★⌒Fifteen

21 8 26
                                    

Arjuna menarik nafasnya sebelum ia masuk ke rumah Bimo, ia berharap semua berjalan lancar dan semuanya kembali seperti biasa

Ia pun menghembuskan nafas kasar lalu melangkah, memencet bel yang berada didepan rumah Bimo, terdengar suara pintu dibuka

"Eh Dek Arjuna, Bimo dikamar"

Yang membuka pintu adalah pekerja rumah tangga dirumah ini

"Mbak, Ayahnya Bimo dirumah?"

"Iya, ada diruang tengah"

"Lagi gak sibuk kan Mbak? Mau ketemu sama Ayahnya Bimo"

"Kamu mau ngapain, gak usah dulu deh, Si Bapak emosinya lagi gak baik karena kejadian kemarin" Mbak melihat ke sekelilingnya "Dia lagi nyiapin pindahan Bimo ke Jogja"

"Apa? Tapi kan Bimo masih harus ujian"

"Ya saya gak tahu tapi itu yang saya dengar"

"Ya udah Mbak gak apa, aku harus ketemu Ayahnya Bimo sekarang"

Mbak pun mengizinkan Arjuna untuk masuk dan Arjuna langsung berjalan ke ruang tengah

"Eh Arjuna ada apa?" Tanya Bundanya Beomgyu yang baru memberikan segelas teh kepada suaminya

"M-Ma-mau ngobrol sama om" Arjuna menelan ludahnya dengan susah payah

Ayahnya yang sedang sibuk dengan laptopnya pun menatap pada Arjuna "Ada apa?"

"Gini Om, S-saya mau bilang" Otaknya terasa blank saat ini, dia bahkan lupa kata - kata yang ia siapkan "Om tolong bebaskan Bimo Om" Arjuna duduk bersimpuh dihadapan Ayah Bimo

"Kenapa? Kamu dipaksa sama Bimo buat ngomong gini?" Tanya Ayahnya

Arjuna menggelengkan kepalanya "Saya salah paham om, Bimo gak ngelanggar perintah dari om, selama ini Bimo selalu menjalankannya dengan baik, tapi saya merusaknya karena saya salah paham dengan apa yang terjadi kemarin"

"Mbak, bawa Bimo kesini" Perintah Ayahnya

"Iya Pak"

Mbak pun berlari dengan cepat menuju kamar Bimo

"Den Bimo, ayo ikut Mbak, kamu dipanggil sama Bapak, Arjuna ada disana" Mbak membuka selimut yang sedang menyelimuti Bimo, lalu menarik tangan Bimo untuk membantunya berdiri

"Ayah marah lagi gak Mbak?"

"Saya gak tahu, tapi kamu disuruh kesana"

Setelah membopong tubuh Bimo, akhirnya Bimo pun berdiri disamping Arjuna yang masih bersimpuh itu

"Ayo jelaskan sekarang Arjuna, kamu dipaksa gak sama Bimo buat ngomong gini? Kalau emang iya biar saya tambah hukumannya didepan kamu"

"Enggak Om, ini inisiatif saya sendiri setelah saya tahu kalau saya salah paham sama Bimo"

"Oke, sini kamu Bimo"

Bimo berjalan mendekati Ayahnya

"Jelaskan apa hal yang membuat kamu salah paham, Arjuna"

Arjuna menatap Bimo

"Kenapa kamu lihat - lihat Bimo? Nunggu kode? Kamu jujur aja kalau emang disuruh sama Bimo"

"Enggak om, saya bingung apakah cerita ini pantas diceritakan"

"Apapun itu masalahnya, sekecil apapun itu ceritakan sama saya, supaya saya tahu dimana letak salah pahammu, atau dimana letak kesalahan anak saya"

"B-bimo Bimo cuma bantu Niken, dia gak salah om, dia juga gak pacaran"

"Bantu Niken ngapain?"

"Mungkin ini lucu untuk om tapi juga mungkin saya harus cerita, sebenarnya Bimo cuma bantuin Niken buat dekat sama saya lagi karena ada satu masalah yang terjadi diantara kami berdua, jadi mereka berpura - pura pacaran hanya untuk memperbaiki hubungan antara saya dan Niken"

Look At Me Jun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang