Sesuatu di Jogja

2. Adiwangga

Setelah berkenalan dengan lelaki itu, aku bertukar nomor dengan lelaki itu. Aku sebenarnya sedikit was-was dengan dia, tapi aku berusaha ber positive thinking.

Aku dan Syasa berkeliling Malioboro, sekedar melihat barang-barang unik. Aku membeli tas anyaman di sana, Syasa membeli gantungan kunci bertuliskan I Love You Yogyakarta. Dan gantungan kunci berbentuk sendal. Aku heran mengapa ia hanya membeli itu, setelah di tanya katanya.

"Hemat, biar uang gue gak kebuang banyak gitu. "

Ahaha, dia memang sangat konyol.

Setelah pulang dari Malioboro, kita duduk di kursi. Kita berbincang-bincang sedikit, setelah itu melanjutkan perjalanan.

Di tengah perjalanan Handphone berlogo OP*O ku berdering, menandakan ada pesan masuk. Aku melihat, ternyata Adi yang memberikan pesan kepadaku.

Adiwangga

Adiwangga:
Hai.

Nandiva:
Hai, juga. Kenapa?

Adiwangga:
Aku mau nanya, kamu ke Jogja pasti buat ngampus ya?

Nandiva:
Iya, kok bisa tau?

Adiwangga:
Ya nebak aja gitu, biasanya anak-anak muda kayak kamu ke Jogja mau wisata atau ngampus. Kamu kampus mana?

Nandiva:
UGM, kamu juga ngampus di sini?

Adiwangga:
Wah, kebetulan sama. Jurusan apa?

Nandiva:
Psikolog, kamu

Adiwangga:
Weh keren, aku dokter hewan.

Setelah membaca pesan itu, Syasa menengok pada ponsel ku. Aku lamgsung memasukan ponsel ku dalam tas.

"Ngobrol sama siapa si? Serius amat, "katanya sambil memberikan senyum aneh nya pada ku.

"Adi, bahas kampus. "

"Adi? Adi yang tadi? Emang dia, ngampus di mana? "

"Sama kaya kita. "

"Oohh, jurusan apa? "

"Dokter hewan. Kepo banget si, suka ya? "

"Sensitive banget si, suka ya? "

Kita berdua tertawa bersama. Banyak orang yang menatap kita aneh, ada juga yang ikut tertawa. Tapi, kita tidak peduli. Setelah itu kita berjalan-jalan kembali.

...

Yuhhuu, iya tau pendek tapi takpelah

Terima kasih sudah membaca cerita ini, maaf jika ada kesalahan saat menulis, atau ada typo. Jangan lupa masukan ke Reading list dan beri vote di setiap chapter nya thanks!