kembali dengan primata dan si lucu

702 145 42
                                    

mamanya mengaduk isi cangkir berisi cairan teh untuk diminum dirinya sebelum bertanya, "bang, kamu kapan sempro?"

yeonjun, yang lagi bantu taruh-taruh piring di rak sedangkan kedua adiknya lagi pergi belanja bulanan sama papa--gak tahu bakalan bener apa gak belanjaannya, langsung noleh. "jadwalnya dua minggu lagi, ma. kan udah di-acc kemarin," jawab yeonjun. dia condongin badannya ke mamanya sebelum dengan iseng cium pucuk rambut satu-satunya wanita di rumah itu. "doain ya, ibundaku yang cantiiiik~"

"kapan mama gak doain kamu, bang," kekeh mamanya. wanita itu taruh sendoknya di tempat cucian piring sebelum bawa cangkir minumnya ke luar dapur. "nanti suruh adek tonton sempro kamu aja, bang. biar dia tau gimana sempro."

membayangkan adiknya yang paling jahanam, si beomgyu, itu duduk dan nonton seminar proposalnya bikin yeonjun bergidik sendiri. yang ada dia malah emosi sendiri liat beomgyu nanti. "gak usah, ma. biar tuh anak tau sendiri nanti sempro gimana, gak perlu buru-buru tahu." yeonjun mengekori mamanya keluar dari dapur. "ma."

"iya, bang."

yeonjun senyum kecil. "abang mau punya pacar."

mamanya kerutin kening. "tumben, biasanya kalau ditanya soal pacar langsung pura-pura manggil empus punya tetangga," kata mamanya. yeonjun hanya cengar-cengir. "calonnya udah ada?"

"ya, masa mau punya pacar tapi belum ada calonnya, sih." yeonjun pegang kedua bahu mamanya sebelum mendorongnya lembut buat keluar dari kamar. mamanya, mah, nurut-nurut aja sama kelakuan anak tertuanya yang random. "doain ajalah, ma, pokoknya."

mamanya angguk-angguk. "siapa emangnya, bang? anak fakultas kamu?"

"bukan, sih." yeonjun meringis. dia langsung keingat cowok berbadan agak mungil dengan pipi bolong--gak deh, lesung pipi maksudnya. "anak kedokteran hewan."

"ohhh." mamanya angguk-angguk lagi. "kayaknya bakalan cocok, sih, sama kamu."

dibilang kayak gitu yeonjun makin senang. di benaknya langsung terbayang kalau dia jejeran sama taehyun--lupain aja dulu soobin, itu urusan nanti. "oiya dong, jelas! cocok banget sama abang."

"iya, abang, kan, kayak primata."

".... ma, kalau abang itu primata berarti mama sama papa juga, dong ..."

.

wajah taehyun kelihatan agak kaget sedikit pas lihat ada yeonjun duduk di kursi belakang mobil papanya yang dibawa soobin.

"eh, ada kak yeonjun lagi." itu kalimat yang terucap di mulutnya pertama kali. alih-alih sapa soobin, malah dia sadar duluan akan kehadiran yeonjun. kan, yeonjun jadi besar kepala. "kak soob gak bilang kalau ajak kak yeonjun."

soobin mengerang malas. "kalau aku bawa mobil, tandanya aku bawa muatan lain." soobin menjawab dengan nada ogah. adiknya selalu gak kooperatif kalau yeonjun minta nebeng, rese banget. belum aja yeonjun sembunyiin celana dalemnya nanti. "maaf ya, hyun."

"gak apa, kak. santai aja." taehyun pasang sabuk pengaman sebelum noleh dan senyum manis ke yeonjun. "kak, taehyun izin duduk di depan ya, temenin kak soob."

sial, gula banget ini, mah.

"iya, gak apa. silakan."

"iyi, gik ipi. silikin." soobin malah meledek. yeonjun bodo amat, dia cuma senyum balik ke taehyun. "padahal lo punya motor di rumah, tai."

yeonjun nempeleng kepala soobin. "lo juga punya motor, ya, anjing. lo yang minta tukeran bentar sama papa, kok, jadi gue yang kena," dengus yeonjun. setelah tempeleng kepala adiknya, dia langsung elus lagi--meski ogah. "eh, maaf ya taehyun. gue sama soobin emang biasa kayak gitu."

taehyun ketawa kecil. lucu. lucu parah. "gak apa, kak."

kenapa yang modelan kayak gini lebih dulu ditemuin sama soobin, sih?!

.

.

taehyun pikir soobin bakal langsung pergi ketika drop dia di fakultasnya. biasanya, baik ada abangnya si yeonjun maupun sendiri doang, soobin emang cuma antar taehyun--ucapin perpisahan singkat terus meluncur pergi buat pergi.

nyatanya, hari ini soobin malah parkirin mobilnya di parkiran fakultasnya taehyun. yeonjun udah diturunin duluan--cowok itu agak menggerutu pas soobin anterin dia duluan ke fisip. taehyun gak masalah, sih, dia belum pernah lihat fisip dan terpukau pas lihat gedung fisip lumayan bagus dibanding fkh yang kata orang-orang kayak suaka margasatwa.

"kenapa parkir, kak?" tanya taehyun. agak khawatir juga pas soobin tarik rem tangan mobilnya tanda berhenti. "kakak ada kelas, kan, abis ini?"

"masih satu jam lagi," jawab soobin. dia putar badannya biar menghadap ke taehyun dan taehyun malah ngerasa gugup ketika soobin tatap dia serius. "hyun."

"eum, iya, kak?"

satu tangan soobin terangkat. beberapa detik kemudian, tangan besar soobin mendarat di pucuk kepala taehyun dan elus-elus rambutnya pelan.

bingung.

taehyun sama soobin baru pacaran beberapa saat dan keduanya masih agak canggung buat kontak fisik kecuali kalau lagi di tempat ramai mereka emang suka gandengan--taehyun takut hilang. rasanya aneh saat soobin elus-elus rambut dia di dalam mobil tepat sebelum ia masuk kelas.

"lucu banget kamu, hyun." soobin senyum. lesung pipinya kelihatan dalam dan taehyun gak tahan buat gak ikut senyum. "pacar siapa, sih?"

urgh, soobin emang suka aneh-aneh dan gak terduga. taehyun putar bola matanya, tetapi masih senyum. "pacar kak soobinnn."

soobin tertawa. dia turunin tangannya dari kepala taehyun sebelum cubit pipi taehyun dengan pelan.

"hyun."

"iya, kak?"

"aku sayang kamu."

taehyun gak jawab. dia cuma senyum balik, turunin tangan soobin dari pipinya. dia bisa lihat soobin tatap dia lekat dan taehyun merasa badai yang selalu ada di dalam dirinya sempat mereda untuk sementara waktu.

soobin ganteng banget. rasanya taehyun gak perlu memvalidasi itu lagi karena semuanya udah tau--bagaimana semua orang selalu bilang dia beruntung banget karena bisa jadi pacar soobin. bagaimana semua orang selalu iri karena dia yang bisa rebut perhatiannya soobin.

"ya, kak. aku tau, kok."

.

.

selesai untuk 'kembali dengan primata dan si lucu'

.

a/n : ini agak slow progress banget sih wkwk tapi tenang aja pelan-pelan kok.

hyuka belum muncul ya? next chap deh ya sksk.

btw makasih yang udah mau bacaaa <3

milyar milyar • yeontae ; bintaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang