Setibanya di rumah Ann langsung menghempaskan tubuhnya di kursi ruang tamu. Kelihatannya dia benar benar lelah. Ibu ann yang melihat tingkah anaknya tersenyum dan menghampiri anaknya itu.
“kau kelihatan lelah sekali sayang?”
“iya bu, aku lelah luar dalam. Bukan hanya tubuhku tapi hati ku juga.” Ucap Ann sekenanya sambil memegang dadanya agar terlihat menyedihkan dihadapan ibunya. tidak lupa memasang wajah memelasnya juga.
"sepertinya maslah anak ibu besar sekali" dengan raut yang sangat heran, karna Ann jarang sekali menampakkan raut wajah seperti sekarang
"apa tampang menyedihkan ku begitu meyakinkan bu?"
"haha kau ini, meskipun kau mencoba berakting di depan ibu, ibu tau tampang itu bukan hanya akting belaka Ann"
" ah ibu ngomong apa sih. Ann beneran gak lagi ada masalah kok". ujar sambil tersenyum pada sang ibu.
“apa kau punya masalah? Ayo ceritakan sama ibu.” Ucap sang ibu sambil membelai lembut rambut sang anak. ternyata ibunya masih belum percaya Anna baik-baik saja.
“Apa yang harus ku ceritakan bu. Aku tidak tau mau cerita apa saat ini.”
“ckck, kau ini. Yasudah istirahatlah sayang.”
Ibu Ann pun hendak pergi dari tempat di mana ann duduk tadi. Namun terurung karna anaknya menanyakan sesuatu yang aneh.
“ibu,,, apa ibu dulu dengan ayah berpacaran dengan suasana romantis, maksud Ann apa ayah pria yang hangat dan penuh perhatian?" ujar Anna hati-hati.
“umm, ya. Ibu sangat bahagia dulu sampai sekarang karna ayahmu pria idaman wanita yang sangat romantis. Bahkan ayahmu selalu memberi ibu mawar merah setiap kali dia mengajak ibu keluar. Ayah mu bahkan dengan bangga mengenalkan ibu sebagai kekasihnya didepan semua orang. Walaupun sekarang ayah mu tidak disini bersama kita. Tapi dia sangat menyayangi kita.” Ibu bercerita dengan wajah bahagia walaupun masih terlihat raut wajah sedih ketika mengingat tentang ayah. Dan entah mengapa kata kata ibu barusan juga menusuk ku. Betapa beruntungnya ibu.
“ibu maafkan aku. ibu pasti sedih karna aku menanyakan ayah.”
“tidak sayang.. kamu jangan khuatir ibu tidak apa apa. eumm tumben sekali kamu bertanya tentang hubungan ibu dan ayah apa kau sekarang sedang mempunyai hubungan spesial dengan seorang lelaki humm?”
“emm,, tidak kok bu, aku hanya ingin tau saja.” Jawab Ann dengan gugup
“jika benar, kenalkan dia sama ibu oke”
Anna tersenyum menanggapi pernyataan ibu barusan. ibunya benar benar mempunyai masa indah waktu masih muda dengan ayahnya. Tapi itu berbanding terbalik dengan yang dia rasakan saat ini. Dia sendiri bingung apa benar dia sedang menjalin sebuah hubungan atau hanya pernyataan belaka dari pria itu. Ah apakah ia berihalusinasi waktu itu sehingga ia salah dengar ucapan pria itu.
***
Gadis itu melangkahkan kakinya ke sebuah taman. yah memang Anna beberapa menit yang lalu mendapat pesan dari seseorang untuk menemui nya. Tanpa buang waktu dia langsung bergegas ke taman. Anna sangat merindukan sosok itu.
Sesampai nya di taman Anna mulai mencari keberadaan seseorang. Dan akhirnya matanya menangkap siluet tubuh tegap seorang namja yang ia rindukan. ah dari belakang aja tampan apalagi depan ujar Anna dalam hati. karna sudah melihat orang yang di kenalnya itu. Anna langsung mempercepat lagkahnya untuk sampai di tempat orang yang sedang menunggu.
“Maaf, aku terlambat.” Ujar Anna
“ckck terlambat bukankah kebiasaan mu hum?” Jawab pria itu dengan tatapan lurus ke depan. entah apa yang dipandangnya.
“jadi, apa yang akan kita lakukan sekarang?” tanya Anna antusias. bagi Anna ini adalah moment langka. karna intensitasnya untuk bisa menikmatin kebersamaan dengan laki-lakinya ini sangat minim sekali, dan Anna perlu bersabar untuk ini.
“tidak ada, aku hanya ingin bersantai disini.” Jawabnya datar.
“Apa. aku pikir kau ingin mengajakku jalan.” Cibir Anna dengan wajah cemberut. Anna sebenarnya kesal dengan sikap yang ditunjunkkan laki-laki disampingnya ini. yaa mau bagaimana lagi Anna tidak cukup berani untuk merengek apalagi marah-marah gak jelas, bisa bisa laki-laki ini pergi tanpa pamit. hufft
“jalan?". laki-laki itu menanggapi sedikit mencibir. "Sudahlah sekarang kau diam. Duduk dengan tenang dan jangan mengeluh” ujar laki-laki itu lagi sambil terus mengamati danau di depan mereka. danaunya indah memang tapi Anna tidak berharap berlalu seperti ini. dasar tidak peka.
“aku bingung apa benar kita sepasang kekasih. Bahkan kau sangat dingin terhadapku. Dan selalu mendiamiku begini. Padahal kita jarang berinteraksi, seharusnya sepasang ke kasih harus saling....” gumam Anna pelan.
“bermesraan maksudmu? Apa kau menginginkannya begitu. Sudahlah aku bukan tipe laki-laki seperti itu. Kau terlalu banyak menonton drama sepertinya Ann.” Sahut laki-laki itu sekenanya.
“yakkk k k....” belum sempat Anna menjawab jari telunjuk pria tu sudah berada di depan bibirnya pertanda untuk diam. Dan membuat Anna menegang sebentar. Walapun hanya sedikit sentuhan. Tapi jantungnya bekerja tanpa di komando. Karna selama ini mereka tidak pernah melakukaan skinship apapun.
“diam eoh.” Ulang laki-laki tersebut. masih dengan wajah datarnya.
Akhirnya Anna memutuskan untuk diam dan berhenti mengoceh karna apapun yang dia katakan tidak akan ada tanggapan sama sekali dari pria itu. dasar pria berhati es yg menyebablkan, tapi Anna tetap menyukainya.
“tsk,,,menyebalkan” desis Anna sambil mengerucut bibirnya. dan suasan diantara keduanya kembali hening. sedangkan laki-lakinya itu tidak menanggapi.
------
thanks bagi yang udah baca, jangan lupa vote and komen yang membangun supaya author semangat buat update
XOXO ~
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Like This
Teen FictionBahkan jika kau membenciku Bahkan jika kau mengabaikanku Bahkan jika samar terkikis Aku tetap memiliki kerinduan untukmu Cinta Seperti Ini - Love Like This by lee yeong hyun