11{kilas balik}

210 23 8
                                    

H-hai!

Supaya tidak kebingungan antara membaca nama 'tanah' adeknya Gempa dan 'tanah' yang bener bener tanah asli atau nama nama aneh yang mirip sama alam lainnya seperti, air,api,dll.Disini Lia mau memberikan pembedanya.

Jadi,nama orang itu diawali dengan huruf besar.misal: Tanah,Air
Kalau bukan nama orang: tanah,air

Tapi, bagaimana kalau setelah (titik)?kan itu juga huruf besar.

Misal : Tanah itu main tanah.Tanah nya dibuat menggunung.

Jadi,kalau dikasih tulisan miring itu artinya bukan nama ya... Eem.. ngerti kagak?

Kalau belum ngerti komen aja ya!So, enjoy the story!

« TETANGGA KOK GITU? »

« TETANGGA KOK GITU? »

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Keluarga lava pada pagi hari.

"piyo...ayo makan nak! banyak banyak yaa"

Seperti biasa,Pyrapi sedang memberi makan ayam ayam kesayangannya.

"sarapan dah siap tuh,cepet masuk!" tegur Anero dari belakang.

Pyrapi menoleh dan mengangguk. Berdiri seraya menaruh kembali pakan ayam pada tempatnya.dia mengekori Anero menuju ruang makan.

"loh,ini kok ada tumis jamur? Adek kan tau kalau abang ngga suka jamur." ucap Pyrapi ketika baru saja duduk dan melihat makanan yang tidak di sukainya berada di meja makan.tidak ada lauk yang lain.

"berisik amat sih! Makan aja apa yang ada,jangan sok pilih pilih! Bantuin masak ngga"omel Anero mengambil beberapa jamur dan menaruhnya di piringnya yang sudah berisi nasi putih.

"bukan gitu maksudnya, abang alergi sama jamur.nanti bisa gatel-gatel lagi."balas Pyrapi.

Kedua anaknya cuma makan sambil memperhatikan.

'emak lagi pms?' batin Blaze

'iih,bapak gak ngertiin emak.emak kan udah capek-capek masak.kata Cahaya, perempuan itu selalu benar.jadi aku di pihak emak!' yang ini batin Api.

"ooh yaudah tinggal makan di luar kan bisa?susah amat."ucap Anero setelah menelan suapan pertama nya.Piring yang masih berisi banyak makanan itu di dorong sedikit ke depan lalu bangkit berdiri,dan berlalu pergi.

"Blaze, bereskan sisanya"ucapnya sebelum benar-benar pergi.

'kan gue juga yang kena!' batin Blaze membuang nafas gusar.

Pyrapi masih memandangi tempat Anero berlalu dengan raut wajah kebingungan.

"emak kalian kenapa ya?"tanyanya.

Tetangga kok gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang