"Jangan menggangguku" ~sehun
"Pergi sana" ~Suho
"Aku hanya ingin tubuhmu baek" ~Chanyeol
"Kau harus serius" ~kai
"Tolong jangan tinggalkan aku sendiri. Aku punya alasan dalam semua tindakan ku" ~Baekhyun
Itulah kata yang selalu terucap dari orang-orang yang mengenal sosok mungil bermata bulan sabit.
****
Setelah sadar dari rumah sakit chanyeol nampak gelisah sendiri. Dirinya melihat sekeliling dan berharap dapat menemukan pria mungil bermata bulan sabit yang biasanya menatapnya dengan binar indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"akkhhh"
namja jangkung itu meringis saat mencoba bergerak bangun dari bangsal. Pria itu tetap memaksa mencabut selang infus di tangan kirinya dan merangkak berjalan keluar sembari memegangi dinding.
" b_baekhyun??"
***
Di tempat lain Yoora sedang berada di kantin rumah sakit di temani oleh kyungsoo. Ya hanya mereka berdua karena semua member sudah pulang karena hari pun mulai gelap.
" Kyung sebaiknya kita segera kembali ke ruangan chanyeol."
"anniya, noona kita akan kembali kesana setelah noona makan dulu."
" tapi soo-ya bagaiamana jika terjadi sesuatu pada Chanyeol?"
"Dokter sudah mengatakan efek dari obat tidur itu akan berjalan lama sekitar 10 jam noona. Jadi pasti Chanyeol sedang tidur saat ini."
" haahh baiklah,, kenapa pesanannya lama sekali."
"Sabar noona kantin ini memang ramai."
***
Sedangkan di dalam mobil van para member beserta Suho hanya terdiam. Sampai akhirnya Suho memutuskan untuk menelphone seseorang.
" Hallo manager?"
" iya suho-shi bagaimana keputusannya?"
" Aku dan member lain sudah berbicara. We have decided to stop."
" Sejujurnya aku tidak menginginkan hal ini. Tapi aku rasa jika kalian sudah memutuskan baiklah aku akan mengatakan pada agensi untuk membubarkan EXO."
" Ne hyung."
Terlihat jelas seluruh mata member yang nampak berkaca-kaca menahan sesuatu yang menyesakkan dalam dada masing-masing.
Mereka semua tak ada yang saling menatap satu sama lain. Sebab mereka tahu jika melakukannya akan meruntuhkan dinding pertahanan nya sendiri. Persahabatan yang telah lama terjalin bertahun-tahun menanggung beban pekerjaan bersama semua itu demi mimpi. Namun mungkin ini memang saatnya mereka berhenti.
" Terima kasih semuanya."
itulah kata-kata yang di ucapkan Suho sebelum mobil van itu berangkat mengantar mereka pulang ke rumah masing-masing.
