★⌒Three

32 12 0
                                    

"Selamat pagi semua" Sapa Pak Agus si guru matematika yang disambut sapaan semangat oleh anak anak "Wah semangat sekali, kayanya lagi semangat gini enaknya bapak ngasih tugas yakan?"

"Yahhhh enggak dong Pak" Suara gaduh mulai keluar dikelas ini

"Pak, yang bener aja dong kalau mau kasih ujian begini, kasih tau dari kemarin gituloh Pak" Protes Arjuna kepada Pak Asep

"Loh kalian itu harusnya jadi murid ya siap siaga toh?"

"Ya gak gitu dong Pak aduh pak kepala saya pusing pak" Bimo pura-pura terjatuh menjatuhkan kepalanya diatas mejanya

"Halah kamu Bimo langganan pura pura pingsan setiap ujian, ayo semua kumpulin handphone kalian ke depan"

"Pakkk jangan dong pak" Kelas pun mulai gaduh dan tak beraturan

"Woyyy!!! Diam diam diam" Rendra memukul mejanya tiga kali membuat Bimo yang ada disebelahnya pun duduk tegak "Pak Asep bilang ujian ya ujian! Kumpulin handphone kalian sekarang" Rendra mengeluarkan handphonenya dari saku celananya dan menarik paksa handphone Bimo dari laci mejanya lalu bergegas mengumpulkan seluruh handphone semua teman sekelasnya

"Memang ya gak salah Rendra dipilih jadi ketua Osis, Tegas" Sahut Pak Asep sambil menepuk pundak Rendra

"Yeeuuu tetap aja saya ketua kelasnya" Sangkal Arjuna

"Halah tapi gara gara lu juga tuh anak anak jadi ikut ngebantah Pak Asep" Jawab Rendra sambil duduk di kursinya lagi

Raya menatap Bimo yang saat ini sedang tersenyum geli, ia sangat mencurigai Bimo, benar saja setelah Pak Asep membagikan seluruh kertas ujian itu, Bimo merogoh tas nya dan mengeluarkan handphone dari tasnya

"Paakkkkk!!! Bimo megang handphone Pak!!" Teriak Raya dan membuat Bimo segera memasukkan handphonenya kedalam tas lagi

Bimo melototkan matanya pada Raya dan Rendra pun segera menggeledah paksa tas Bimo

"Maaf Pak, kelewatan, lupa kalau kita punya anak sultan, dia bawa dua handphone Pak" Rendra menaruh ponsel itu kehadapan Pak Asep

Pak Asep pun melihat handphone Bimo tersebut "Wah mahal nih dijual aypon 12, paling mahal handphone kamu disini Bim pantesan diumpetin" Pak Asep menaruh handphone itu lagi "Udah mulai waktunya satu jam aja!"

••••

Bel istirahat pun berbunyi, membuat murid murid akhirnya bisa bernafas lega setelah lelah mendengarkan penjelasan dari para guru mereka.

"Kalian latihan hari ini?" Tanya Niken kepada Arjuna

Arjuna hanya berdehem sambil menganggukkan kepalanya

"Ken, Ray liat dah bagusan mana sih buat dikasih ke cewe?" Tanya Arjuna menunjukkan layar ponselnya

"Bagus bagus sih Jun" Jawab Niken

"Gak tau sih, gua gak pernah suka dikasih hal kaya gini soalnya" Sahut Raya "Gua kurang suka hal romantis"

"Jadi kalau lu pacaran lu ngarepin hadiah apa dong" Tanya Arjuna

"Gak ada" Raya menganggukkan kepalanya "Gua gak minat pacaran juga, kalaupun gua suka sama cowo gua harap dia bisa setia doang ke gua" Sambung Raya sambil tersenyum "Ken, kantin yuk" Raya menarik tangan Niken menuju ke kantin

Dijalan menuju ke kantin, tiba-tiba seseorang meneriaki nama Niken

"Kak Nikennn!!!"

Look At Me Jun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang