Part 9

92 4 0
                                    

“ hey tunggu, siapa namamu?” Tanya laki-laki itu menyusul Anna yang sedang berhenti.

“Annalyne panggil saja Ann” jawab Anna dengan senyuman yang ramah.

“kenalkan aku William Darwin.

Mungkin untuk lebih dekat kau bisa memanggilku Willy or will” balas william dengan senyuman yang mampu membuat para cewe meleleh namun tidak dengan Anna saat ini. Suasana hatinya lagi tidak mendukung.

“eumm. Kalau gitu aku permisi”. Setelah perkenalan singkat tersebut Anna langsung beranjak ke kelasnya. Namun sebelum Anna jauh melangkah tiba-tiba suara bass seseorang mengiterupsi langkahnya lagi.

“hey tunggu” panggil william sambil mensejajarkan langkahnya dengan Anna.

“apa lagi?” jawab Anna dengan malas. Anna lagi tidak mood untuk berurusan panjang dengan laki-laki dihadapannya sat ini.

“Errr... sepertinya aku butuh bantuanmu Ann?”

“Bantu apa?” Balas cuek.

“bisakah kau tunjukkan aku dimana ruang kepala sekolah. ” ucap Wiliam dengan sedikit cengiran di akhir kalimatnya.

“maaf. aku tidak bisa mengantar mu. Mungkin kau bisa langsung lurus saja dipersimpangan itu belok kiri ruangan yang ke tiga”. Tutur Anna dengan malas. “dan satu lagi. Kau tidak akan tersesat karena setiap ruangan disini ada papan nama dan tentu saja kau harus berjalan sesuai petunjukku tadi”. Tambah Anna sebelum benar-benar melangkah pergi.

“ohh oke, Thanks” willianm sedikit mengerutkan kening mendengar penjelasan Anna. “Mungkin suasana hatinya lagi buruk, semoga bukan karena aku” pikir william sambil melihat kepergian Anna.

Sohee yang melihat Anna sahabatnya berjalan gontai memasuki kelas pagi ini merasa heran. Anna benar-benar tidak berekspresi bahkan sangat tidak enak di pandang. “tskk dia kelihatan seperti manyat hidup saja” ucap Sohee dalam hati sambil terus memperhatikan Anna yang menuju kearahnya tepatnya ke kursi di sebelah sohee.

“Ann kau kenapa pagi-pagi sudah seperti mayat saja. Lagi ada masalah ya?” sambar sohee ketika Anna sudah duduk disampingnya.

“ohh enggak kok. Gak ada apa-apa”

“kau mungkin bisa bohongin orang lain Ann tapi tidak dengan ku. Aku tau kau lagi ada masalah iyakan?”

“aku memang tidak sedang ada masalah Sohee. oke”

“tskk baiklah aku tidak ingin berdebat denganmu. Jadi kalau kau sudah siap ceritakan padaku. Aku disini akan mendengar semua keluh kesahmu sebagai sahabat yang peduli Ann”

“thanks Sohee. Kau yang terbaik” balas Anna terharu. Mungkin sohee benar sekarang ia memang belum siap untuk bercerita apapun kepada siapapun. Biarlah deritanya hanya dia dan tuhan yang tau. Setidaknya dikemudian hari tidak ada yang mengungkitnya yang dapat membuatnya kembali terluka.

Suasana kelas yang sebelumnya riuh kini senyap seketika. Hal ini membuat Anna dan Sohee juga ikut diam. Ternyata wali kelas mereka Bu Enda sudah berada di depan kelas dengan mata mengawasi sesisi ruangan seakan menunjukkan kepada muridnya untuk diam dan ini waktunya belajar anak-anak.

“oke karena semuanya sudah diam dan duduk dengan rapi dan sebelum kita mulai pelajaran kita. ibu akan memberitahukan kepada kalian bahwa dikelas ini kita kedatangan murid baru pindahan dari luar negeri” Ucap bu Enda yang disambut riang oleh seluruh murid kelas XII IPA B tersebut. Mereka mulai bertanya-tanya tentang sosok yang akan menjadi teman baru dikelas mereka. Apakah dia laki-laki atau perumpuan. Untuk menjawab pertanyaan tersebut bu enda langsung memberi aba-aba kepada murid pindahan tersebut untuk memasuki kelas segera dan memperkenalkan dirinya.

Love Like ThisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang