03

4K 282 4
                                    

Selamat membaca, enjoy!


"Loh kalian udah kenal?" tanya bunda Alin kepada greshan.

"Kenal sih belum bun tapi tadi sore Shani gak sengaja nambrak dia pas lagi jalan." jelas Shani.

"Ohh... yaudah kenalan dong kak." perintah mama Lina pada Gracia dan ia menurut perintahnya.

"Gracia"

"Shani"

"Nah sekarang kan udah kenalan nih, selanjutnya gimana nih?" tanya papa Harlan

"Langsung ke intinya aja ya." ucap ayah Natio

"Jadi kalian berdua akan dijodohkan." lanjutnya.

"What!! pah aku gak mau dijodohin kayak gini" kaget Gracia.

"Lagian kan kita sama-sama perempuan." lanjut Gracia.

Sedangkan Shani hanya terdiam tanpa sepatah kata pun, karena dia sudah tau tentang perjodohan ini dan memang dia sudah tertarik dengan Gracia saat pertama kali mereka bertemu.

"Ini udah menjadi keputusan mutlak kak gak bisa dibantah lagi." ucap papa kepada Gracia.

"Papa gak bisa gitu dong kenapa ngambil keputusan kayak gini tanpa nanya ke aku dulu." bantah Gracia.

"Udah kak terima aja ini udah keputusan yang terbaik." bujuk mama dan Gracia hanya pasrah yang mau tidak mau dia harus menerimanya.

Setelah itu kedua orangtua Shani menjelaskan tentang keadaan Shani yang sebenarnya kepada Gracia, sedangkan kedua orangtua Gracia sudah tau yang sebenarnya dimana Shani adalah orang yang 'Spesial'.

"Nah kalo gitu, pernikahannya akan dilakukan 2 minggu lagi ya." ucap Natio ayah Shani.

"Ayah kok cepet banget sih, orang kita aja baru kenal barusan." sanggah Shani.

"Kan bisa sambil mempersiapkan pernikahannya kalian juga akan saling lebih kenal."jawab Alin bunda Shani.

Greshan pun hanya terdiam dengan keputusan kedua orangtuanya karena jika membantah pun tidak bisa merubah keputusan yang sudah mutlak itu.


...

Beberapa hari berlalu.

"Hallo, ini siapa?" Tanya Gracia kepada sang penelepon.

"Ini gue Shani." jawab disebrang telepon.

"Lo dapet nomor hp gue dari siapa?" tanya Gracia.

" Dari bunda. Gue mau ngasih tau aja nanti sore kita fitting baju. Lo gak bawa mobilkan?" jelas Shani.

"Engga."

"Bagus deh, jadi lo nanti gue yang jemput dan gaada bantahan karena ini disuruh bunda. Bunda dan mama lo juga udah disana."

"Oke, awas aja lo telat jemput gue." ancam Gracia.

"Gak bakalan."

"Yaudah kalo gitu gue matiin teleponnya bye!" ucap Gracia dan mematikan telpon itu.


Sore pun tiba, Shani sudah diperjalanan menuju kantor Gracia yang sebelumnya diberitahu oleh sang bunda dimana Gracia bekerja.

Sampai dikantornya, Shani langsung melihat Gracia yang bendiri menunggunya dan mobil Shani berhenti tepat didepan Gracia.

"Yuk" ajak Shani yang keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Gracia.

Gracia tersanjung dengan perlakuan Shani itu yang menurutnya sangat mengesankan dan dia langsung masuk kedalam mobil tanpa sepatah kata.

Diperjalanan terjadi keheningan tidak ada yang membuka percakapan sampai mobil itu tiba didepan sebuah butik.

"Udah sampe nih, lo gak akan keluar?" tanya Shani yang sudah mematikan mesin mobilnya dan bersiap untuk keluar.

"Iya" singkat Gracia dan langsung keluar dari mobil dan berjalan masuk kedalam butik itu.

"Nah anak-anak udah dateng jeng." ucap Lina kepada Alin saat melihat Gracia menghampirinya.

"Mama, tante." Gracia sembari mencium tangan kedua orang tersebut.

"Mana Shani?" tanya bunda Alin.

"Tuh dia tan." tunjuk Gracia kepada Shani yang baru saja masuk.


Skipp


"Jeng kita mau kemana lagi nih atau mau langsung pulang?" tanya Lina karena fitting bajunya sudah selesai.

"Makan dulu aja jeng ini kan udah malem belum pada makan." jawab bunda Alin.

Jangan tanya Greshan gimana, mereka hanya pasrah mengikuti keduanya.

"Yaudah, aku ngambil mobil dulu ya bun, bunda sama yang lainnya tunggu disini aja." Shani yang mulai berjalan menuju ke mobilnya. Disini yang membawa mobil hanyalah Shani.

Mereka berempat pun menuju sebuah restoran yang menyajikan beberapa makanan untuk mereka.

Setelah makan, Shani dan bundanya mengantarkan Gracia dan mamanya pulang kerumahnya.

"Makasih ya jeng dan Shani sampe ngerepotin nganterin pulang." ucap mamanya Gracia dengan mobil yang ditumpanginya sudah berada didepan rumahnya.

"Gak ngerepotin kok jeng masa sama calon besan ngerepotin sih." jawab bundanya Shani.

"Makasih ya tan." ucap Gracia sembari mencium tangan Alin.

"Iya sama-sama sayang." jawab bunda Alin.

Setelah berpamitan mereka berdua pun turun dan Shani beserta bundanya pulang kerumah.


TBC

Gimana nih ceritanya?

Maaf kalo ada yang typo ya..

Kebahagiaan Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang