus mengarahkannya agar jalan itu tidak membuat mereka tersesat."

Pandangan keduanya masih menyapa. Ini yang Namjoon suka dari sosok hyung nya ini, semuanya seakan punya jalan keluar bila kita bicara padanya.

"Arraci?," tanyanya.

"Ne arraseo hyung."

«««○»»»

Tawa adalah sesuatu yang membuat orang lain tahu kita sedang bahagia. Tawa pula bisa menular dan membuat sedih menjadikannya pergi. Namun tawa juga bisa menyakitkan saat kita menggunakannya untuk tidak melihatkan rapuhnya kita.

LIFE IS FAKE [BTS Brothership & Familyship]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang