Namjoon menghampiri jimin yang sedang asyik bermain dengan kucing liar ditaman dorm mereka..."Jiminaaa apa kamu tidak tau hobii ada dimana ? Aku tidak melihatnya sama sekali seharian ini... biasanya dia berada diruang latihan kalo ngga ya distudio aransemen" pertanyaan namjoon membuat jimin terkejut hingga kucing dipangkuannya berlari ketakutan
"Yaaakk hyung kau membuat kucing itu lari ketakutan, lainkali jika datang jangan mengejutkan orang" jimin yang kesal tidak menjawab pertanyaan namjoon dan meninggalkan namjoon yang keheranan sambil menatap jimin yang menjauh meninggalkannya sendirian ditaman.
"Apakah aku salah ? Kurasa aku tidak mengagetkannya" namjoon kebingungan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Sementara itu jimin sangat lega bisa meninggalkan namjoon dengan alasan yang cukup masuk akal, jadi dia tidak perlu kebingungan menjawab pertanyaan namjoon tentang jhope...
Namjoon masih duduk dikursi taman menggantikan jimin yang tadi berdua disana bersama kucing liar... dia melihat jhope datang memasuki halaman dorm, namjoon yang melihat itu langsung bergegas menghampiri jhope
"Darimana saja kau seperti orang yang sedang bersembunyi dari sesuatu ?" Tanya namjoon yang sedang menghadang jhope yang terkejut setelah celingukan kekanan dan kekiri untuk memastikan keadaan
"Aa...aakuu aaakkk kkkuu anuu hyung akkkuu... tadi aku sedang..." jhope yang kelagapan karena bingung harus menjawab dengan alasan apa ini ditolong oleh seorang malaikat...
"Hyuuungg apa kau gila ? Lihatlah kaus kaki busukmu yang menggunung ini dilokerku, cepaatt bersihkan dan singkirkan benda benda menjijikan itu dari barang milikku sekaraaangg hyuungg" jimin meneriaki jhope dari kejauhan sembari tangan kanan menutup hidungnya dan tangan kirinya memegang kaus kaki kotor yang entah milik siapa
"Bbaaa.. bbaaiikk jiminaa sebentar, hyung aku pergi dulu" jhope membungkukan badannya kepada namjoon dan berjalan cepat kearah jimin...
"Bukankah itu kaus kaki taehyung ? Lagipula jhope bukan anak yang pemalas, dia tidak pernah membiarkan barangnya kotor sedikitpun" namjoon semakin curiga melihat sikap kedua sahabatnya itu.
Yoongi yang sedang pusing karena mengaransemen lagu baru mereka, kedatangan tamu yang akan berkeluh kesah panjang lebar kali tinggi...
"Hyung, ada yang aneh dari hobii dan jimin... kelihatannya mereka sedang menyembunyikan sesuatu" namjoon mengungkapkannya kecurigaannya kepada yoongi yang sedang stres akut tingkat dewa,
"Apakah mereka melakukan tindakan buruk diluar sana ? Apakah mereka memakai narkoba? Oohh tidakkk hyungg kita harus hentikan mereka sebelum makin jauh" namjoonn tidak berhenti mengoceh
"Jooniiiyaa bisakah kamu berhenti berkokok ? Aku sedang pusiinggg aarrggghh rasanya aku akan gila, cepaatt keluaarr tinggalkan aku sendirii" yoongi yang geram membuat namjoon ketakutan
"Mmaa.. mmaaaf hyung" namjoon meninggalkan studio dengan kebingungan yang makin memuncak
"Ada apa dengan semua orang hari ini?" Namjoon yang bingung memutuskan pergi ke perpustakaan untuk membaca buku
Ditempat lain...
"Kenapa hobi oppa bisa memberiku semua ini, lalu apakah aku harus pindah apartemen seperti ucapannya? Haruskah aku menghubunginya, seperti apa yang dia ingin aku lakukan... aaaaggghhhh tuhaann apalagii iniii" yunbi yang frustasi mengacak acak rambutnya,
"Jika dia ayah kandung heuimang, kenapa dia tidak datang saat aku hamil bulan pertama? Lalu bagaiman bisa dia adalah ayah kandung anakku... bagaimana bisa bintang seperti dia mendonorkan spermanya ? Apa dia gila ?!!... kurasa aku yang semakin gilaaa" yunbi memeluk lututnya sambil menatap keluar jendela... disampingnya tertidur lelap pangeran kecil tampan yang selalu tenang tiap kali dia tidur, terlihat sangat menggemaskan dan manis... membuat yunbi semakin bersemangat menjalani hari hari mereka...
Keesokan harinya....
Ting tong..."Tunggu sebentaarrr..." yunbi menyambar outer mustard berbahan wol miliknya dan berjalan cepat menuju pintu...
"Tumben pagi pagi but.. ta" yunbi melongo melihat beberapa pria didepan pintu apartemennya
"Mohon maaf apakah benar ini kediaman nyonya yunbi?" Tanya salah seorang dari mereka
"Iii..iiyaa benar, maaf kalian siapa ? Ada perlu apa? Saya tidak pesan perabotan apapun, saya rasa kalian salah alamat" ungkap yunbi setelah melihat perabotan rumah tangga yang diangkat oleh pria pria itu...
"Kami tidak salah alamat, tidak salah orang juga, ini dari tuan hobii untuk anda... jadi harus kami letakkan dimana karena kami juga ada jadwal segera untuk ketempat lain" ucap orang yang sama kepada yunbi
"Baiklah letakkan didalam, bawa semuanya masuk biar aku sendiri yang menatanya" ucap yunbi sembari memberi jalan masuk untuk mereka."Ap.. apaan ini yunbi ?" A Rin yang baru datang terkejut melihat kejadian ini,
"Ceritanya panjang biar aku ceritakan semuanya setelah orang orang ini pergi" jawab yunbi singkat...37 menit kemudian...
"Terimakasih pak" yunbi membungkukann tubuhnya
"Sama sama, mari nyonya" para pria itu pergi meninggalkan mereka berdua, A Rin yang masih bingung mengisyaratkan tatapan penuh tanya kearah yunbi sambil mengikuti yunbi melangkah masuk."Apaaa?!!!!" A Rin yang terkejut terbelalak tidak percaya menatap ke arah yunbi
"Apaa kau gila ? Secinta itu kau sama jhope sampai sampai halu, yunbii toloongg jangan menjadi gilaa kau sudah punya heuimang jika kau gila bagaimana dengan anakmu ? Sadaarlaah ku mohoonn" A Rin menatap mata yunbi dengan cemas."Aku tidak halu dan tidak gila, hobii oppa sendiri yang datang kesini dan menceritakan semuanya dia juga memberiku kartu debit ini dan handphone ini" yunbi menyodorkan kartu debit berwarna silver kepada A Rin dan handphone keluaran terbaru...
"Astaaga yunbi dimana kau mencuri benda ini, tolong kembalikan kepada pemiliknya kumohon" A Rin mulai banyak berburuk sangka
"Baiklah akan ku buktikan" yunbi meraih handphone dimeja itu dan mulai menelepon seseorang, dia menghidupkan loudspeaker agar A Rin bisa mendengar dengan jelas.
"Halo, ada apa kau meneleponku sepagi ini?" Tanya suara serak khas pria bangun tidur diujung telepon.
"Kenapa kau kirimkan banyak barang kerumahku ? Tidakkah kau tau rumahku ini sempit, aku tidak bisa menerima barang barang darimu" ucap yunbi
"Bukankah kemarin sudah kusuruh kau pindah apartemen yang lebih bagus, jika terjadi sesuatu pada anakku karena apartemen kecil dan kumuhmu maka aku akan membunuhmu" sahut suara diseberang sana
"Apa hakmu ? Dia anakku aku yang melahirkannya aku yang menyusui dan menghidupinya... kau tidak punya hak dan tidak bisa merebutnya dariku" sahut yunbi marah
"Aku ayah kandungnya, aku bisa merebutnya darimu kapan saja aku mau, hanya saja aku masih belum bisa mengambilnya karena dia masih membutuhkanmu" ucap suara di seberang dengan parau
"Baiklah kita lihat saja" tantang yunbi
"Aku harus pergi, akan kuhubungi saat aku punya waktu luang"Pip... pria itu memutuskan panggilan...
Haii haaaiii ini authoorr
Enjoy readingg...
감사합니다 :*
사랑한다 <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Heuimang
FanfictionJangan berhenti berharap... semakin besar harapanmu, semoga semakin kuat niatmu mengejar apa yang kamu harapkan... jangan hanya berharap lalu berangan angan. ~V