One

3.7K 226 62
                                    

"Congratulation for Nishimura Riki!!! You win the dance competitition! Take your gift here."

Seorang anak kecil berambut coklat dengan senyuman lebar, naik ke atas panggung menghampiri para dewan juri yang menyambut nya dengan tepuk tangan yang meriah.

"Selamat Ni-Ki! Kamu menjadi juara lagi. Tiga tahun berturut-turut memenangkan kompetisi ini, pasti orang tua mu bangga."

Senyuman yang semula terpatri di bibir anak manis itu perlahan luntur. Dengan senyum paksa menatap dewan juri yang tersenyum bangga padanya. Menganggukkan kepalanya singkat dan kembali menyunggingkan senyum manis menatap jejeran wartawan yang membawa kamera siap mewawancarai nya.

"Terima kasih."

Hanya dua kata dan membungkukkan badannya. Hanya itu yang bisa dilakukan anak kecil bernama Ni-Ki itu.

Kemudian dewan juri memberikan piala dan hadiah uang tunai ke tangan Ni-Ki yang disambut dengan binar bahagia khas anak kecil.

"Ni-Ki, kamu menang lomba 3 kali berturut-turut. Nanti akan ada kompetisi tingkat internasional, apa kamu berniat mengikutinya?"

Ni-Ki menatap mikrofon yang disuguhkan di depan nya. Ragu akan memberi jawaban apa. Sebab apa yang akan dikatakan nya sekarang, belum tentu bisa direalisasikan besok atau dikemudian hari.

"Aku--"

""NI-KI!!"

"NI-KI!!"

Sayup-sayup Ni-Ki mendengar suara teriakan dari belakang para wartawan yang mengerubungi nya.
Teriakan nyaring dari seorang wanita dewasa dan terikan suara bariton dari seorang pria dewasa.

"NI-KI!!"

"NISHIMURA RIKI!!"

"KEMARI KAU ANAK NAKAL!"

"NI-KI!!"

Ni-Ki sedikit berjinjit guna melihat siapa yang meneriaki nya. Suara itu familiar di telinga nya. Seketika Ni-Ki merinding dan matanya membola.

"NI-KI!!"

"NI-KI!!"

"NI-KI!!"
































































"HUWAHHHHHHHHH!!"

Seorang anak terbangun dari tidurnya kala merasakan basah di wajah dan baju hingga celananya.

"Bangun kamu anak nakal!"

Anak kecil yang diteriaki itu mengusap wajahnya dan membuka matanya meski terasa berat. Menatap seorang wanita dewasa yang berkacak pinggang sambil memegang gayung kosong ditangannya.

Seketika anak itu menciut dan menyembunyikan diri dibalik selimut yang juga basah terkena siraman air dari gayung tadi.



Sret



"Bangun kamu Ni-Ki! Mau tidur sampai jam berapa?! Ini udah jam 6 pagi! Bangun!"
Gertak wanita tadi menyibak kasar selimut anak bernama Ni-Ki sampai terjatuh ke lantai. Amarah wanita itu sudah berada di puncak. Bisa meledak kapan saja.

Ni-Ki dengan kepala tertunduk mengangguk kecil, "I-iya. Maaf Tante."
Lirih Ni-Ki.

"Cepat kamu cuci muka! Habis itu nyapu, ngepel, cuci piring. Habis itu mandi, makan, sekolah. Ngerti?!"

"I-iya ngerti Tante."

"Yaudah buruan gerak!"

Hampir aja Ni-Ki terjatuh dari atas kasur saat mendengar gertakan Tante nya tadi. Beruntung reflek nya bagus. Segera berpegangan pada sudut kasur.

Hurt, but It's Okay | Ni-Ki (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang