MIE TIME AIRLANGGA KENANGA

216 6 0
                                    

Kenanga menatap rahang kokoh suaminya yang erat memeluk pinggangnya sedari tadi. Di luar sedang hujan, dan posisi seperti ini sangat terasa nyaman. Berada di dekapan Airlangga, suaminya.

"Gak tidur?" tanya Airlangga menatap ke bawah.

Kenanga menggeleng dan mengeratkan pelukannya. Membuat Airlangga terkekeh tak bisa menahan untuk tidak mencium kepala istrinya.

"Mau makan?" Kenanga kembali menatap Airlangga. Sedetik kemudian kepalanya mengangguk membuat Airlangga kembali gemas.

"Mau mie."

Airlangga mengelus pipi Kenanga lembut. "Gak boleh, gak sehat."

"Sekali aja." bujuknya pada Airlangga.

"Jangan, nanti keterusan."

Kenanga memeluk erat Airlangga masih berupaya membujuk. "Nggak, sekali ini doang. Ya ya ya?"

"Yaudah."

"Asal cium dulu." ucap Airlangga dengan tersenyum manis.

"Gak mau malu." tolak Kenanga masih menelungkupkan wajahnya pada dada bidang Airlangga.

"Yaudah berarti mie nya gak jadi."

Kenanga bangkit lalu mengecup kedua pipi Airlangga dengan sangat cepat. Airlangga yang kaget dengan serangan itu tertawa pelan.

"Itu namanya kecupan bukan ciuman."

"Kalo ciuman gini nih." ucapnya lalu mencium bibir Kenanga sedikit lama.

Masih dengan keterkejutannya, Kenanga mencoba melepaskan pagutan suaminya. "Kak Air." lirihnya membuat lagi dan lagi tawa renyah Airlangga terdengar.

"Mie nya jadi gak nih?"

"MAU."

Dengan bergandengan, mereka berdua berjalan menuju dapur untuk memasak mie meninggalkan movie yang tadi menemani mereka.

Airlangga sesekali menggoda Kenanga sehingga menimbulkan gelak tawa dari keduanya. Lihatlah mereka seperti pasangan yang sedang dimabuk cinta. Padahal pernikahan mereka terjalin karena sebuah kesalahan.

Dimana sekarang Airlangga mulai membuka hati yang dulu pernah redam pada gadis itu. Dan Kenanga yang menikmati cinta dari Airlangga yang sekarang lebih manis.

Setelah mie kuah mereka selesai, suami istri itu berjalan kembali menuju ranjang mereka untuk menikmati mie itu ditemani movie dan pemandangan malam kota Bandung.

Airlangga mengelus perut Kenanga. Seakan berinteraksi dengan calon bayinya.

"Kak Air mau gak?" Kenanga menodongkan mie nya.

"Mau, suapin." Kenanga terkekeh lalu menyuapi suaminya itu.

"Na, nonton bola aja yah?" ujar Airlangga meminta persetujuan.

Disela mengunyah mienya, Kenanga menatap Airlangga kesal. "Filmnya belum selesai kak Air."

"Timnas mau main, Na. Lawan Vietnam. Bentar aja yah?" kata Airlangga mengelus rambut Kenanga.

"Filmnya bisa dilanjut nanti, kan ada di Netflix." bujuknya.

Kenanga menyimpan mangkuk mie di nakas lalu berhambur ke pelukan Airlangga. "Yaudah iya, asal kak Air harus peluk aku terus."

Melihat tingkah gemas Kenanga, Airlangga hanya bisa terkekeh dan menuruti permintaan istrinya. "Sini sini."

Kenanga tersenyum tipis di pelukan Airlangga. Momen seperti ini sama sekali tak terpikirkan olehnya sejak awal menikah dengan Airlangga. Dulu ia pikir pernikahan ini akan penuh duka dan tangis, tapi semua itu ternyata tidak benar. Airlangga benar-benar melakukan tugasnya sebagai seorang suami.

"Pemain sekarang banyak naturalisasi, Na. Mereka keturunan Belanda." ujar Airlangga.

"Oh ya?"

Cowok itu mengangguk. "Tuh yang lagi ngoper bola namanya Sandy Walsh, bagus juga tuh mainnya."

"Yang nomor 6, yah?" ujar Kenanga.

"Tau darimana sih?"

Kenanga terkekeh. "Dia sering lewat fyp tiktokku. Ganteng loh dia."

Airlangga menggeleng. "Gantengan juga aku."

Kenanga mengelus dada Airlangga lembut. "Kalau kamu jadi pemain sepakbola, nomor punggung kamu mau angka berapa?"

Airlangga menunduk menatap Kenanga. "Hm, 18."
"Kenapa 18?"

"Hari lahir aku sama kamu."

Melihat masih ada kebingungan dari raut istrinya, Airlangga melanjutkan ucapannya, "Aku lahir tanggal 10, kamu lahir tanggal 8, jadi aku ambil 18."

Kenanga tersenyum mendengarnya. Rasanya senang sekali jika Airlangga melibatkannya dalam berbagai hal. Meskipun ini hanya andai-andai semata.

Ia mengecup bibir Airlangga dengan cepat dan menyembunyikan wajahnya di dada Airlangga.

Airlangga yang mendapat ciuman singkat itu cukup kaget. Terlebih melihat kelucuan Kenanga yang malu-malu. Ia merekatkan pelukannya.

Kakek
sekarang temui Via, dia bilang dia kangen kmu

Airlangga meremas hpnya. Ia menatap Kenanga yang tidur pulas di pelukannya.

"Maaf kalau nanti ngecewain kamu."

xxxx

Hai hai gimana part ini? Kurang panjang yaa??
Jangan lupa vote komen sama follow author yaaa

Kalian wajib mampir ke cerita My Perfect Husband❗️❗️Emangnya gak penasaran sama cerita calon dokter dan arsitek ganteng yang penuh act of service?🤭🤭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian wajib mampir ke cerita My Perfect Husband❗️❗️
Emangnya gak penasaran sama cerita calon dokter dan arsitek ganteng yang penuh act of service?🤭🤭

Janlup mampir pokoknya, dijamin baperin dibanding cerita Airlangga ini🙌🏻🙌🏻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AIRLANGGA : SWEET HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang