25 : loser

172 28 141
                                    

Jangan lupa vote sama komen!!

•••••

Jam istirahat surganya anak-anak pun akhirnya tiba, anak-anak dikelas langsung berhamburan keluar kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat surganya anak-anak pun akhirnya tiba, anak-anak dikelas langsung berhamburan keluar kelas. Kecuali gue dan beomgyu yang masih terduduk di kursi. Gue masih menunggu yang lain ke kelas untuk menjemput kita, karena gue tidak mau jalan berdua sama dia sekarang. 

Dan tak butuh waktu lama tiba-tiba yeonjun dan helen menghampiri kita berdua. Dengan cepat kita ke kantin ya karena gue lapar, dan ingin meluapkan kebingungan dan kekesalan gue dengan makanan.

Yang lain hanya bisa menatap gue sendu karena mereka tahu pasti gue sedang kacau sekarang. Kecuali beomgyu yang sedari tadi hanya mengudek-ngudek baksonya dan memainkankan hpnya dengan gugup.

Hari ini pria bermarga choi itu beneran tidak tenang, dia yakin pasti sekarang wanitanya sedang kacau— tak kalah kacau dengan dia. Saat ini dia ingin merentangkan tangannya dan membawa wanitanya ke pelukannya.

Beomgyu ingin memeluk dia seperti dulu lagi, dimana beomgyu yang selalu manja untuk meminta pelukan dari mataharinya, tapi sekarang dia sudah tidak bisa. Seandainya dia bisa kembali ke masa kalu dan menolak permintaan itu, mungkin sekarang beomgyu masih berpacaran dengan wanitanya.

Tapi itu tidak lah semudah membalikkan telapak tangan. Tiba-tiba ada 1 notifikasi muncul di layar ponselnya. 

line!

Sontak jari dia memencet notifikasi ponsel itu untuk melihat siapa yang memberinya pesan dan ternyata dia adalah heeseung. 

heeseung 

| temui gue di rooftop sekarang |

Beomgyu membaca pesan tersebut sambil menghela nafasnya kasar, kemudian dia berdiri dari tempat duduknya. Tentu ini membuat yang lain langsung mendongak memusatkan perhatiannya ke beomgyu dengan tatapan yang bingung dan bertanya-tanya. 

"Mau kemana lo gyu?" Tanya yeonjun sambil kembali memakan makanannya itu. 

Dia menatap yeonjun dan tampak berpikir sebentar karena ga mungkin kan kalau ia bilang sekarang mau bertemu heeseung, "Mau ke toilet terus ke kelas," Jawab dia singkat dan langsung meninggalkan mereka yang kembali sibuk dengan makanannya masing-masing.

Dengan cepat beomgyu ke tempat tujuan dia yaitu ke rooftop buat ketemu heeseung, dia yakin pasti heeseung bakalan marah besar mendengar kabar tadi. Wajar bukan sebagai sahabatnya, dan orang yang menyukai mantan beomgyu. 

Dan sekarang beomgyu sudah ada di rooftop, sekarang dia melihat heeseung sedang berdiri sambil menatap langit-langit, dengan cepat pria itu menghampirinya dan menepuk pundak kekarnya itu. 

"Seung lo—" Ucapan dia terhenti karena kerah bajunya sudah ditarik kencang oleh tangan kanan heeseung. 

Matanya sangat berapi-api, dia tampak sedang emosi sekarang tapi dia masih menahan dengan kuat, "LO! LO DIJODOHIN?!" Tanya heeseung dengan nada yang tinggi rahang dia mengeras, beomgyu yakin dia sangat marah sekarang. Karena tidak mungkin heeseung tidak marah di keadaan seperti ini.

Beruntunglah di rooftop ini cuma ada kita berdua, jadi tidak ada yang mendengar perkataan heeseung tadi, "Iya gue dijodohin," Jawab beomgyu membuat heeseung mengepalkan tangan kirinya dengan erat.

Heeseung langsung melepas cengkramannya di kerah beomgyu dengan kasar, "Lo kenapa ga jujur aja ke diellza sih?" Tanya heeseung dengan nada yang sedikit menurun, dia tampak mengendalikan emosinya sekarang.

Pria bermarga choi melotot mendengar itu, "Hah?! Gue ngomong ke diellza gitu? Gue gabisa seung.."

Heeseung menyibakkan rambutnya frustasi kemudian berdecak kesal, "Daripada lo baperin dia terus lo tinggal nikah?! Sakitan mana?" Cetus dia to the point. 

Perkataan itu berhasil membungkam mulut beomgyu, mulutnya menjadi kelu tidak bisa mengeluarkan satu kata pun. Karena emang benar yang dikata heeseung itu, emang dia hanyalah cowo yang berengsek sudah baperin diellza— tapi ia tinggal nikah.

Hanya datang ke kehidupan sang wanita untuk memberi harapan dan kenangan indah seperti pelangi yang siap sirna segitu cepat. Seperti beomgyu yang datang dengan membawa kenyamanan dan kebahagiaan kemudian pergi meninggalkan wanita tersebut yang masih memiliki banyak harapan karena tingkah laku dia sendiri. Definisi lelaki yang brengsek bukan?

Heeseung kembali menghela nafas melihat temannya yang masih membeku di tempat merenungi perkataannya itu, "Seandainya diellza engga peringatin gue buat jangan macem-macem sama lo, lo udah gue tonjok habis-habisan kayak kemarin gyu," Jawab dia sambil beralih menatap langit-langit siang yang terik.

Beomgyu terkekeh miris dengan kenyataan yang pahit itu, "Iya gue tau, gue emang cowo berengsek yang cuma mampir di kehidupan dia kemudian gue tinggal gitu aja."

"Coba kalau gue bisa lawan waktu itu, kayaknya sekarang gue masih sama diellza," Lanjut beomgyu membuat heeseung beralih menatapnya.

Dia melotot tidak percaya mendengar itu dan langsung memukul lengan beomgyu, "Gila ya lo?! Gue tau bokap lo gimana gyu, mau lo lawan gimana pun, pasti dia bakal pisahin lo sama diellza," Ucap heeseung yang sangat realistis membuat beomgyu semakin terpukul dan bersalah.

Beomgyu hanya bisa mengangguk pasrah mendengar itu karena emang benar yang dikata heeseung, ayahnya pasti akan melakukan hal yang lebih parah kalau dia tidak menerima perjodohan ini. Perlu diingat ayahnya memiliki banyak koneksi, jadi akan sangat mudah memisahkan beomgyu dengan gadis yang dia sayangi. 

"Lo harus ngomong ke diellza nanti gyu!" Titah heeseung membuat beomgyu kembali menangguk setuju, karena memang beomgyu sudah merencanakan akan berbicara kepada dia untuk terakhir kalinya.

Iya perlu ditekankan kembali bahwa seorang choi beomgyu hanya pecundang di permainan ayah dia. 

-TBC-

N.b : beneran gemes banget ih mo namatin cerita ini SKSKSKS aku bakal up lagi rabu kayanya? Aku bakal up 2 chap tenang 😗

✓ Semesta | Choi BeomgyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang