1. Kesalahan Jane

5.3K 596 69
                                    

Los Angeles, California

9.45 AM

Cuaca yang kurang bersahabat, menyambut kota Los Angeles pagi ini. Semilir angin kencang dan rintik hujan yang sejak kemarin mengguyur LA, nyatanya tak mengurangi kepadatan aktivitas masyarakat di sana.

Terkhusus para karyawan yang bekerja di perusahaan terkemuka sebesar Maxmillan Group. Aktivitas padat dan pekerjaan yang menumpuk setiap harinya, membuat semua orang yang bekerja di sana tak memiliki banyak waktu untuk beristirahat dan menikmati secangkir teh hangat di depan perapian.

Lalu lalang para staf yang keluar masuk ruangan sambil membawa berkas dan map adalah pemandangan yang setiap hari dilihat oleh masing-masing orang.

Dan hal itu juga berlaku pada seorang gadis cantik yang kini tengah berdiri menatap pintu kokoh yang ada di depannya.

Tok!

Tok!

Tok!

Gadis dengan balutan kemeja berwarna peach dan rok pensil berwarna abu sebatas lutut itu, kini tengah mengetuk pintu hitam bertuliskan 'Chief Excecutive Officer' dengan sangat hati-hati. Wajah cantiknya yang dipoles make up natural kini terlihat sangat ketakutan.

Berkali-kali ia menelan kasar salivanya demi menyalurkan rasa takut yang kian menggunung setiap detik.

"Jane, ingat. Apapun yang dikatakan oleh Mr.Maxmillan kau harus tetap diam dan menerimanya."

"Kau tahu? Sejak pagi, aura lelaki itu benar-benar gelap hingga tak ada satupun keryawan yang berani menyapanya."

"Jane, kumohon kau jangan sampai memberitahu apa yang kita lakukan kemarin, okay? "

Ah, kalimat-kalimat peringatan itu....

"Masuk!"

Deg!

Begitu mendengar suara lantang sang atasan dari balik pintu, Jane—nama gadis itu, langsung terdiam. Untuk sesaat, aliran darahnya seakan terhenti bersamaan dengan jantungnya yang berdegub kencang membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya di dalam sana.

"Tamatlah riwayatmu Angelina!" teriak batinnya dengan penuh sesal.

"Ya Tuhan, tolong selamatkan aku hari ini. I beg you, God. Please help me....," gumam Jane dengan penuh harap sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada. Setelah itu, Jane mulai menarik napas dan memberanikan diri untuk memutar knop pintu yang ada di hadapannya.

Ceklek!

Begitu pintu itu terbuka, hawa dingin dari air conditioner yang ada di dalam ruangan bernuansa modern classic   itu langsung menyambutnya. Dengan segera, Jane melangkah masuk dan memberi hormat kepada sang atasan.

"Anda memanggil saya, Sir?" tanya Jane dengan kepala yang tertunduk dalam—berusaha menghindari tatapan elang dari seorang pria berjas hitam yang kini tengah duduk di kursi kebesarannya. Nada suara yang ia buat senormal mungkin benar-benar membuat Jane merasa tersiksa.

Menutupi ketakutan bukanlah keahliannya.

"Mendekat, Jane."

Suara bariton itu terdengar begitu dingin saat memanggil namanya.  Tanpa mau mengambil resiko yang lebih besar, Jane pun perlahan mendekat. Gadis itu terus berjalan hingga akhirnya ia sampai di depan meja yang di atasnya terdapat papan nama bertuliskan 'CEO—Leonel Gionino Maxmillan'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEON & HIS-SECRETARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang