PERNIKAHAN

989 65 0
                                    

Hari ini hari yang amat sangat Nilam nantikan. Pernikahan putranya dengan putri keturunan Nugroho digelar. Kemarin Kenanga sudah menyetujui semuanya. Tentunya acara pernikahan ini tertutup. Teman-teman Airlangga saja tidak ada yang tahu ataupun diundang.

Airlangga mengatur nafasnya gugup. Ijab kabul memang sudah ia ucapkan tadi. Sekarang waktunya resepsi. Ia berdiri di pelaminan dengan Kenanga disisi nya yang terbalut kebaya putih cantik lengkap dengan polesan make up.

Langga akui Kenanga memang cantik hari ini.

Ia sedikit melirik Kenanga melalui ekor matanya. Terlihat gadis itu seperti kelelahan.

Tanpa berucap ia langsung menghampiri sang mama dan membisikan sesuatu.

"Kamu capek ya?" Kenanga menatap papa mertuanya lalu menggeleng kaku.

" Rangga ini keterlaluan! Istri kecapean malah ditinggal"dengus Jordi tak habis fikir.

" Kamu pergi ke kamar kamu aja. Biar ini papa yang handle" ucap Kenanga menatap mertuanya tak enak hati.

" Nanga pamit om" Jordi tersentak karena menantu keduanya itu memanggilnya dengan sebutan om.

Tibanya di kamar yang ditunjukan mama mertuanya ia langsung membaringkan tubuhnya seraya merentangkan tangannya ke samping. Lelah juga ternyata.

Tanpa ia sadari, kedua matanya terpejam.

19.15.....

Nilam mengetuk pintu kamar putranya untuk membangunkan menantu barunya. Acara pernikahannya memang digelar di rumahnya. Bukan di hotel, ataupun semacamnya.

Mau bagai manapun ini tetaplah aib keluarga. Mereka menutupi aib ini demi kebaikan bersama. Kedua wali dari pihak Kenanga tidak ada yang hadir. Tapi mereka sudah mengatakan bahwa mereka berdua merestui. Tanpa mengetahui terlebih dahulu sebab dan alasannya.

" Sayang,bangun yuk" Kenanga menggeliat dalam tidurnya.

Sesaat kemudian gadis itu terbangun.

" Kamu mandi dulu ya,habis itu ke bawah. Makan malam"ucapnya mengelus rambut lembut milik Kenanga.

" I-iya tan. Maaf Nanga tel-"

" Kamu panggil mama,jangan tante. Oke?" Nilam tersenyum melihat ia mengangguk.

Di dalam meja makan terdapat Jordi,Nilam,Gevan,Riana dan Geri yang merupakan anak dari kakak Airlangga.

Bisa dibilang Geri adalah ponakannya.

" Malam semua"sapa Kenanga malu sehingga ia menunduk.

Gevan dan Riana menatap postur tubuh Kenanga dengan seksama. Mereka tidak menyangka anggota barunya begitu sangat cantik.

Kenanga langsung duduk disamping Geri yang terpana.

" Bidadari mana yang utus tuhan?" perangah Geri membuat kedua orangtuanya mendelik. Anak itu memang lebay!

Kenanga sedikit tersenyum melihat Geri. Ia mengalihkan pandangannya. Dimana suaminya itu?

" Cari suami ya neng?"goda Geri membuat ia menggeleng keras.

" Ini Airlangga kedua ko kak. Bedanya Airlangga yang itu udah tua,yang ini masih bujangan"

" Geri!"tegur Riana membuat cowok SMP itu cengengesan.

" Kenanga,kamu pasti bingung ya mereka siapa"ucap Nilam yang diangguki nya.

" Makhluk astral merek"sahut Jordi malas membuat anak pertamanya mendelik.

" Ini kak Gevan. Istrinya kak Riana. Dan anak kecil ini Geri,anak mereka"

Riana tersenyum melihat adik iparnya.

" Wah wah,Rangga bisa aja milih istri"pujinya.

" Terimakasih ka"ucap Kenanga sopan.

" Oh iya ma. Rangga kemana?" tanya Gevan

" Dia ke rumah teman barunya. Katanya mau nyusul materi yang ketinggal. Bentar lagi pulang kayaknya" tutur Nilam.

Mereka makan bersama dengan khidmat. Sesekali ada Geri yang berceloteh tak jelas.

Seusai nya makan,mereka langsung berkumpul di ruang keluarga.

" Usianya berapa Nga?"tanya Riana membuat ia terkejut. Kakak iparnya tahu?

" Gak usah malu. Kakak faham ko"ucap Riana mengelus perut Kenanga pelan.

" U-usianya genap satu bulan kak"dengan ragu ia menjawab.

" Sehat-sehat ya utun. Biar nanti bisa main sama kak Geri"gemas Riana mengajak bicara janin diperutnya

Hatinya menghangat.

" Kamu tidur aja sayang. Rangga biar mama jadi urusan mama"seakan faham dengan situasi yang dialaminya,Nilam menyuruhnya untuk beristirahat. Memang,ia merasa sangat pegal.

Sampainya ia di kamar,ia kembali dirundung gelisah. Apakah ia harus tidur di kasur Airlangga?

" Aduh,kalau aku tidur di sini kak Air marah ga ya?"ucapnya harap-harap cemas

" Kalo aku tidur disini nanti kak Air marah lagi"gumamnya menunduk lesu.

"Terus aku tidur dimana?"

" Di sofa aja deh" ia mulai mengangkut bantal,guling,dan selimut lain untuk ia gunakan.

" Selamat malam anak mama. Tidur yang nyenyak ya" ucapnya mengelus perutnya.

Empat jam berlalu. Waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Namun Airlangga masih saja betah menyalin materi yang tertinggal. Tidak memikirkan perut ataupun istri.

" Ga lo gak pulang?"tanya Bayu, teman barunya.

" Bentar lagi. Masih nanggung" Bayu tersenyum simpul. Teman barunya ini sungguh giat. Padahal materi yang tertinggal sangat banyak.

" Gue cabut dulu Yu. Thanks buat semuanya" Airlangga pamit.

Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit ia pun sampai di rumah orangtuanya. Tanpa berucap ia langsung masuk ke dalam kamar. Betapa terkejutnya ia melihat istrinya tidur di sofa kamar. Pasti sakit pikirnya.

Tanpa mengalihkan tidur Kenanga,ia langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Pagi harinya Kenanga merasa semangat. Tubuhnya tidak kaku ataupun kram walaupun tidur di sofa.

Setelah membersihkan tempat tidur ia bergegas menghampiri mama mertuanya yang sedang memasak di temani Riana.

" Maaf Nanga telat" ucapnya langsung mengambil pisau dan memotong wortel yang hendak di potong Riana.

" Biar kakak aja Nga"ucap Riana cepat.

" Gak papa kak"ucapnya tersenyum.

" Kakak mending istirahat. Ini biar aku aja" suruh Kenanga sopan. Nilam yang melihat interaksi kedua menantu nya hanya mampu tersenyum.

"Udah Ri. Kamu siapin piring aja"suruh Nilam kepada Riana.

Riana berlalu,Nilam bertanya. " Gimana tidur nya Na?"tanyanya.

" N-nyenyak ma"jujur Kenanga. Nilam hanya mengangguk faham

Setelah masakan siap,mereka langsung berkumpul di meja makan. Tanpa Airlangga. Kemana laki-laki itu.

"Rangga kemana ma?"bisik Riana kepada Nilam.

" Dia ada kuliah pagi katanya"jawab Nilam ikut berbisik.

Kenanga menghela nafas lega. Setidaknya ia tidak bertemu Airlangga. Ia masih takut berhadapan dengan Airlangga langsung.

Dilain sisi Airlangga duduk berdua bersama Bayu.

" Kunaon Ga?" tanya Bayu

" Kebas Yu. Pegel"jawab Airlangga meregangkan otot.

"Salah tidur apa gimana?"tanya Bayu lagi.

" Semalem tidur di sofa. Makanya sakit" dia jadi teringat Kenanga.

Typo dimana-mana. Jangan lupa vote yaaa!!!

AIRLANGGA : SWEET HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang