Huru - Hara

1.8K 427 197
                                    

Playlist for this chapter:

0X1=LOVESONG (I Know I Love You) -  TOMORROW X TOGETHER ft. pH-1, Woodie Gochild, Seori

🌹🌹🌹

Dominique terlahir sebagai old money

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dominique terlahir sebagai old money.

Keluarganya sudah berkecukupan atau bisa dibilang kaya raya dari zaman penjajahan.

Buyutnya Dominique punya usaha toko kelontong. Seiring berjalannya waktu, usaha itu bertumbuh menjadi perusahaan dan pabrik berskala nasional.

Kakeknya, ayahnya, semua saudara mereka mewarisi harta kekayaan yang berlimpah. Mereka punya segalanya tanpa perlu bersusah payah. Makanya mereka disebut old money.

Hal ini pula yang bikin mereka hidup dengan begitu banyak aturan.

"Nggak usah kuliah yang aneh - aneh gitu. Nggak ada gunanya."

Itulah respon yang diberikan Martha, Mamanya Dominique saat putri bungsunya menyuarakan keinginan untuk kuliah Social Science di Harvard.

"Kuliah yang biasa aja. Bisnis atau desain supaya nanti kamu bisa bantu perusahaan," ujar sang ibu.

Kekayaan nggak membuat Dominique bebas melakukan apa saja. Nyatanya, setiap detail dalam hidupnya sudah diatur sedemikian rupa untuk memenuhi standar keluarga Tanoesudibyo.

Mulai dari sekolah di mana, les apa, sampai urusan jodoh juga sudah diatur. Kalau kata orang jodoh di tangan Tuhan, kata Dominique mah jodoh di tangan orang tuanya.

Dominique rencananya bakal bertunangan sama pewaris perusahaan teh terbesar di Indonesia. Tapi begitu Papanya Dominique mengetahui hubungan putri bungsunya dengan pewaris perusahaan multinasional Super Makmur, perjodohan itu pun dibatalkan. Tentu saja karena Mark dan keluarganya jauh lebih berpengaruh dan menguntungkan ketimbang perusahaan teh.

"Gimana kalau kita resmikan pertunangan Domi sama Mark setelah mereka lulus?" tanya Hari Tanoe, Papanya Dominique kala keluarganya sedang sarapan.

Meja makan mereka pagi itu diisi oleh Hari, Martha, Carissa, dan Dominique.

Mendengar pertanyaan Papanya, Dominique terbatuk. Keselek nasi.

"Ide bagus. Sebelum anak - anak kuliah di Amerika, lebih baik kita resmiin dulu," setuju sang Mama.

Hari mengangguk, lalu teringat akan hal lain. "Oh iya, nanti cari tempat tinggalnya yang deket sama tempat Mark-"

"Mark nggak keterima di Harvard," potong Dominique. 

Ekspresi wajah orang tua Dominique seketika berubah terkejut. 

"Mark, nggak keterima kuliah di Harvard. Cuman aku yang keterima," lanjut Dominique. Semalam setelah menerima pengumuman, Dominique belum sempat memberitahu orang tuanya. Dia berniat untuk ngasih tahu pas sarapan. Pas banget sekarang mereka ngebahas. 

To All The Girls We LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang