yeonjun membawa motornya dengan kecepatan santai hari ini. hatinya terasa plong setelah sempro dan dia memutuskan baru gas lanjut skripsinya tiga hari lagi, biarin deh dia istirahat dulu dari semrawutnya tugas akhir.
karena kelas paginya baru saja selesai dan yeonjun tidak ada kelas lain di siang atau sore, yeonjun memilih untuk gak langsung pulang. dia mau menikmati suasana kebebasan sebelum kembali terjebak, jadinya dia memutuskan untuk muter-muter dengan motornya.
tujuannya? gak ada. cuma mau jalan-jalan sambil hirup udara jam sepuluh pagi yang masih lumayan segar saja.
baru saja yeonjun melewati fakultas kedokteran hewan (benar-benar cuma lewat), matanya menangkap sesosok mungil yang tidak asing lagi baginya berjalan menuju fkh sambil bawa kandang burung.
yeonjun langsung meminggirkan motornya.
"taehyun?"
sosok itu menoleh. "kak yeonjun?"
yeonjun menyeringai kecil sebelum tatapan matanya beralih ke dua kandang burung berukuran sedang yang tengah dibawa taehyun. dengan buru-buru, ia langsung turun dari motornya. "sini, sini. gue bantuin bawa kandang burungnya."
taehyun menggeleng kuat. "eh, gak usah, kak! ngerepotin, taehyun bisa bawanya sendiri!"
penolakan dari taehyun gak didengar oleh yeonjun. dia ambil alih satu kandang burungnya dari tangan taehyun. "ini mau di bawa ke mana? ke dalam fakultas?" tanya yeonjun. "gue ada motor, naik motor aja biar lebih gampang."
"nggak apa-apa, kak, biar tae--"
"gak nerima penolakan, hyun. ayo naik ke motor gue."
.
mungkin yeonjun sedikit memaksa, tetapi dia tahu kalau keputusannya buat bantuin taehyun bawa kandang burungnya itu adalah pilihan yang tepat.
bilang aja dia modus atau emang paling jago cari kesempatan, yeonjun gak peduli. kalau dia diam-diam saja dan gak melakukan apa-apa, yeonjun tidak mungkin bisa berdiri di dalam satu sudut di fakultas kedokteran hewan yang dikelilingi oleh beberapa kandang burung--baik yang masih kosong atau udah ada isinya.
"di sini kita biasanya rawat-rawat burung yang mau dipakai untuk praktikum atau malah lagi kita observasi tingkah lakunya, kak," jelas taehyun. di tangan kiri yeonjun masih nenteng kandang burung punya taehyun. "saya bawa kandang burung kosong ini buat taruh burung merpati saya nanti yang mau diobservasi."
"ohh, gitu." yeonjun sebenarnya tidak terlalu paham, tapi yaudahlah ya mari sok mengerti. "anak semester dua juga udah mulai observasi, ya?"
"observasi dasar aja, sih, kak. dari mulai morfologi gitu-gitu." taehyun berjongkok di salah satu sudut sambil letakin kandang burungnya di tanah. "kak, boleh minta tolong kandangnya ditaruh di sebelah sini."
"oke."
setelah menaruh kandang burung tersebut, yeonjun dan taehyun berdiri bersisian.
mata taehyun sendiri tengah melihat ke deretan kandang burung yang menggantung di depannya, dia kelihatannya lagi menikmati banyaknya kehadiran fauna. yeonjun sendiri lebih pilih lihat sosok di sebelahnya yang kelihatan indah banget padahal ada di dalam tempat yang literally kandang burung besar ini.
"kenapa lo pilih jadi dokter hewan?"
pertanyaan itu secara mendadak terbesit di benak yeonjun. "no hard feeling, ya, hyun. gue cuma penasaran aja, rata-rata orang, kan, maunya jadi dokter manusia atau dokter gigi. atau apapun."
taehyun langsung menoleh ke yeonjun. bibirnya sedikit mengerucut tanda berpikir dan bagi yeonjun itu pemandangan yang kelewat lucu. "nggak tahu juga ya, kak," jawabnya. suaranya lembut banget dan yeonjun berpikir seharusnya cowok itu masuk ke ukm paduan suara kampus--suaranya bicara aja udah bagus apalagi kalau nyanyi?
KAMU SEDANG MEMBACA
milyar milyar • yeontae ; bintae
Fanficmilyar milyar juta juta ratus ratus sekian kemungkinan orang di dunia, yeonjun naksirnya malah sama pacar adiknya. yaudahlah. . [harusnya angst tapi malah kayak crackfic. udah gitu nyerempet harem!tyun] [yaudahlah.]