AIRLANGGA

1.1K 73 2
                                    

Hari-hari Kenanga terasa sangat sunyi. Hampir satu minggu badannya terasa sakit. Kisah cinta nya kandas. Hubungan yang mati-matian ia jaga tiga tahun lamanya kini pupus. Kemarin ia memutuskan hubungannya dengan yakin. Tentu saja Zerdan tidak menerima secara mudah.

Huekk_ huekk....

Kenanga berlari menuju wastafel lalu memuntahkan cairan bening lagi. Ya,minggu ini ia sering mual-mual tak jelas. Terlebih lagi bukan makanan yang ia muntahkan. Melainkan cairan bening.

Tubuhnya meluruh lemah. Pusing menyertainya. Lemas begitu menyiksanya.

Pandangannya memburam lalu menggelap. Sedetik kemudian ia tak ingat lagi apa yang terjadi setelahnya.

_ a i r l a n g g a _

Dilain tempat,Airlangga menatap wajah dirinya di pantulan cermin. Sifatnya terasa berbeda semenjak minggu ini. Tiba-tiba saja ia ingin bakso. Sedetik kemudian ia ingin seblak. Dikit-dikit pengen rujak. Masih banyak lagi lah hal aneh yang ia rasakan

Sebelumnya ia tidak pernah menyukai rujak ataupun semacamnya. Hal itu sontak mengundang perhatian sang mama

" Kamu mau apa Ga?" Airlangga terhenyak lalu menatap wajah sang mama bingung dan lapar.

" Rangga mau es jeruk ma"

Sang mama melotot mendengarnya.

" Heh,ini sudah malam. Kamu mau rusak diri sendiri hah?"tanyanya galak.

" Tapi Rangga mau ma!"Airlangga berucap penuh paksaan.

" Gak ada yang buka Rangga!kamu ini ada-ada aja. Kayak orang ngidam tau ga!" ia terdiam setelah sang mama berteriak. Ngidam?Huh,ia jadi teringat gadis itu. Gadis yang mengganggu hidupnya.

" Oh iya, sebentar lagi kita pindah ke Bandung. Papa bakal pindahin kuliah kamu ke ITB" Airlangga mendelik tak suka.

" Ogah!papa aja sana"cerca nya mentah-mentah.

" Heh,yang sopan sama orang tua!"dengus sang papa tak suka.

" Udah tau orang tua masih aja mau ngelawan anak muda"dengus Airlangga menjauhi kedua orangtuanya.

Di dalam kamar ia termenung. Fikirannya tertuju kepada Kenanga yang baru saja memutuskan hubungan dia bersama Zerdan. Sahabatnya. Apa alasan gadis itu?

Minggu depan ia akan pindah ke Bandung. Ia harus memastikan hal besar terlebih dahulu.

" Maaf ya sayang. Papa gak bisa nurutin kemauan kamu"ucapnya tanpa sadar

_ a i r l a n g g a _

" Hiks. Ini gimana?" Kenanga menangis sejadi-jadinya menatap dua garis tespeck yang baru ia beli. Dugaannya benar. Selama ini ia sering muntah-muntah tak jelas adalah karena adanya janin di rahimnya. Janin yang tidak tahu apa-apa tentang kejamnya dunia. Janin yang terbentuk dari kesalahan dirinya.

" Airlangga. Ya,aku harus bertemu dia"

Hari ini, tepatnya pukul 09.00 WIB. Kenanga mendatangi Airlangga di taman fakultas yang ia dalami yang cukup sepi

Terlihat Airlangga yang ogah-ogahan menatap dirinya. Masa bodo dengan hal itu. Yang menjadi prioritasnya kali ini adalah calon anaknya. Calon malaikat kecilnya.

AIRLANGGA : SWEET HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang