Matahari sudah mulai bersinar dengan terang, menandakan bahwa waktu sudah pagi. Kini mulai terlihat beberapa murid yang berkumpul di kawasan yang cukup luas, kawasan yang sama yang dipakai untuk bermain permainan dodgeball pada hari sebelumnya.Bahkan masih terlihat bahwa hampir dari seluruh murid yang sudah berkumpul masih menggunakan baju tidur yang mereka kenakan pada malam hari, serta tak lupa dengan muka yang menahan kantuk karena harus terbangun di pagi hari.
"Aku menyesal mengikuti acara ini. Aku masih ingin tertidur, ini terlalu pagi untuk membangunkan orang yang sedang tertidur." Ucap Eunha pada Lisa sembari merengek kecil, yang membuat Lisa tertawa kecil melihat tingkah dari sahabatnya.
"Biarkan saja, Lisa. Dia itu terlalu dimanjakan oleh orangtuanya, makanya dia selalu merengek seperti anak kecil yang masih ingusan." Cibir Mina pada Eunha yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari gadis yang ia sindir.
Merasa tak suka dengan tatapan yang diberikan Eunha, kini Mina hanya menghela nafasnya dengan singkat. "Apa? Aku menyatakan kebenaran, ya."
"Ck! Sudahlah. Kau pergi saja sana, aku muak melihat mukamu!" Seru Eunha dan langsung mengambil lengan dari Lisa untuk dipeluk, seolah menjadi sebuah sandaran dirinya menahan rasa kantuknya.
"Memang aku akan pergi. Siapa pula yang tahan melihat mukamu yang menyebalkan itu, Eunha. Aku jamin Lisa merasakan hal yang sama denganku." Ucapan dari Mina membuat gadis itu mendapatkan sebuah dorongan kecil dari Eunha yang berupaya mengusir Mina yang menyebalkan, menurut Eunha.
"Pergi kau, Mina!!"
"Ck! Iya-iya, aku akan pergi tanpa kau suruh!" Balas Mina sembari berpamitan pada Lisa untuk bergabung dengan kelompoknya, yang ditanggapi oleh Lisa dengan sebuah anggukan kepala.
Tepat setelah kepergian Mina yang ingin bergabung ke kelompoknya, beberapa guru saat ini sudah berbaris menjajar dan mulai memberikan pengumuman serta arahan berupa kegiatan yang akan mereka lakukan pada hari kedua dari acara yang sudah berlangsung di hari sebelumnya.
"Pagi ini kita akan bermain sebuah games dengan menggunakan air untuk membuat kalian terbangun sepenuhnya karena saya masih melihat beberapa dari kalian masih mengantuk, bukan? Lalu aktivitas selanjutnya akan dilanjutkan pada siang hari." Ucapan dari seorang guru tentu membuat para murid merasa terkejut. Hey, tak ada satupun orang kan yang ingin bermain basah-basahan pada pagi hari?
"Ah.. guru yang satu ini sangat mengesalkan! Aku ingin tidur bukan ingin basah-basahan. Dasar pak tua!" Gerutu Eunha yang berada disamping Lisa, yang terlihat tak terlalu menyukai ide permainan yang diberikan oleh gurunya. Harus Lisa akui, bahwa dirinya juga tak menyukai permainan yang mengharuskan dirinya basah-basahan di pagi hari.
Apalagi kondisi pagi ini sangat dingin karena adanya kabut yang menyelimuti pegunungan yang ada.
Permainan yang kali ini mereka mainkan cukup mudah, dimana mereka hanya melemparkan beberapa balon berisi air kepada kelompok lainnya, dan tentunya balon itu sangat tipis sehingga mudah untuk diletuskan. Istilahnya permainan ini hanya untuk seru-seruan saja, tak ada yang serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
24 More Days
Romance"Berikan aku 24 hari untuk membuat mu jatuh cinta padaku." Ujar gadis itu. Namanya Lalisa Alexa, lebih tepatnya Lalice Alexa. Dia lahir untuk bahagia bukan tersakiti. Tapi dengan berjalannya waktu apakah Lisa berbahagia selama ini atau tidak? Entahl...