Terlihat siluet tubuh tangguh seorang pria di balkon kamarnya. Pria tersebut hanya berdiam diri memunggungi dan matanya yang indah menatap lurus kedepan menyaksikan indahnya alam yang terpampang nyata di hadapannya. Sekali kali terdengar suara kicauan burung dengan merdunya bersamaan dengan angin pagi yang berhembus menyapu seluruh permukaan kulitnya dengan lembut.
Ingin rasanya ia membawa terbang seluruh beban pikirannya bersamaan dengan hembusan angin tersebut. Ya, lelaki itu benar benar bingung dengan apa yang harus dia lakukan dengan kedua wanita yang ia sukai itu.
David Leonal Jacob,lelaki itu ialah david. Lelaki berparas tampan yang hampir memiliki nilai perfect di seluruh lekuk dirinya. Ah dia benar benar mahkluk tuhan yang hampir mendekati kata sempurna.
Mungkin kalian berpikir dia hanya seorang playboy karna dia mempunyai dua wanita cantik sekaligus disisinya sekarang dan bermain sepuas hatinya. Tapi pernyataan tersebut salah besar dia tidak berniat sedikitpun untuk mepermainkan kedua wanita tersebut.
Lama ia berdiam diri di balkon tersebut tanpa melakukan apapun. Dia hanya bergelut dengan pikirannya itu. Namun beberapa saat kemudian sepertinya dia mulai mendapat sedikit ide untuk masalah tersebut.
“aku harus menemuinya” gumam david dalam hati dan langsung melangkah memasuki kamarnya untuk bergegas pergi ke tempat wanitanya itu. Dia harus memberi penjelasan kepada cewek itu pikirnya.
***
Saat sedang sibuk menyetir tiba tiba ponselnya berdering tanda panggilan masuk. David langsung mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan masuk itu.
“yaa Nadine. ada apa?” ucap dabid sambil terus mengemudi memperhatikan jalan.
“david kau bisa menemani ku ke toko buku hari ini tidak?” terdengar suara memohon dari balik telfon itu.
“emmm,,, jam berapa kau akan pergi?” jawab david ragu. sebenarnya bukan ini tujuannya.
“sekarang dave,, kau mau kan ?”
“hah? Sekarang .. tapi ak..ku…” jawab david gagap.
“ayo lah aku tau kau tidak akan menolak sayang” ucap Nadine riang.
“ya baiklah. Aku ke tempat mu sekarang. Bersiap-siaplah”. Seketika David sudah membelokan mobil nya memutar arah ke rumah Nadine.
Setelah menerima telpon dari Nadine, david jadi mengurungkan niatnya untuk bertemu dengan Anna. Di satu sisi dia ingin berbicara dengan anna tapi di sisi lain dia tidak tega menolak permintaan Nadine. Mungkin bukan tidak tega karena ia tidak akan mampu menolak permintaan dari cewek ini.
Setelah menempuh beberapa menit perjalanan. David tiba di depan rumah Nadine. Dan mengambil ponselnya untuk menghubungi Nadine bahwa ia sudah tiba.
Tak lama kemudian Nadine keluar dan langsung menuju ke tempat david menunggu Cewek cantik itu menyunggingkan senyumnya ketika melihat David sedang berdiri santai didepan mobilnya. ah tampannya ~
“kau datang lebih cepat dari pada perkiraan ku dave. Maaf membuatmu menunggu”.Ucap Nadine sambil menatap Aavid yang juga sedang menatapnya itu dengan tatapam yang sulit diartikan.
“ayo kita pergi”. Jawab david datar serta membukakan pintu mobilnya mempersilahkan Nadine masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Like This
Teen FictionBahkan jika kau membenciku Bahkan jika kau mengabaikanku Bahkan jika samar terkikis Aku tetap memiliki kerinduan untukmu Cinta Seperti Ini - Love Like This by lee yeong hyun