7{kebosanan}

252 38 6
                                    

«TETANGGA KOK GITU?»

Rumah keluarga lava.

Di salah satu kamar yang terdapat di lantai dua,seorang lelaki remaja sedang duduk di kursi dengan kepalanya bersandar pada kedua lengan yang bersedekap di atas meja belajar.manik oranye kemerahan yang selalu terlihat semangat itu kini menatap kosong pada layar lcd yang menampakkan seorang pria tua dengan kacamata nya sedang menjelaskan bagaimana sejarah Indonesia.

Seolah tuli,remaja umur 14 tahun itu tidak mencatat pelajaran dari sang guru.otaknya masih asik berkelana ke berbagai hal yang dua jam lalu di lakukan nya, sebelum telepon langsung dari gurunya menyuruhnya ikut pembelajaran di zoom.

Mematikan mikrofon agar penjelasan sang guru tidak terganggu,tapi tidak dengan kamera yang masih menyala menggambarkan bagaimana wajah kusut itu terpampang.

Blaze menghela nafas panjang.

"AKU BOSAN~SEKOLAH ONLINE~GA ADA TEMAN~JADI NYA PUN BOOS--"

"BERISIK AYAM!"

teriakan Anero dari kamar sebelah menghentikan nyanyiannya yang amat sangat merdu (merusak dunia).

Blaze mendengus dengan raut wajah kesal."WALAUPUN SAMA SAMA MAKHLUK HIDUP,AKU SAMA AYAM ITU BEDA MAK!AKU MANUSIA DAN AYAM ITU BINATANG!"

"Gimana sih,anak sendiri yang paling ganteng aduhai teralala ini masa disamain sama ayam yang makan nya ngga pake tangan.dikira kalau suka melihara ayam,mau jadi ayamnya gitu?"gumamnya cepat

Pintu kamar Blaze terbuka, menampakkan wanita paruh baya sedang bersedekap dada menatapnya.

Blaze menoleh malas, kepalanya terangkat tidak lagi menempel pada lengannya.

"Jangan berisik!adikmu baru tidur" ucap Anero lalu melenggang pergi setelah menutup pintu kembali.

Tak!

suara yang berasal dari jendela kamar itu menarik perhatiannya.terdapat panah menempel disana.

Ia baru ingat kalau beberapa hari lalu Taufan mengatakan padanya kalau ia akan sesekali mengirim surat lewat panah mainan, padahal lebih cepat lewat chatting bukan? entah apa yang dipikirkan teman sengklek nya itu.

Kedua kaki Blaze melangkah mendekat pada jendela.setelah membuka nya,matanya menangkap sosok sahabat dekatnya yang berada di sebrang rumahnya sedang tersenyum lebar sambil mengayunkan kedua tangannya.

Blaze membalas senyuman itu dengan senyuman yang tak kalah cerianya juga.tangan nya bergerak mengambil panah yang masih tertempel pada jendelanya juga mengambil kertas yang terikat pada panah itu.

Bosen nih, habis belajar jalan jalan kuy?
Jam 2 gwe jemput

Setelah membaca isi surat itu,Blaze tersenyum senang,ia ingin jalan jalan.

Buru buru Blaze menulis balasan dari surat Taufan dan mengantarnya kembali dengan cara yang sama seperti Taufan.

Okeew:'D

Mendapat balasan yang sesuai dengan keinginannya, Taufan bersorak riang. Lantas mengacungkan jempolnya pada Blaze sebelum menutup jendela dan menyimpan panah dalam laci meja belajarnya.
.
.
Jam 2 siang__

Tetangga kok gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang