★⌒Six

31 11 12
                                    

"Ken ada apa?" Tanya Raya menghampiri Niken yang berdiri sedari tadi didepan lokernya, Niken menyimpan kertas itu di saku rok nya lalu menatap ke arah Raya

"Gak ada kok Ray" senyumnya "Ray, lu kalau mau ke kantin duluan aja deh gua harus nemuin Bimo sebentar"

"Bimo? Ada apa? Dia kan paling di kantin"

"Yaudah kalau gitu ayo buruan" Niken menarik tangan Raya dan berjalan secepat mungkin menuju kantin

"Aduh Ken pelan dong, ada apa sih?"

Setelah mereka tiba di kantin, Niken pun melepaskan genggamannya pada Raya

"Ray lu makan duluan deh tuh anak - anak lain lagi gabung bareng Juna"

Niken masuk ke kantin lalu berdiri di depan meja yang diduduki oleh Arjuna dan teman - temannya, Arjuna tampak mengalihkan pandangannya

"Bim ikut gua bentar" Ajak Niken membuat Bimo yang masih mengunyah bakso itu melongo kepadanya "Buruan Bim"

"Gua lagi makan, gak liat?" Tanya Bimo setelah berusaha menelan baksonya

"Penting Bim"

Bimo menganggukkan kepalanya lalu meneguk minumannya dan bergegas mengikuti langkah Niken, Niken membawanya pada lorong sekolah yang sepi

"Bim, maksud lo apa sama kertas yang lu taruh di loker gua?" Tanya Niken

"Loker? Kertas? Gua gak buka loker lo Ken, lo kira gua ngide banget nyadap kunci loker lo?"

"Terus? Kalau bukan lo siapa lagi yang naruh kertas ini?" Niken mengeluarkan kertas itu dari sakunya dan menyerahkannya ke Bimo

Bimo membuka kertas itu dan membaca "ini artinya ... Ada orang yang tau kalau lu suka Arjuna? Dan dia juga tau problem antara lu, Arjuna dan Raya"

"Dan yang tau ini semua cuma lo"

"Enggak! Kita segrup udah pada tau"

"Ini gak mungkin kerjaan Rendra, apalagi Dika atau Haikal"

"Ya berarti di sekolahan ini ada yang tau problem lo"

"Siapa Bim?"

"Mana gua tau, bapak gua bukan peramal"

Niken memegangi kepalanya dan menghela nafas gusar

"Lu pernah ngeliat seseorang yang kira - kira ada di tempat di mana lu dan Arjuna bertengkar kemaren?"

"Gak ada orang sama sekali, gua bisa jamin itu"

"Yaudah, gini aja, untuk saat ini lu jadiin pesan dari kertas ini sebuah peringatan, dan lu harus peka sama sekeliling lu, gua yakin orang ini sering disekitar lu ataupun Arjuna, mungkin orang ini berusaha ngasih tau kalau Arjuna dan Raya bohong sama lo"

"Bim bantuin gua"

Bimo memutar bola matanya dan berkacak pinggang "iya iya gua bantu pantau"

••••

Bel pulang berbunyi, sebelum mereka pulang, pengumuman pun disampaikan oleh Kepala Sekolah melalui toak yang berada di sekolah

"Anak - anak Osis diharap berkumpul untuk persiapan pentas seni besok, dan karena besok diadakannya pentas seni maka kalian semua bisa datang tanpa seragam, untuk yang ingin tampil dan menunjukkan bakatnya silahkan menghubungi Ketua Osis agar data sudah terkumpul sebelum jam 10 malam ini, sekian dan terimakasih, selamat pulang dan hati - hati dijalan"

"Niken" Panggil Arjuna ketika bel pulang berbunyi "pulang sama gua" Ajaknya, walau Niken bisa melihat ada kekesalan di mata Arjuna, entah kenapa Arjuna malah mengajaknya untuk pulang bersama, tapi Niken hanya mengikutinya

Look At Me Jun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang