Failed ❌

18 4 0
                                    

DAEGU, 08 - 10 - 2019

Seperti kemarin, aku sudah berada dikantor pagi pagi buta...  tidurku sudah lebih baik semalam meskipun perasaan kacau ini masih menyelimuti hati, setidaknya aku sudah bisa sedikit melupakan dan berusaha menerima apapun hasilnya nanti.

"Lebih bijak lagi yunbii, semangat yunbi" teriakku dalam hati... yang bisa mendukungku saat ini hanya diriku sendiri, bukan orang lain

"Kamu datang awal lagi hari ini ?" Tiba tiba saja Ara sudah berdiri didepan meja ku
"Hmm" aku hanya mengiyakan dengan malas
"Oh yasudah" Ara meninggalkan meja ku , dan itu membuat ku penasaran.. tumben Ara nggak mendaratkan beribu pertanyaan lagi untukku , mungkin Ara sudah mulai mengerti keadaanku jika aku lagi kacau.

'Drrtt...Drrtt...Drrt'
Ponsel ku bergetar disamping keyboard komputer di atas meja kerjaku
"Nee anyeonghaseyoo" aku menyahuti suara di ujung sana
"Kami dari pihak rumah sakit, ingin memberitahukan bahwa proses inseminasi dilakukan hari ini, bisa tolong dikonfirmasi apakah hari ini nyonya bisa hadir, mohon maaf karena kami memberi kabar secara mendadak" jelas petugas rumah sakit
"Aa nee, hari ini aku free, nanti sepulang kerja aku akan kesana... sekitar jam 5 sore" Jawabku
"Baiklah, kami telah menerima konfirmasi dari nyonya... kami akan mempersiapkan semua yang dibutuhkan. Dan kami harap nyonya tidak terlambat datang, terimakasih" ucap petugas itu
"Baik, terimakasih informasinya... saya akan sampai tepat waktu" aku menutup dan meletakkan kembali ponselku dimeja.

Sejujurnya aku bahagia hingga tersentuh, sebentar lagi aku akan jadi ibu.

"Ibuuuu aku takuutt" jeritku dalam hati...

Hari mulai gelap dan Aku berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang sedikit lengang, aku melangkah sedikit tergesa karena takut terlambat.
Aku berhenti di depan sebuah ruangan dan berjalan memasuki ruangan itu. Kulihat dokter yang konsultasi denganku kemarin duduk di belakang meja ruangan itu dan mempersilahkanku untuk duduk di hadapannya.

Dokter ini menjelaskan ulang prosedur dan segala macam kemungkinan, gejala, apa yang harus kulakukan dan banyak lagi. Setelah selesai menjelaskan panjang lebar dan memastikan aku sudah benar benar mengerti,  lalu dokter mulai bersiap untuk melakukan proses inseminasi.

"YunbiSsi sudah siap ?" Dokter bertanya meyakinkanku sekali lagi
Aku sangat takut hari ini, yang bisa kulakukan hanya menghela nafas panjang untuk meredakan rasa takutku.
"Saya sudah siap dok, silahkan" aku mulai memejamkan mata, aku sudah siap dengan segala kemungkinan yang terjadi dan apapun yang digariskan tuhan nanti... aku harus siap menerimanya.

Dokter mulai bekerja dengan berbagai macam alat medisnya, yang ku khawatirkan hanya satu, inseminasi ini gagal.. aku ingin semua berjalan lancar dan berhasil.
Proses inseminasi itu tidak menyakitkan seperti kelihatannya, aku memejamkan mata untuk meyakinkan diriku bahwa semuanya akan baik baik saja, aku bisa melewati semuanya.

Selama hampir 2 jam menjalani proses inseminasi yang sempat mengalami hambatan sedikit, akhirnya aku bisa melewati semua proses yang membuatku berkali kali hampir meneteskan airmata membayangkan apa yang akan ku alami setelah ini.
Setelah mendapat penjelasan rinci dari dokter aku bergegas pulang dengan berbagai perasaan yang berkecamuk didadaku.

"Anyeonghaseyoo bujangnim, saya Han Yun Bi dari Unit Pengembangan 1 besok saya ijin tidak masuk karena kesehatan saya kurang baik, terimakasih dan mohon maaf sebelumnya"
"Baiklah, terimakasih sudah ijin dan memberi tahu" setelah menerima jawaban, telepon terputus dan  kulemparkan ponselku ke atas kasur.

Aku terduduk dilantai, aku tidak sanggup menahan desakan didada ini... mataku mulai terasa menghangat dan tangisku mulai pecah.
"Maafin yunbi bu" bisikku pelan sambil terisak
"Yunbi nggak tau lagi harus gimana, yunbi gaktau lagi jalan mana yang harus yunbi ambil selain ini..." aku bersandar di pinggir ranjangku dan menatap keluar jendela, airmataku terus membanjiri pipi dan membuat kilau dipipiku karena pantulan cahaya bulan malam itu yang mengintip dari sela sela gorden kamar.
"Yunbi yakin, yunbi bisa... meskipun yunbi tau resikonya bakal bikin yunbi makin kesulitan, tapi yunbi yakin pilihan yunbi pasti yang terbaik untuk ibu dan yunbi nanti" ku belai lembut perutku yang masih rata,
Entah disana sudah ada nyawa yang harus kujaga, atau inseminasi itu akan gagal... tapi aku tetap yakin, bahwa ini tidak akan gagal.

Entah karena lelah dengan segala tekanan seharian ini, atau lelah karena tidak berhenti menangis membuatku tertidur dilantai dingin ini.

DAEGU, 09 - 10 - 2019

Aku terbangun karena sinar matahari pagi yang nakal membangunkan ku melalui celah celah gorden kamar,
"Kenapa aku tertidur disini" aku bangun mengusap  pipiku yang terasa semakin chubby,
Tiba tiba aku teringat aku harus cek kandunganku dan aku segera merogoh tasku mencari cari sesuatu.

Kutemukan benda kecil yang ku cari, aku berlari kekamar mandi.
Kulakukan semua instruksi yang tertulis dibuku petunjuk dan menerapkannya dengan hati hati...
Saat menunggu reaksi yang terjadi, jantungku terasa berdebar kencang, hingga hampir terhenti saat kulihat garis yang muncul di benda yang kupegang itu.
"Negatif, Mungkin allah memang belum mengijinkanku menjadi ibu" Sambil memandangi tespack ditanganku yang menunjukkan 1 garis merah muda, tanpa sadar aku kembali meneteskan airmata...
Entah kenapa aku merasa sedih ketika hasilnya negatif,
Di awal seakan akan aku takut, tapi ketika hasilnya negatif aku merasa sangat sedih dan kecewa. Aku sudah yakin dan sangat siap jika harus mengasuh bayiku sendirian, tapi tuhan berkata lain.

Haii all, ini author... nggak terasa udah akhir tahun aja yaa... semoga yang belum terlaksana ditahun ini bisa tercapai ditahun mendatang yaa...
Jangan lupa support author Share dan voment juga yaa ... terimakasihh :)

HeuimangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang