10. Kejujuran yang pahit

504 58 7
                                    

Sudah beberapa kali Win melakukan kemoterapi , rambutnya yang tebal dan indah mendadak menipis karna selalu mengalami kerontokan akibat efek kemoterapi itu

"Rambutku mulai menipis, dan itu artinya aku akan botak. Pasti phi Bai tidak akan menyukaiku lagi dan aku pasti akan membuat phi Bai malu karna memiliki seorang istri penyakitan sepertiku" ucap Win

"Win, apakah rambutmu kembali rontok"ucap seseorang yang tiba-tiba memeluk Win dari belakang dan seseorang itu adalah Bright

"Iya Phi , itu artinya aku akan botak. Apakah phi akan tetap mencintaiku seperti pertama kali kita bertemu?" Ucap Win

"Aku tidak perduli mau kamu punya rambut atau tidak, aku cintaku padamu tetap sama seperti pertama kali kita bertemu. Aku mencintaimu karna kepribadianmu bukan karna fisikmu"ucap Bright

Dan kata-kata yang keluar dari mulut Bright barusan sukses membuat Win sedih, seketika Bright memutar tubuh Win agar menghadap dia dan menghapus air mata Win

"Hei jangan nangis, nanti cantiknya hilang" ucap Bright

"Phi apakah kau lupa aku ingin cowok, dan aku ganteng"

"Tapi bagiku kamu itu cantik, imut dan mengemaskan"

"Walaupun pipiku tidak cubby lagi, kepalaku sudah botak, dan badanku sudah kurus"

"Iya sayangku, aku tetap mencintaimu"

"Phi bohong , semua yang phi katakan itu bohong. Di hati phi sudah tidak sepenuhnya untukku"

"Apa maksudmu sayang, aku tidak mengerti"

"Phi jangan bohong, aku tau semuanya. Selama ini phi menjalani hubungan dengan Tu di belakangku" Ucap Win dan perkataan Win barusan sukses membuat Bright terkejut

"Bagaimana ini, apa yang harus aku katakan. Apakah aku harus mengatakan hal sebenarnya bagaimana jika nanti malah membuat kondisi Win memburuk" Batin Bright

"Kenapa phi diam, berarti benar yang aku katakan Phi memiliki hubungan dengan Tu di belakangku??? Sudah berapa lama hubungan kalian ?" Ucap Win

"Maafkan aku, kalau selama ini aku menghianati pernikahan kita Win, yang kamu katakan benar, aku dan Tu memiliki hubungan dan hubungan kami sudah terjalin sejak aku mau memulai syuting pertamaku untuk series F4 "

"Berarti Sudah hampir 1 tahun phi berbohong padaku, kenapa phi tidak mau mengatakan sejujurnya padaku. Aku tidak akan marah pada phi, karna memang dari awal kita sudah salah karna kita menikah phi, Phi pantasnya menikah dengan seorang wanita bukan seorang pria penyakitan sepertiku. Keluarga phi memang awalnya tidak setuju dengan pernikahan kita karna mereka menginginkan cucu dari mu, tapi mereka pada akhirny harus menerima keputusanmu. Dan Phi jangan khawatir aku tidak akan menyuruh phi untuk memutuskan hubungan dengan Tu karna aku tidak ingin membuat Tu bersedih karna aku tidak ingin menjadi orang jahat.
Phi tidak perlu khawatir, aku merestui hubungan kalian kok hehehe, lagian nanti aku akan meninggal jadi posisiku akan ada yang menggantikan nya jadi phi tidak akan merasa kesepian tanpaku. Dan soal keluarga maupun para media aku yang akan mengatakannya pada mereka semua" ucap Win mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh dan berusaha tegar

"Maafkan aku sayang"ucap Bright

"Aarrgghhh kepalaku sakit sekali" jerit Win seraya memegang kepalanya

"Sayang kamu kenapa, mari kita konsultasi ke dokter. Biar phi antar" Ucap Bright seraya memotong tubuh Win ke sofa

"Tidak perlu biar aku saja yang pergi, paling aku minta tolong khao untuk mengantarku . Bukannya phi hari ini ada janji kan sama Tu buat nemenin cari kado buat mamanya yang ulang tahun"

"Aku bisa batalkan itu semua, biar phi yang antar ya"

"Maafkan aku kemaren tidak sengaja membaca pesan phi, tidak perlu phi aku lupa kalau aku belum minum obatku, biasakah aku minta tolong kepada phi buat ambilkan aku obat dan air minum?"ucap Win

"Tunggu di sini phi ambilkan sebentar" ucap Bright lalu berlari mencari obat win di kamar dan setelah menemukannya dia pun segera menuju dapur mengambil air minum lalu memberikannya pada Win

"Nih obatmu"ucap Bright berkeringat dan ngos-ngosan

"Apakah phi berlari?? Maafkan aku malah merepotkan mu. Aku menyusahkan phi saja, aku tidak berguna"ucap Win seraya memukul-mukul kepalanya

"Tidak win tidak merepotkan Phii, phi baik-baik saja.. Ayo di minum obatnya biar sedikit reda sakitnya lalu kita pergi ke dokter ya"

Win meminum obatnya, lalu mengistirahatkan tubuhnya sejenak lalu berkata

"Phi pergi saja aku bisa minta temenin Khao untuk kedokter, phi pergi saja temenin Tu"ucap Win

"Tapi aku akan tetap mengantarmu, mari kita berangkat"ucap Bright saat mereka ingin berangkat tiba-tiba ponsel Bright berbunyi , Bright segera mengangkatny. Win meminta Bright untuk loudspeaker agar dia bisa mendengarnya

"Hallo phi , kamu di mana?? Aku sudah siap. Bisakah kau menjemputku sekarang"

"Maafkan aku Tu sepertinya aku tidak bisa mengantar dan menemanimu hari ini . Karna aku harus mengantar Win kedokter untuk periksa"

"Ya padahal mama sudah sangat ingin bertemu denganmu phii, aku telah berjanji pada mamaku kalau kamu akan ikut merayakan ulang tahun dia bersama"

"Tapi maafkan aku Tu, karna kondisi Win sangat penting ketimbang apapun, tolong sampaikan permintaan maaf untuk mamamu"

Win segera merebut ponsel dari tangan Bright

"Tu jangan bersedih, Phi Bai akan menepati janjinya padamu dan mamamu, dia akan menemanimu mencari kado dan akan ikut hadir merayakan ulang tahun mamamu. Soal aku tidak perlu khawatir aku bisa minta tolong pada Khao untuk mengantarku berobat.. ini Phi Bai sebentar lagi akan menjemputmu, byee maaf aku tutup telpon nya"

Win pun mematikan ponsel Bright

"Kenapa kamu melakukan ini??"

"Tidak apa, aku bisa minta temenin Khao kerumah sakit. Kamu harus menepati janji bukannya katamu janji adalah hutang, jangan sampai phi membuat orang tua Tu kecewa dan malah nantinya mereka tidak merestui hubungan kalian gimana"ucap Win

Bright terdiam , win mencoba menghubungi khaotung

"Khao sayang, apakah kamu sibuk?"

"Tidak kenapa ??"

"Bisakah kau menemaniku kerumah sakit untuk check up"

"Dimana suamimu? Kenapa kau tidak menyuruhnya untuk menemanimu"

"Suamiku tercintaku sibuk, kau tau kan gimana sibuknya seorang publik figur. Jadi dia tidak memiliki waktu untuk menemaniku, jadi aku meminta waktumu untuk menemaniku mau yaa pleasee"

"Baiklah, bagaimana bisa aku menolak permintaan sahabatku. Setengah jam kurang aku akan menjemputmu okee"

"Oke sipp, makasih Khao sayang muachhh"

"Iyaa byeee"

Sambungan telpon pun di matikan

"Nah phi dengarkan, Khao bersedia menemaniku. Jadi phi tak perlu khawatir lagi, sekarang sebaiknya phi pergi jangan buat Tu menunggu ya.. Hati-hati di jalan ya phi, ingat jangan ngebut"

"Kamu yakin ?? Baiklah aku pergi dulu, beritahu aku bagaimana hasil pemeriksaan nanti"

"Pasti byee da da da "

Bright pergi dan air mata Win terjatuh, dia tidak bisa menahan lebih lama untuk tidak menangis

"Sangat sakit sekali mendengar kejujurannya. Dan sangat sakit sekali jika harus membagi perhatian suami dengan orang lain. Tenang win karna sebentar lagi tugasmu akan selesai. Tahan sebentar lagi ya"

.
.
.
.

Hang On With You Till The End [ END ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang