𝙈𝙔 𝙁𝙐𝘾𝙆𝙄𝙉𝙂 𝘽𝙊𝙎𝙎 √

{21}

.
.
Jaemi menatap lekat wajah pria di hadapan nya itu dengan rasa senang sekaligus sedih.

'Jung aku mencintaimu.. Tapi aku tidak bisa menyakiti Eunha seperti ini. Maafkan aku ' batin jaemi

Tanpa sadar buliran bening keluar dari matanya dan jatuh tepat di pipi jungkook yg membuatnya menghentikan aktivitas nya dan menoleh ke arah sang gadis

"Kau menangis? Kenapa? A-apa ada yg sakit? Dimana hm? Katakan" Tanya jungkook bertubi-tubi menangkup wajah jaemi

Jaemi memegang tangan jungkook dan menurunkan perlahan. "Tidak Jung aku tidakpapa" Ucap nya seraya senyum

Jungkook menatap manik jaemi lekat. "Benarkah?"

Jaemi langsung memalingkan pandangannya karna tidak sanggup menatap mata jungkook

••••

Jimin sedang duduk di bangku taman. Sepertinya dia sedang menunggu seseorang di sana

"Jim" Panggil seseorang dari arah belakang

Jimin langsung menoleh arah sumber suara. "Eunha-ya" Lirihnya

Gadis itu langsung memeluk tubuh jimin erat. "Jim aku merindukanmu hikss"

Jimin melepas pelukan itu dan mendudukkan Eunha. " Jangan menangis eunha-ya. Semuanya akan baik baik saja" Ujar jimin mengelap air mata Eunha

Gadis itu masih terisak di hadapan jimin. "Jim ayo kita katakan yg sebenarnya pada orang tua ku hikss... Aku tidak bisa menikah dengan orang yg sama sekali tidak aku kenal hiks... "

"Aku tidak bisa. Mengerti lah Eunha-ya. Aku tidak bisa mengecewakan eomma dan appa. Aku mohon" Lirih jimin

"Lalu bagaimana dengan ku eoh?! Kau menyakiti ku jimin-ah hikss.."

Gadis itu menangis sejadi-jadinya di hadapan jimin. Jimin benar-benar tidak tau harus apa. Akhirnya dia memeluk gadis itu

"Eunha-ya maafkan aku" Lirihnya

Eunha melepas pelukan itu paksa. Dia langsung berdiri dan hendak pergi. Namun jimin memegang tangannya dan menarik gadis itu sampai jarak mereka hanya beberapa inci saja

Jimin mengecup bibir Eunha lembut. Merasa dapat respon dari sang gadis. Jimin menekuk tengkuk Eunha guna memperdalam pautan mereka berdua

~Skip 15 menit~

Gadis itu melepas pautan mereka. " Sudah hentikan. Aku mau pulang " Ucap Eunha mulai meninggalkan jimin

Merasa jimin tidak mengejarnya Eunha kembali menoleh kebelakang. "Jim kau tidak mengejar ku?"  Tanya Eunha kesal

Jimin hanya menaikan satu alisnya. "Untuk apa?"

" Jiiimm!!! Kau menyebalkan!!"

Jimin langsung tertawa saat mengerti maksudnya Eunha. Jimin pun berlari kecil ke arah wanita yg melipat kedua tangannya di dada dan mempout kan bibirnya karna kesal .

"Kenapa kau kemari! " Ucap Eunha tanpa menoleh pada jimin

"Kau mau seperti adegan yg di film-film itu yah? Kau pergi lalu aku mengejarmu? Begitukan?" Tanya jimin . "Maaf tadi aku tidak mengerti" Ucap jimin polos

"Dasar tidak peka" Kesal Eunha membuang muka. "Sudahlah aku mau pulang aja! "

"Sekalian antar aku yah ke kantor" Pinta jimin

"What?! Harusnya itu kamu yg nawarin aku pulang bareng. Tapi ini kok malah kamu yg minta anterin sih!! Bener bener jauh dari espektasi" Dengus nya semakin kesal

"Mobil ku rusak. Jadi aku tidak bawa mobil" Ucap jimin

Eunha langsung melempar kunci mobilnya. Maksudnya adalah supaya jimin yg menyetir

••••••

" Aku akan membatalkan pernikahanku dan mengatakan pada mereka yg sebenarnya " Ucap jungkook seraya duduk di samping jaemi

Spontan jaemi langsung menoleh. "Jangan Jung.." Ucapnya memegang lengan Jungkook

"Kenapa?"

"Kau harus tetap menikah. Dan jika kau menginginkan anak ini..aku akan memberikan nya padamu setelah aku melahirkan mereka nanti" Ucap jaemi menahan air matanya agar tidak jatuh

"Tapi jaem--"

"Aku mohon Jung"  Ucap jaemi memohon

Jungkook menghela nafas kasar. "Baiklah tapi izinkan aku untuk bersamamu sam-"

"Hanya sampai kau menikah. Setelah itu kau tidak boleh menemuiku lagi arraseo!!" Sela jaemi

"Ke-kenapa? Berarti hanya tinggal beberapa bulan lagi aku bisa denganmu?"

"Setelah anak ini lahir. Aku sendiri yg akan menyerahkan nya padamu" Lirih jaemi

"Baiklah. Tapi kau harus tinggal bersamaku selama itu. Tidak ada penolakan! " Tegasnya

"B-bagaimana bi--"

"Bilang saja pada ibumu kalau kau akan pergi keluar negri selama 3 bulan"

Jaemi hanya pasrah pada ucapan jungkook barusan. "Nanti sore setelah pulang kantor aku akan menjemput mu" Tambah jungkook

Setelah itu Jungkook mengecup pucuk kepala jaemi singkat sebelum akhirnya dia pergi entah kemana.

•••••

17.00

Jaemi sedang bersiap siap untuk pulang. Tapi sampai sekarang jungkook belum juga datang. Entah kemana pria itu sebenarnya.

"Hiishh!! Jungkook kemana sih?! Tadi katanya mau nganter pulang" Dumel jaemi sambil sesekali melihat jam tangannya .

"Ah iya aku lupa.. Dia kan hanya bilang akan menjemput ku setelah pulang kerja. Berarti dia tidak akan mengantarku. Yasudah lah aku pulang aja"

Jaemi mulai berjalan keluar dari ruangannya."tapi jungkook kemana yah? Apa dia bertemu eunha?"

Jaemi terus melamun karna memikirkan pria itu. Dia bahkan tidak fokus pada jalannya.

//Brrughh.....

"Akkhhhh" Ringis jaemi

Karna terus melamun, jaemi sampai menabrak seseorang yg sepertinya sedang terburu-buru.

"Jaem kamu gakpapa?" Tanya seseorang yg ia tabrak

"Eoh? Jim. Enggk kok aku gakpapa" Ucap jaemi membenarkan posisinya

"Kok belum pulang?"

"I-ini baru mau pulang" Balas jaemi tersenyum paksa

"Yaudah pulang bareng aja"

"Mobil kamu kan-"

"Pesen taksi aja. Mobil aku masih di bengkel. Besok baru selesai di perbaiki"

"Oh.. Gitu"

Akhirnya jaemi dan jimin pun pulang bersama dengan taksi. Sebenarnya jimin mau numpang sama jungkook, tapi dia belum juga datang jadi mereka memutuskan untuk pulang saja.

•••••

Setelah sampai di rumah, jaemi terus memikirkan ucapan jungkook tadi. "Bagaimana minta izinnya? Eomma pasti curiga deh! Aduh Jung... Kamu ada-ada aja sih!!"

Dia pun masuk ke dalam rumah. Jaemi mendapati sang eomma sedang memasak menyuapi sang adik yg sepertinya rewel

"Jaem.kamu sudah pulang?" Sahut sang ibu yg melihat jaemi berdiri di luar

"N-nee eomma" 

Jaemi langsung masuk menghampiri sang ibu. Dia ingin mengatakan sesuatu,tapi dia bingung harus mencari alasan apa

Tok.. Tok.. Tok..

Jaemi dan ibunya langsung menoleh ke arah pintu. Jaemi kaget saat melihat sosok seseorang yg baru saja mengetuk pintu rumahnya
.
.
.
. Tbc.....