06

5.5K 287 1
                                    

Selamat membaca, enjoyy!!


*


Saat Gracia keluar kamar mandi, ia tidak melihat ada Shani disana. Ia pun keluar kamarnya dan melihat Shani sedang terduduk disofa ruang tengah sambil menonton tv.

Gracia yang tahu bahwa Shani tidak bisa masak, langsung menuju dapur untuk membuat sarapan, tetapi dia terlebih dahulu membuatkan teh dan mengantarkannya kepada Shani.

"Ini tehnya diminum." suruh Gracia yang meletakan the tersebut dimeja depan Shani.

"Iya makasih."

"Eh kamu mau kemana?" lanjut Shani yang melihat Gracia akan pergi.

"Aku mau bikin sarapan dulu." ucap Gracia, Shani yang mengertipun hanya menggagukan kepalanya sambil meminum teh yang sudah dibuatkan oleh istrinya itu.

Sarapan pun sudah terhidang di meja makan, Gracia pagi ini hanya membuatkan nasi goreng karena ia masih lelah untuk memasak yang terlalu berat.

"Shan sarapan dulu." teriak Gracia.

"Iya bentar." ucap Shani sambil jalan menuju meja makannya.

Mereka pun sarapan dengan tidak ada yang berbicara hanya dentingan garpu dan sendok yang mewarnainya sampai sarapan itu selesai.

"Kita mau ngapain hari ini?" tanya Shani, karena mereka mengambil cuti untuk pernikahannya itu.

"Aku masih cape jadi pengen dirumah aja hari ini." jawab Gracia.

"Oh yaudah kalo gitu kita nonton film aja, mau?" tanya Shani.

"Iya mau"


Dipertengahan film Shani yang melihat Gracia sedang serius menonton filmnya itu mulai bosan.

"Gre kerjaan kamu gimana?"

"Ya begitulah baik-baik aja." jawab Gracia yang masih fokus dengan filmnya itu.

"Masih mau lanjut kerja?"

Saat mendengar itu ia langsung teralihkan perhatiannya kepada Shani dan menatapnya sedang serius.

"Kamu kok nanyanya gitu?" heran Gracia.

"Ya aku cuma nanya aja."

"Emangnya kamu gamau aku kerja lagi?" Gracia yang ingin memastikannya.

Shani terdiam sejenak dan memikirkan keinginannya itu yang memang Shani hanya ingin Gracia diam dirumah saja tidak bekerja. Shani sungkan untuk mengungkapkannya takut Gracia tidak terima, tetapi daripada dia pendam dia memutuskan untuk memberitahunya secara perlahan-lahan demi kebaikan rumah tangga dia untuk kedepannya. Shani yang mengehela nafasnya pun mulai berbicara.

"Sebenernya aku pengen kamu diam dirumah aja gre gak kerja lagi, ngurus aku, rumah, dan mungkin nanti ngurus anak-anak kita."

"Aku sanggup kok nafkahin kamu tanpa kamu bekerja lagi." lanjutnya.

Gracia yang tampaknya sedikit kecewa mendengar itu, tetapi dia teringat perkataan mamanya sebelum dia menikah untuk nurut kepada suami.

"Hmm, yaudah aku berhenti aja Shan, besok aku ke kantor buat ngajuin surat pengunduran diri aku."

"Beneran?" tanya Shani memastikannya.

"Beneran Shan."

"Gak mau dipikir-pikir lagi? Aku gapapa kalo kamu masih mau kerja."

"Aku cuma menyapaikan keinginan aku aja." lanjut Shani.

"Iya Shan aku mau berhenti bekerja aja, lagian kata mama juga aku harus nurut sama suami." jelas Gracia.

Shani tersenyum senang mendengarnya dan tanpa sadar dia memeluk gracia, sedangkan Gracia hanya terdiam kaget dipeluk Shani.

"Ehh maaf maaf." ucap Shani yang tersadar memeluk Gracia.

"Iya gapapa Shan."


...


Keesokan harinya.

Pagi hari ini, Gracia bangun terlebih dahulu. Ia melihat Shani yang tidur dengan damainya lalu ia mulai bangun untuk mandi dan menuju dapur untuk mempersiapkan sarapannya, sebab hari ini Shani mulai bekerja kembali sesudah mengambil cutinya.

Setelah selesai masak gracia kembali ke kamar untuk membangunkan Shani.

"Shan.. shan, bangun yuk udah siang."

"Enghh.." Shani yang mulai membuka matanya.

"Shan bangun terus mandi ya, bajunya nanti aku siapin. Aku tunggu dibawah ya buat sarapan."

"Iya gre." ucap Shani sambil berjalan untuk mandi.


Shani pun turun memakai pakaian rapihnya dengan tas kantor yang dibawanya dan dasi yang dipegangnya itu.

"Pagi gre."

"Pagi juga shan."

Mereka sarapan dengan tenang.

"Shan sini aku pakein itu dasinya." Gracia yang mendekati Shani.

"Gre kamu hari ini jadi ke kantor?" tanya Shani saat Gracia memasangkan dasinya.

"Iya jadi Shan, kan mau ngajuin surat pengunduran diri aku sama ngambil barang-barang aku yang ada dikantor."

"Ohh iya bareng aja, aku anterin kamu ke kantornya."

"Iyah... kalo gitu tunggu bentar yah aku ambil tas diatas."


...


Sesampainya dikantor Gracia.

"Nanti pulangnya kabarin biar aku yang jemput." ucap Shani

"Gausah Shan kan kamunya juga nanti pasti masih kerja. Biar aku naik taxi aja"

"Yaudah kalo gitu, kamu hati-hati yaa... kalo ada apa-apa kabarin aku."

"Iyaa, aku duluan ya Shan." pamit Gracia yang mencium tangan Shani lalu keluar dari mobil dan menuju kantornya.


TBC

Kebahagiaan Tak TerdugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang