"Will, sepertinya kau kenal dekat dengan David and the genk" tanya Sohee ketika mereka melangkah menuju kelas setelah acara makan di kantin bersama David Cs.
" Oh itu, sebenarnya kami memang kenal dekat dan bisa di bilang kami bersahabat. Lalu aku pindah ke inggris tiga tahun lalu dan sempat lost contact sama mereka. Dan, kau tahu sendiri kenapa jerry begitu marah karena tidak mengabari kalau aku sudah balik jakarta" jawab William santai sambil terkekeh mengingat tingkah jerry tadi.
" Ahh pantaslah" gumam sohee
" maksudmu?" Tanya william penasaran akan gumaman sohee barusan
" sebelumnya belum ada yang berani duduk semeja dengan David Cs. Kecuali ya anak baru itu—nadine. Memang sih mereka gak jahat dan suka membully seperti di drama-drama kebanyakan. Cuman yaaa, kau taulah mereka memiliki aura yg bereda, mau mendekat segan" beber Sohee ke william yang di hadiahi kekehan ringan oleh will.
Sedangkan Anna hanya mendengarkan tanpa berkomentar. Sebenarnya Anna malas mendengar pembahasan David terus menerus. Namun tidak mungkin dia menegur kedua sahabatnya dan otomatis akan menimbulakan tanda tanya besar di benak mereka. Anna benar-benar tidak ingin menjelaskan apapun nantinya.
William tersenyum mendengar beberan polos sohee " mungkin luarnya mereka kelihatan susah di dekati, tapi kalau sudah dekat mereka orang yang baik dan menyenangkan"
" kurasa kau benar will. Bahkan tadi aku bisa melihat perhatian david ke Anna, dan kau tau will? Itu tadi pertama kalinya kami semeja dengan david. Dan aku tidak menyangka dia memberi perhatian ke Ann" ujar sohee dan melirik ke arah anna yang bahkan tanpa ada respon sama sekali.
" sebenarnya David bukan orang yg penuh perhatian pada orang yang baru di kenal. Mungkin yang tadi itu salah satu sambutan hangat yang ditujukkan david atas kehadiran kita" ungkap Will. Meskipun dia sendiri merasa aneh dengan sikap david tadi. Namun tidak mungkin dia mengatakan pada sohee apalagi ada Anna bersama mereka. Siapa tau dia salah menilai.
" Ann.. kenapa diam saja kau sakit?" Tanya Sohee sambil menyikut lengan Ann.
" Ehh enggak kok" jawab Anna
" truss kenapa tampangmu murung sedari tadi. Lagi ada masalah?"
" Hah, masalah? Nggak" -_-
" Truss??"
" Apanya yang terus?"
" wajah mu, kenapa gak enak banget dipandang?"
William hanya mendengar percakapan dua remaja tersebut tanpa ingin bertanya. William seperti sadar bahwa Anna lagi badmood. Namun dia tidak tau penyebabnya apa.
Anna ingin sekali mengutuk sohee yang kepo tingkat dewa itu. Sebelum menjawab ke kepo-an sohee bel masuk jam berikutnya menyelamatkan Anna dari penyelidikan sohee.
Syukurlah— ucap Anna dalam hati.
***
Pelajaran hari ini pun selesai anak-anak mulai bergegas pulang begitupun dengan sohee, william dan Anna.
" sohee, aku sepertinya harus ke toilet sebentar. Kau tunggu saja aku di gerbang sekolah"
" oke sip. Jangan lama-lama"
Anna langsung mengayunkan langkahnya ke arah toilet dengan terburu-buru sepertinya kandung kemihnya tak mau lagi bekerjasama. Dan tanpa Anna sadari ada seseorang yang memperhatikannya di koridor yang lain.
Setelah menunaikan apa yang mendesaknya itu. Anna kembali melangkah menyusuri koridor untuk menuju gerbang sekolah.
" Akhh" Anna berteriak kesakitan. Lengannya ternyata di tarik seseorang ke dalam sebuah kelas yang panghuninya sudah tiada ada lagi.
" lepaskan" ujar Anna penuh emosi
Namun orang yang berada di hadapannya sama sekali tidak mengubris. Orang itu hanya menatapnya tanpa merespon apa yang Anna katakan.
" lepaskan tangan ku. Kau menyakiti ku" Anna mengatakan sambil mengahardik tangannya dari genggaman orang itu.
" Apa yang kau inginkan David. Bukankah kita tidak punya lagi urusan huh?" Ungkap Anna dengan wajah memerah karna Menahan amarah.
"Benarkah? Kau yakin urusan kita telah berakhir. Bahkan tanpa sadar kau yang memulainya duluan" david menjawab dengan smirk di bibirnya
" apa maksudmu?"
" maksudku? Aaah rupanya kau belum mengerti juga"
" aku sedang tidak ingin melakukan cerdas cermat denganmu. Katakan apa maumu?"
"Mauku? Kau ingin tau Ann.. aku ingin Kau" david mengatakannya dengan menatap Anna intens dan mengintimidasi. Sedangkan Anna bergetar melihat tatapan mematikan David.
" kau gila! Jangan macam-macam dave. Urusan kita sudah berakhir. Dan kau sendiri yang membuatnya berkahir"
" Aku hanya ingin satu macam Ann. Dan kau tau itu apa"
" Aku tidak punya waktu untuk mendebat denganmu. Sohee menungguku" Anna mengatakannya dan langsung berlalu dari hadapan david.
David tersenyum kecut melihat respon Anna terhadapanya sekarang. Sungguh beda dengan Anna yang dulu meski di acuhkan namum masih tetap mau tersenyum untuknya.
Tanpa sadar hari ini kau telah masuk kembali ke wilayahku Anna— gumam David dengan tampang penuh rahasia miliknya, sambil mengingat kembali kejadian di kantin siang tadi.
——
Thanks buat kalian semua yang udah menyempatkan waktunya membaca cerita ku yang gaje bin aneh ini
Sorry for slow update
Aku tuh nulisnya pake mood hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Like This
Teen FictionBahkan jika kau membenciku Bahkan jika kau mengabaikanku Bahkan jika samar terkikis Aku tetap memiliki kerinduan untukmu Cinta Seperti Ini - Love Like This by lee yeong hyun