Kebahagiaan Tak Terduga

10

Selamat membaca, enjoyy!!

Nafas Shani mulai teratur berarti dia sudah tidur pulas, Gracia yang merasakan itupun mencoba untuk melepaskan unyunya itu.

"Enghh" rengek Shani yang mencari unyunya.

"Iya sayang ini" Gracia dengan cepat mengembalikannya ke mulut Shani.

Matahari pun mulai turun itu berarti sudah waktunya mereka pulang dan sekarang mereka sedang berada dimobil perjalanan pulang.

"Sayang ini mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" tanya Shani dengan tangannya yang menggenggam Gracia.

"Hmm... jalan-jalan dulu boleh ya?"

"Boleh dong apasih yang engga buat kamu."

Shani yang mencium tangan Gracia membuat pipi Gracia merah sebab perlakuan Shani itu. Meskipun Shani sering memperlakukannya seperti itu tapi Gracia tetap saja dibuat malu dan deg-degan.

"Mau jalan-jalan kemana nih?" lanjut Shani

"Ke taman aja ya aku lagi pengen kesana." jawab Gracia.

"Siap laksanakan bu boss."

...

Tak berselang lama mereka sudah sampai disebuah taman, disana banyak orang yang sedang bermain baik itu orang pacaran atau keluarga. Greshan yang duduk disebuah bangku taman sambil bersenda gurau.

"Kamu tau ga sebenernya cita-cita aku jadi superhero loh, kamu tolong cariin dong nama yang pas buat aku." ucap Shani.

"Apa? superman? batman?" jawab Gracia.

"Kalo itu sih udah ada, kalo your mine?" gombal Shani.

"Ceilahh sa ae lo." kekeh Gracia

"Kamu liat deh bunga itu." tunjuk Shani pada bunga yang sedang mekar.

"Iya, terus?" jawab Gracia.

"Indah ya?" tanya Shani yang dijawab anggukan oleh Gracia.

"Tapi masih lebih indah istri aku iniii." Shani sambil mencubit pipi gemas Gracia.

"Emang, udah ihh sakitt tau pipinya"

"Suruh siapa jadi orang kok gemess banget, istri siapa sih."

"Istri orang." jawab Gracia.

"Kok orang sih sayang?" heran Shani.

"Iya orang, orang yang ada dihadapan aku."

"Ishh kirain kamu punya lain." Shani dengan wajah cemberut.

"Ya engga dong sayang kan aku setia cuma punya kamu doang." jawab Gracia dan sekilas mencium bibir suaminya itu. Shani yang diperlakukan itu pun langsung senang.

.

Tak lama dari itu tiba-tiba ada seorang anak kecil yang menabrak Shani yang sedang duduk dengan menangis.

"Ehh" kaget Shani.

"Dek kenapa nangis." tanya Shani kepada anak kecil itu yang kira-kira umurnya 3 tahunan.

Hiks..hiks.. hiks..

"Cup cup cup sayang jangan nangis ya, orangtua kamu dimana?" gantian Gracia yang bertanya.

"Buna iangg." ucap anak itu.

"Ilang? ilang dimana sayang?"

"Ga au tadi adan agi main teyus gaada bunanya hiks..hikss.."