[ COMPLETED ]
Mereka dipertemukan oleh semesta, tapi semesta juga yang tidak mengijinkan mereka bersama. Lantas bagaimana kisah mereka?
❝Bahkan semesta ga ngijinin kita bersama!❞
❝Maafin gue..❞
[ BELUM REVISI! ]
⚠️ Kata kasar dan non baku ⚠️
Start :...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I know what you did last summer mau?"
deg
Kok dia masih inget?!
-flashback-
Kenapa gue kaget pada saat beomgyu bilang 'i know what you did lastsummer'? Karena itu lagu kesukaan gue dari dulu banget sampai sekarang. Gue sangat sering memutar lagu itu di mobil beomgyu, ah iya kita dulu juga pernah membuat janji karena lagu itu. Dan mungkin bisa dibilang lagu ini bersejarah di hubungan kita.
"By kamu kok dengerin lagu ini mulu sih? Ga bosen apa?" Tanya dia sambil sesekali menatap gue karena dia sedang fokus menyetir.
Gue menggeleng kemudian terkekeh, "Engga bosen kok by, kamu tau kan aku sesuka banget sama lagu ini," Balas gue sambil melihat ke arah dia yang menyetir.
Dia mengangguk kemudian tertawa gemas melihat tingkah laku gue itu, "Iya aku tau, tapi sama aja aku bingung kok kamu bisa engga bosen sama lagu itu." Dia mencubit pucuk hidung gue dengan gemas.
Lagi-lagi gue menggelengkan dan menggidikkan bahu, "Ga tau pokoknya aku suka banget!"
Kemudian terjadi keheningan di mobil tersebut karena kita hanyut ke alunan lagu yang terputar di mobil dia, dan tiba-tiba ada satu ide yang melintas dibenak gue.
"Eh by kalo kita disuruh tampil berdua bawain lagu ini yuk!" Ucap gue semangat dan menatap dia dengan tatapan yang penuh harap.
Dia terkekeh gemas melihat gue yang sangat antusias dan dia pun mengacak ngacak rambut gue, "Boleh sayang, tapi ini kan lagu galau, kenapa engga lagu yang lebih happy aja?"
Gue tetap kekeh dengan perkataan gue, "Engga aku gamauu! Maunya lagu ini sama kamu titik. Nanti kamu nyanyi bagian shawn mendes terus aku nyanyiiin bagian camila cabello."
Lagi-lagi dia tertawa gemas dan mencubit pipi gue setelah melihat sikap gue itu, "Anything for you my princess."
-flashback end-
Dengan cepat gue membuyarkan kenangan indah itu, "B-boleh ehe." Ucap gue sambil meminum green tea latte yang baru saja diantarkan oleh pelayan cafe tadi.
Dia menatap gue dengan tatapan heran, "Kenapa za? Bukannya lo suka lagu itu ya?" Dia mengangkat satu alisnya karena bingung.
Gue memanggut dan tersenyum kikuk, "Iya gue masih suka kok, lo bagian shawn gue bagian camila ok?"
"Iya gue bakal belajar gitarnya nanti." Balas dia membuat gue mengangguk. Gue pun langsung memakan vanilla cake yang sudah tersedia di meja supaya tidak gugup-gugup amat.
Kalau boleh jujur gue sebenarnya sangat senang bisa bernyanyi dengan dia dan menyanyikan lagu favorit gue setelah penantian yang cukup lama. Tapi kenapa kesempatan emas ini datang pada saat hubungannya sudah kandas?
Miris.
'Maafin gue za.. beneran maafin gue..' Lirih beomgyu dalam hati sambil menatap gue yang masih sibuk memakan vanilla cake.
Kemudian suasana menjadi hening— lebih tepatnya canggung. Hanya ada suara dentingan piring dan orang-orang cafe yang menyelimuti keheningan tersebut, "Mau latihan dimana?" Tanya gue memecah keheningan diantara kita berdua.
Dia tampak berhenti makan untuk berpikir, "Besok di rumah gue aja soalnya ada studio," Jawab dia enteng membuat gue kaget.
"HAH?! S-STUDIO?! Oya gue lupa, lo kan sultan." Jawab gue sambil tertawa renyah dengan tingkah laku gue sendiri.
'Bego loza malu-maluin di depan mantan.' Gue merutuki diri gue sendiri dan sedang sibuk mengabsen hewan-hewan yang ada di kebun binatang.
Tanpa gue sadari, pria yang ada di depan gue ternyata mengulas senyum di wajahnya melihat sikap gue itu, 'sayang gue udah gabisa ganggu lo lagi sebagai pacar.' Dia tersenyum kecut karena kenyataan pahit itu.
Setelah kita membahas masalah lagu dan kapan kita latihan. Kita memutuskan untuk pulang, dia anterin gue kayak dulu— eh jadi keinget kan. Tapi mau gimana kan ini hati belum move on.
Apakah seorang diellza bisa move on?
Sepertinya tidak.
•••••
Gue sekarang sudah berada di kasur tercinta dan merebahkan diri disitu. Dan gue menatap langit-langit kamar yang polos itu. Dan apa yang gue inget? Iya mantan.
"Choi beomgyu, do you still love me? Ah pertanyaan bodoh za.. Why you so dumb diellza? Lupain dia lah.." Lirih gue.
Dan secara tidak sadar buliran air mata bening mulai membasahi pipi ini, gue tau harusnya gue move on dari dia. Tapi gue gabisa, yang ada perasaan gue ke dia lebih dalam sekarang.
Apalagi nanti harus duet sama dia. Miris banget emang. Senyum kecut terukir di wajah gue sekarang.
drrtdrrt
Dengan malas gue membuka hp gue untuk mencari tau siapa yang menelfon gue sekarang. Dahi gue berkerut setelah melihat layar persegi ponsel tersebut. Heran karena tiba-tiba banget dia menelfon.
Gue menghela nafas sebelum mengangkatnya dan menghapus air mata sial ini dengan kasar. Kemudian menekan tombol hijau di layar persegi tersebut.
"H-halo?" Ucap gue sok tegar padahal kelihatan banget kayak habis nangis tapi masih gue tahan.
"Hal- EH ZA LO KENAPA?! KOK LO KAYAK HABIS NANGIS GITU?!"
"Hiks hiks g-gue—" Runtuh sudah pertahanan yang sudah gue bangun sekuat-kuatnya.
"Ssstt don't cry za... temuin gue ditaman deket rumah sekarang." Kemudian dia mematikan telfonnya dengan sepihak.
-TBC-
N.b : hayoo! Siapa yang nelfondiellza? Sapa hayo? Silahkan menebak nebak di komen!!
BTW 'SEMESTA' 2K!!!!!! WIIIIIIII SENENG BANGET SERIUSSS! Ga nyangka banget udah 2k ಠಗಠ pokoknya makasih banget kalian yang udah baca cerita aku terus vote sama komen!
Apa ya aku gatau mau ngomong apa lagi soalnya masih speechless ಥ‿ಥ pokoknya makasii banyak yaa! Aku bener-bener ga nyangka (TT)