Ting...
Suara notifikasi di ponselku yang awalnya kuabaikan mulai membuat penasaran, ku ambil ponsel cantikku dengar wallpaper dan case sun flower itu.
Kulihat notifikasi dilayar menunjukkan sebuah email,
"Omg, aku nggak percaya" kuletakkan ponselku diatas ranjang, aku kembali bersandar di tembok kamarku.
"Ya tuhan, terimakasih" aku menutup wajahku dengan kedua telapak tangan, email indah itu membuatku terisak... sebuah ke ajaiban datang hari ini, aku sudah berusaha dari jauh jauh hari dan beberapa kali gagal namun aku tetap berjuang dan berusaha.Hari ini sepertinya semua usahaku sudah terjawab,
Aku lolos ujian untuk bekerja di korea... dan entah tuhan memang sayang kepadaku atau bagaimana, pekerjaan yang ku dapatkanpun, pekerjaan yang sulit didapatkan banyak orang.Tok.. tok.. tok
"Mau sampai kapan kamu dikamar terus bi ? Cepet keluar makan malam dulu, dari tadi pagi kamu nggak keluar sama sekali" ibu ku sudah teriak teriak diluar kamar"Iya bu sebentaaarr" aku langsung berdiri dan meraih tissue lalu mengusap semua air diwajahku, aku menatap diriku di cermin dan membenahi wajahku yang kacau sebelum keluar menuju ruang makan.
"Lama banget sih kamu, ibu heran kayaknya kamu nyimpen banyak makanan dikamar sampai sampai nggak keluar kamar sama sekali" yaa seperti biasa ibu ku tersayang ini selalu meributkan apapun ketika batang hidungku sudah muncul,
"Maaf bu, aku capek banget jadi butuh tidur berpuluh puluh jam" jawabku asal sambil menjatuhkan pantat dikursi, ku teguk segelas air dihadapanku.
"Welehh, weleehh emang dasarnya kamu aja males kan, ibu tuh tau kamu mageran... makanya tidurr terus kerjaannya, harusnya kesayanganmu bukan Shooky tapi Koyaa biar sama kayak kamu glundang glundung tidurr terus kerjaannya" ibu meletakkan ayam goreng dimeja sebelumnya akhirnya duduk dihadapanku.
"Hehe ibu bisa aja, janganlahh aku kan sayangnya sama Shooky, akhirnyaa ibu ku bisa bedain kesukaanku wkwkw... udah mulai ketularan suka BTS ya bu ?" Pertanyaanku membuat ibu meletakkan kembali sendoknya
"Apa ? Ketularan ! Iya gimana ibu gak ketularan tiap hari denger kamu puter lagu BTS, beli semua tentang BTS, ngoleksi semua tentang Jihop sama Shookynya itu" Jawaban ibu membuatku geli, karena memang aku sering banget muter lagu lagu BTS dan ibu ku yang keseringan denger itu sampai hafal wkwk, apalagi DNA selain udah sering ku puter dirumah ada iklan tokopedia lagi makin hafal dah emak gua.
"Ehm, tapi bu J hope itu BT21,nya Mang bukan Shooky, kalo Shooky tuh punya Mas Agus" ucapku sambil menyuapkan nasi kedalam mulutku
"Loh loh, katanya kamu suka Jihop kok ngoleksinya punya Agus ? Agus tuh anak mana ? Temen sekolahmu dulu atau kenalanmu dimana lagi ?" Seketika aku tersedak mendengar pertanyaan ibu, yang tadi niatnya nasi masuk kerongkongan ini malah nasi kepental masuk hidung njay.
"Uhukk uhuukk, bu minum bu" ibu langsung menyodorkan air minum kepadaku dan menepuk nepuk punggungku
"Kamu ini makan aja masih kesedak mau ke korea, disana kalo nggak ada ibu siapa yang bantuin nepuk punggungmu kalo kesedak kayak gini ?" Ibu masih aja ngomel, udah tau anaknya sekarat kayak gini astaga...
"Ish ibuu ini aku kesedak kan gara gara ibu juga, selalu aja bikin aku dan makananku terkejut" rasanya hidungku sakit, untung udah mendingan
"Lah kok ibu ? Emang ibu salah apa ?" Ibuku yang bingung, cuek dan melanjutkan makannya
"Yaudah bu mulai besok kita jangan bahas BTS lagi deh kalo makan, bisa bisa serangan jantung aku nanti denger penyataan dan segala pertanyaan ibu tentang BTS" aku meneguk air sekali lagi, aku mengurungkan niatku menyuapkan sendok kemulutku saat melihat ibuku mau angkat bicara lagi
"Bentar dulu, agus itu siapa ? Artis juga ya, kok dia punya boneka aksi kayak BTSmu itu ?" Ibuku masih aja kepo sama agus astagaa...
"Agus itu Sugaa ibuu, aku biasa manggil agus emang hehhe, jadi Shooky itu bukan boneka aksi, tapi anaknya Suga" kujelaskan secara detail wkwk
"Oalaahh, suga yang ayu itu kan"
"Iya, serah ibu lah... bebebku jihop kok" ibu melanjutkan makan tanpa mengomentari ungkapanku lagi.
Setelah selesai makan, aku mulai angkat bicara untuk menjelaskan bahwa aku akan ke korea dalam waktu dekat ini.
"Bu aku diterima dan lolos tes disalah satu perusahaan di korea, rencananya aku berangkat setelah selesai ngurus sisa berkas lain yang perlu diurus" ungkapku, ibu terdiam cukup lama, lalu menatapku
"Kamu yakin mau ke korea ? Kenapa nggak disini aja ? Kamu nggak suka ya tinggal sama ibu, apa karena ibu berisik" wajah sedih ibu membuatku nggak tega, tapi ini udah impianku... aku udah berusaha sejak 4 tahun lalu, sejak aku lulus masa putih abu abu. Terlebih lagi kalau dikorea pastinya aku bisa lebih deket sama BTSkuu...
"Bukan gitu bu, aku suka banget tinggal sama ibu... mungkin nanti kalo dikorea aku bakalan sedih nggak ada ibu, tapi aku nggak bisa sia siain perjuanganku gini aja bu" kalo sudah dalam situasi begini aku cuma bisa 2M, menjawab seadanya sambil menunduk
"Mending kamu disini aja, kamu nikah sama anak temen ibu yang kemarin ibu kenalin ke kamu ya... gak usah ke korea, nggak usah mikir kerjaan... kamu bisa hidup enak sama dia" ucapan ibu ini seketika membuatku semakin yakin aku harus ke korea. Minimal saat aku jauh dari ibu, aku nggak perlu pusing mikirin ibu yang selalu nyuruh aku buat nikah.
"Nggak bisa bu, keputusanku udah bulat... aku bakalan tetep berangkat, aku udah usaha bertahun tahun buat ini semua bu. Sayang banget kalo kulepas gitu aja" aku masih berusaha menjelaskan dengan cara logis
"Ibu sudah pengen cepet cepet nimang cucu, kan tau sendiri kamu anak ibu satu satunya... kalo bukan kamu, terus ibu harus minta cucu ke siapa ?" Aku mulai geram saat ibuku lagi lagi membawa bawa cucu.
"Iya nanti ku kasih cucu selusin buat ibu, tenang aja nanti dari korea aku pulang bawa cucu sama j hope ... udah ah aku mau tidur dulu, love you ibu" sebelum ibuku menjawab segera kukecup pipinya dan berlari ke kamarku, samar ku dengar ibuku berteriak
"Emang jihop mau sama kamu ?" Ku abaikan saja pertanyaan ibu yang terakhir.Aku tidak peduli j hope mau atau tidak, yang pasti aku ke korea karena ke inginanku... aku memang sangat menyukai dan mengidolakan j hope, entah kenapa dia seperti salah satu sumber kekuatan dan semangatku selama ini untuk berjuang biar bisa ke korea, dan benar aja usahaku nggak sia sia.
Malam ini sangat sulit rasanya menghipnotis diri untuk segera memejamkan mata, rasanya ingin cepet terbang ke sana. Rasanya ini lebih indah dari sekedar mimpi aku terlalu bersemangat menunggu hari keberangkatanku, setidaknya niatku untuk kesana bukan karena BTS aja, meski itu salah satunya hehe. Tapi tujuan utamaku memang untuk bekerja...
Oke haii ini author, terimakasih sudah mampir dicerita author, author harap pembaca bisa memberi masukan buat author.
Karena pasti banyak kekurangan dicerita author...Terimakasih sekali lagi, mohon supportnya juga yaa, bantu share, like, dan commentnya :* :)
감삽니다 <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Heuimang
Fiksi PenggemarJangan berhenti berharap... semakin besar harapanmu, semoga semakin kuat niatmu mengejar apa yang kamu harapkan... jangan hanya berharap lalu berangan angan. ~V