3✨

2.5K 217 14
                                    

Di dalam perjalanan ke halte Bus Naina tidak sengaja menabrak punggung seseorang.

"Awww" Ringis nya sebab punggung pris yang is tabrak cukup keras.

"Eh lo kalo—Lo?! Astaga kaya nya lo dari pagi enggak ada puas nya buat masalah sama gue ya!"

Naina hanya merotasi bola mata nya jengah dengan ucapan anak tengil yang sedang mengoceh.

"Sorry" Kata Naina hendak pergi tapi sudah di tarik kembali tangan nya oleh Jisung.

"Apalagi sih?!" Ngegas nya

"Lo kalo minta maaf yang ikhlas udah salah malah nyolot,dasar cewe!"

"Tadi kan gue udah minta maaf astaghfirullah mimpi apa gue semalam ketemu makhluk macam lo"

Jisung langsung menatap Naina tajam heii harus nya Jisung lah yang berucap seperti itu.

"Tadi pagi aja lo udah salah malah balik marah, dan sekarang lo yang salah lagi juga sama. Sebenarnya lo itu sengaja kan buat masalah sama gue supaya lo bisa kenalan sama cowo cool dan tampan kaya gue" Kata Jisung dengan percaya diri.

Naina tersenyum remeh "Gue mau kenalan sama lo?" Jisung mengangguk.

"Mimpi!! Najis banget gue modus seolah olah gue mau kenalan sama lo, lebih baik seumur hidup gue enggak pernah kenal lo!" Finally Naina pergi menaiki Bus yang sudah tiba.

Merasa tujuan nya juga sama ia juga memasuki Bus yang di naiki Naina. Karena kursi kosong hanya tertinggal satu yaitu di samping perempuan yang membuat nya jengkel mau tidak mau Jisung duduk.

Naina menoleh "Jadi siapa yang sengaja atau ngikutin? Lo atau gue heh?" Oke Naina tersenyum puas melihat wajah jengkel pria yang memiliki tingkat kepedean sangat tinggi.

"Ini cuma kebetulan aja ya gue duduk samping lo, dan harus nya lo bersyukur duduk samping orang paling tampan di kampus 169" Nahkan berulah lagi baru aja di bilang.

"Terserah lo deh" Setelah itu Naina memasang earphone pada telinga nya. Melihat itu Jisung terperangah dengan kecantikan Naina menurut nya perempuan ini memliki cantik yang natural hanya saja sikap nya tidak secantik wajah.

Pemberhentian halte kelima terlihat ramai Jisung bangkit dari duduk nya memberikan kursi yang di tempati nya kepada wanita tua memakai tongkat.

"Nek, silakan duduk biar saya aja yang berdiri" Kata jisung dengan ramah.

Nenek tua itu tersenyum "Terima kasih dek, sungguh mulia dirimu"

Tidak lama kemudian ada ibu ibu dengan menggendong anak nya yang berusia tiga tahun.

"Eh cewe rese! Bangun lo itu ada ibu sama balita enggak dapat tempat duduk, lo ngalah lagian juga ini tempat prioritas!" Ucap Jisung sambil menarik tangan Naina.

"T-tapi gue lagi—"

"Aduh gimana sih kamu harus nya kamu itu mengalah sama orang yang lebih tua"

"Iya nih, kacau anak muda zaman sekarang!"

Mendengar diri nya di pojokan akhir nya Naina terpaksa berdiri memberikan kursi kepada ibu ibu yang membawa balita.

"Ibu silakan duduk, maaf teman saya tidak memaklumi" Sambung Jisung, aisshh Naina ingin sekali menendang pria rese yang satu ini ke planet mars.

Jisung tersenyum puas melihat Naina yang kena caci maki oleh orang-orang.

Sekitar tiga puluh menit Naina mulai merasa kram pada perut nya. Kaki nya juga sudah pegal karena terlalu lama berdiri membuat keringat dingin menyelimuti tubuh nya. Seberusaha mungkin ia tahan tapi rasa kram di perut nya semakin menjadi.

my teacher my husband-Lee Jeno 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang