14. Tegar

460 52 16
                                    

Khao masih sibuk dengan urusan dapur , sedangkan Win sibuk dengan ponselnya dia sibuk mencoba menghubungi suaminya.

Memberitahu suaminya jika dia telah berada di rumah. Tetapi pesannya dari tadi tidak di baca

"Kemana dia, pesanku dari tadi tidak di baca apakah dia masih sibuk dengan keluarga Tu. Apakah dia memutuskan untuk menginap di sana. Karna capek dengan acara itu"

Win pun melamun memikirkan Bright suaminya yang belum pulang. Khao yang selesai masak lalu membawa hidangan itu ke ruang tamu,

"Win, makanan sudah siap nih yuk makan. Kenapa kau melamun? apa yang sedang kau fikirkan?" ucap Khao seraya meletakkan 2 mangkuk bubur sop ayam di atas meja

"Aku hanya merindukan phi Bai saja hehehhe, Terima kasih telah repot-repot menyiapkan makanan untukku" ucap Win seraya mengambil 1 mangkuk

"kau ngomong apa sih, tidak perlu berterima kasih aku tidak merasa kerepotan dengan hanya menyiapkan ini semua. Dan jika kau merindukan nya, kau bisa menelponnya dan meminta dia untuk segera pulang"

Saat win hendak menelpon. Bright muncul

"Akhirnya orang yang di bicarakan dari tadi muncul juga. Apakah seorang Bright Vachirawit terlalu sibuk sampai mengantar istrinya untuk cek ke dokter tidak bisa. Suami macam apa ini, lebih mentingkan pekerjaanmu ketimbang orang yang kamu cintai" ucap Khao yang langsung mengintimidasi Bright

Win menyadari ada sesuatu yang aneh dari Bright langsung menyamperi Bright dan benar saja ada beberapa tanda keunguan di beberapa bagian leher suaminya itu. Lalu mencoba menyuruh Bright untuk segera membersihkan diri dan menyuruh nya juga untuk mengenakan baju hangat yang bisa menutupi leher suaminya

"yakkk Bright sialan, kenapa kau mengabaikan ucapanku!!!" ucap Khao kesal saat melihat Bright melaluinya saja tanpa satu katapun

"Sudah jangan marah-marah di malam hari. Kasihan Phi Bai dia kecapean tapi kau malah langsung mengintimidasi"

Di Kamar

Setelah membersihkan diri, dan hendak memakai pakaian nya. Dia terkejut dengan beberapa tanda di lehernya. Tanda itu terlihat sangat jelas di beberapa bagian lehernya. Akibat ulahnya bersama Tu tadi di dalam mobil

"Astaga ini terlihat sangat jelas, pantas saja Win panik menyuruhku untuk mengabaikan Khao dan segera membersihkan diri ternyata karna ini. Pasti Win marah karna dia melihat suaminya memiliki tanda dari orang lain. Aku harus menutupi tanda ini biar tidak terlalu jelas" ucap Bright seraya mencari sesuatu yang bisa menutupi tanda di lehernya

Dia menemukan sebuah koyo yang biasa digunakan dia maupun win saat bagian tubuh mereka merasa sakit. Dia pun menempel 2 buah koyo di kanan dan kiri lehernya. Untung saja koyo ini cukup besar sehingga bisa menutupi semuanya. Dia pun segera memakai pakaian nya dengan pakaian biasa lalu segera Turun kebawa untuk menemui win dan juga Khao

Win dan Khao sedang menikmati makanan yang telah di buat Khao tadi. Win makan dengan lahap nya membuat Khao sangat gembira

"Apakah masakanku enak, sampai kau makan dengan mulut belepotan seperti bayi ini. Kau ini sangat berantakkan jika makan, mengemaskan sekali" ucap Khao seraya mengambil tisu lalu mengelap mulut win yang berantakkan

"Habisnya masakkanmu enak sekali, kapan lagi aku bisa menikmati masakan enakmu ini" ucap Win

"Kau bisa menikmati kapanpun yang kau mau. Kau bisa menelponku dan memintaku membuatkan apapun yang kau mau, aku akan membuatkannya" ucap Khao

"Wah menikmati makanan sekali ya? apakah aku menganggu kalian??" ucap Bright tiba-tiba datang menghampiri

"Tidak kok Phii, sini duduk di sampingku" ucap Win

Hang On With You Till The End [ END ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang