Golongan 1 Persen

4.3K 578 191
                                    

"Bayar uang kas woy!"

"Bangsat! Nggak nimpuk pake sapu juga dong!" Rendra mendelik kesal pada Yerinita.

"Ya lo nunggak udah 3 bulan!" Yerinita nggak kalah galak, menghentakkan sapu yang dipegangnya ke lantai.

"Berapa sih? Gua bayarin dah. Malu - maluin aja lo jadi temen gue," kata Calvin sambil ngeluarin blackcard.

Yerinita ganti mendelik ke arah Calvin. "HEH LO JUGA BULAN LALU BELUM BAYAR!"

"Makanya, kenapa nggak dibikin auto debet aja sih? Suka lupa tahu kalo kudu transfer - transfer," gerutu Javin yang duduk di depan meja Calvin. Cowok berambut hitam dengan poni yang menutupi keningnya itu sedang merekam dirinya ke Instastory. Menyapa penggemar - penggemar alaynya.

"Kasih tahu kepala sekolah, jangan kasih tahu gue!"

"Lagian ngapain bayar uang kas? Sekolah tinggal beberapa minggu lagi juga. Duitnya mau dipake buat apa?" Jeno yang lagi MoLen di sebelah Javin, ikutan nimbrung.

"Tahu! Jangan - jangan dipake buat lo beli skinker lagi," cibir Javin yang auto ditoyor Yeri.

"Buat bayar buku kenangan, buat makan - makan perpisahan, buat fotocopy materi usek! Skinker pala lo skinker. Lo tuh yang butuh skinker dasar kutil kudanil!"

"Jaga mulut lo ya remahan mie remes!!!" Javin nggak terima. Dia sampe bangkit dari duduknya dan melotot ke arah Yerinita yang badannya jauh lebih pendek.

Yerinita mendongak menatap Javin tanpa takut.

"Dasar pengemis subscriber!"

"Bacot lo nenek sihir tukang palak uang kas!"

Mereka adu pelotot - pelototan.

"Excuse me guys." Mark yang baru aja dateng minta ijin buat lewat ke Javin sama Yerinita. Meja dia tuh bareng Calvin, di belakang Javin sama Jeno.

"Can I lewat sebentar?" Mark ini kalau ngomong suka campur - campur bahasa. Bukan karena dia anak Jaksel, melainkan karena Mark dari SMP sampai SMA tinggal di Kanada sama keluarga omnya. Baru balik Jakarta pas naik kelas 12.

"NGGAK!" Teriak Javin dan Yerinita barengan

Mark terkejut sampai ngerjap - ngerjap. Terus memilih untuk jalan memutar, biar nggak ganggu keributan Javin dan Yerinita.

🌹🌹🌹

"Yer lo ke prom 'kan?"

"Nggak." Yerinita menutup lokernya.

"Ih kenapaaa???" Tanya Jelita.

"Nggak penting. Mendingan juga di rumah, streaming Treasure."

"Ih gini nih makanya lo jomblo mulu!" Jelita berdecak sambil ngambil buku kimia buat mata pelajaran selanjutnya.

Mereka habis istirahat makan siang.

Jelita dan Yerinita berteman akrab sejak kelas 10. Seneng banget mereka pas kelas 12, bisa sekelas lagi.

"Siapa bilang gue jomblo?" Yerinita menyodorkan layar iPhone 10-nya ke muka Jelita. "Ini pacar gue nih!"

 "Ini pacar gue nih!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To All The Girls We LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang