19

1.8K 200 23
                                    

Perlahan mata Raza terbuka. Dia menatap sekeliling.

"Ah gue dirumahnya sakit"batinnya.

Raza mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Dia tidak melihat siapa siapa bahkan Devan tidak ada di ruangan itu.

Cklek...

Pintu ruangan terbuka terlihat seorang dokter masuk ke ruangan tersebut.

"Anda sudah bangun tuan"kata Dokter.

Raza hanya mengangguk. Dokter itu mendekati Raza dan mulai memeriksanya.

"Keadaan anda sudah baik baik saja. Mungkin besok sudah bisa pulang"kata Dokter.

"Makasih dok"kata Raza.

Dokter itu tersenyum dan ingin beranjak dari ruangan tetapi Raza tiba tiba memanggilnya.

"Em dok"panggil Raza.

"Ada apa tuan?"tanya dokter.

"Adik saya kemana?"tanya Raza.

Karena biasanya jika dia Sakit, Devan tak akan meninggalkannya sedikitpun.

"Adik anda tadi bilang jika ada urusan. Kami akan segera mengabarinya"kata Dokter.

"Makasih dok"kata Raza.

"Sama sama. Saya permisi dulu"kata Dokter.

Dokter itu pun segera beranjak dari ruangan itu. Kini tinggal lah Raza sendiri. Raza memutuskan untuk tidur kembali karena tubuhnya masih terasa lemas.

⏭️⏮️

Setelah mendengar kabar jika abangnya sudah sadar, Devan segera pergi meninggalkan Pandu yang sekarat. Devan segera menuju ke rumah sakit tempat Raza dirawat.

Sesampainya di rumah sakit, Devan langsung berlari menuju ruangan Raza.

Devan perlahan membuka pintu ruangan Raza dan terlihat Raza yang sedang tidur dengan damai.

Devan melangkah Pelang menghampiri brankar Raza. Dia duduk di kursi yang ada di samping brankar.

Devan melihat wajah Raza yang terlihat damai saat tidur. Perlahan tangan Devan mengelus rambut Raza.

Raza yang merasa elusan di kepalanya pun membuka matanya.

"Devan.."kata Raza lirih.

Devan tersenyum lebar. Raza ingin duduk tetapi Devan menahannya.

"Abang tiduran aja"kata Devan.

Raza menurut dan menyamankan posisinya.

Devan masih terus mengelus rambut Raza.

"Gimana keadaan Abang?"tanya Devan.

"Abang baik baik saja. Kata dokter besok juga bisa pulang"kata Raza.

Devan menghela nafas lega. Untung abangnya baik baik saja.

"Syukurlah"kata Devan.

Tok...tok...tok...

Suara pintu diketuk. Pintu terbuka dan masuklah seorang suster.

"Maaf. Ini makanan untuk pasien"kata Suster.

"Terima kasih sus"kata Devan.

Devan mengambil alih nampan yang berisi makanan Raza. Suster itu pun segera beranjak pergi.

"Sekarang Abang makan ya. Biar ceper sehat"kata Devan.

Devan membantu Devan duduk dan bersandar di brankar. Devan ingin menyuapi Raza tetapi langsung dicegah oleh Raza.

"Biar Abang makan sendiri"kata Raza.

Devan menggeleng.

"Aku suapi"kata Devan.

Raza akhirnya pasrah disuapi oleh Devan.

⏭️⏮️

Hai aku kembali lagi!

Karena banyak yang nyuruh lanjut. Jadi aku lanjutin cerita ini. Tapi karena aku nggak tau alurnya gimana lagi. Kalian bisa nyaranin alur yang bagus buat cerita ini.

Jangan lupa follow Ig ku

@ankftr_16 (link di bio)

Insyaallah nanti di follback

Jangan lupa voment nya!!

Bye bye

RADEVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang