3 Bulan Kemudian...
YunbiPov'sSemakin hari tubuhku semakin gemuk dan perutku semakin membesar...
Tapi semuanya berbanding terbalik dengan yang terlihat,
Orang lain melihatku seperti kesulitan dengan perut dan tubuh yang kelihatan sangat berat. Kenyataan yang kurasakan justru sebaliknya, semakin hari rasanya langkahku semakin ringan.Bulan ini merupakan bulan ke delapan kehamilanku, anak yang ku kandung ini merupakan anugerah yang sangat besar untukku. Semakin besar perutku, semakin besar juga perhatian dan kasih sayang yang kudapatkan dari orang terdekatku kecuali, ibuku...
Sampai detik ini aku masih merahasiakan semuanya dari ibu atau siapapun yang ku kenal di indonesia... mereka tidak tau jika disini aku hamil dan akan segera melahirkan, mereka hanya tau aku ke korea untuk bekerja dan mengejar apa yang ku inginkan.
Setelah sarapan seperti biasa aku keluar rumah dengan senyum yang tidak pernah pudar dari wajahku, sebenarnya aku sudah diperbolehkan mengambil cuti hamil saat kandunganku berusia 7 bulan. Hanya saja aku menundanya karena aku merasa masih sanggup untuk bekerja dan kurasa janinku juga tidak mempermasalahkan itu karena memang dia tidak pernah rewel.
Aku menunda cuti karena ingin mendapat waktu cuti lebih lama untuk merawat anakku saat dia lahir nanti.
Seperti biasa aku berjalan kaki trotoar menuju ke kantor seperti biasa, keadaan jalanan masih sepi karena memang masih terlalu pagi untuk beraktivitas disini. Ketika lampu sudah menunjukkan warna hijau yang berarti pejalan kaki bisa menyabrang, aku melangkahkan kakiku dengan hati-hati.
Baru saja mengambil 2 langkah kaki, aku terkejut saat ada mobil dengan kecepatan tinggi dari kejauhan mengarah kepadaku, terdengar suara rem yang menarik perhatian beberapa orang yang ada disana menandakan pengemudinya berusaha menghentikan laju kendaraannya, tapi terlambat tanpa sempat mengelak mobil yang kecepatannya sudah berkurang itu menabrakku, aku berusaha melindungi perutku.. mobil itu membuatku terpental 1 meter dan terduduk dijalan,
Kuraba perutku, darah mulai meresapi celana hamilku.
Semua orang panik dan berusaha menolongku, aku hanya memikirkan bayi yang sedang ku kandung.Dia hidupku, aku tidak ingin terjadi apapun padanya. Kerumunan orang membuatku pusing dan akhirnya semuanya berakhir gelap.
....
"Jangan bangun dulu, kamu harus banyak istirahat... tubuhmu masih lemah" samar samar ku dengar suara ara yang membuatku mengurungkan niat untuk bangun dari tidurku, saat akan kembali tidur aku teringat akan bayiku, kuraba perutku yang sudah datar dan itu membuatku terkejut.
Aku membuka mataku dan mulai menangis, kutatap wajah 2 wanita didepanku... mereka menundukkan kepala dan menyiratkan kesedihan pada wajah mereka, aku yang sudah mengerti apa maksud itu semua tidak bisa terima dan membuatku menangis sejadi jadinya pagi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heuimang
FanfictionJangan berhenti berharap... semakin besar harapanmu, semoga semakin kuat niatmu mengejar apa yang kamu harapkan... jangan hanya berharap lalu berangan angan. ~V