yang bilang double date hati nuraninya buta

474 94 16
                                    

sudah sedari beberapa menit lalu, yeonjun ingin sekali menjambak surai rambut wooyoung.

"kata gue lo harusnya cepetan pilih bajunya," gerutu yeonjun sambil melihat arlojinya. "udah sejaman kita nyari baju kayak gini doang. kelamaan, tolol."

"ini gue nyari baju buat hadiah! kalau buat gue sendiri, mah, gak bakal seribet ini!" wooyoung balas menggerutu. cowok itu sedari tadi membalik-balikan kemeja yang digantung di rak outlet pakaian yang lumayan besar itu dengan kening berkerut.

yeonjun berdecak. "hadiah buat siapa, sih? pacar lo si san?"

wooyoung menggeleng. "bukan. buat sepupu gue si yunho." kemudian wooyoung perhatikan yeonjun dari atas sampai bawah. "ukuran badannya lebih gede sedikit dari lo, sih. kayaknya sama kayak adek lo, deh, si soobin. lo pake ukuran berapa?"

"xl, tapi kadang l juga muat," jawab yeonjun. "soobin sama gue satu ukuran, bedanya di celana doang soalnya celana soobin dua nomor lebih gede."

"buset lo pada emang tiga bersaudara kayak raksasa semua anjir," decak wooyoung sambil geleng-geleng. "kayaknya gue beliin hoodie yang agak oversized aja, deh."

"ye, anjing! kenapa dari tadi kita muter-muter nyari kemeja!"

akhirnya, yeonjun memasrahkan dirinya buat diseret-seret sama wooyoung ke tempat beli hoodie. kayaknya nemenin temannya yang bawel ini jauh lebih capek daripada futsalan bareng anak teknik selama tiga jam full.

"kayak bawa cewek jalan. beli baju aja lama banget," cibir yeonjun ketika wooyoung udah selesai bayar hoodie yang dia beli. "ujung-ujungnya beli baju warna marun juga."

wooyoung, yang tangannya masih gelayutan di lengan sebelah kiri yeonjun, malah mencubit keras pinggang temannya itu. sialan emang. kok, mau-mauan choi san dari jurusan ilpol pacaran sama makhluk seganas wooyoung.

(ngomong-ngomong, cowoknya wooyoung gak pernah masalah kalau yeonjun terlaku dekat sama wooyoung. katanya, sih, dinamika temenan wooyoung sama yeonjun udah terlalu absurd buat bisa menuju ke benih-benih cinta dan dalam hati yeonjun menyetujuinya.

kelakuan wooyoung jauh lebih parah dari beomgyu dan dia gak mau sakit kepala dobel dengan punya wooyoung sebagai pacarnya.

just a big no.)

"woo, traktir boba dong," pinta yeonjun sambil menunjuk ke konter chatime di sudut. "kan, gue udah nemenin lo belanja."

wajah wooyoung kelihatan gak terima. "lo mah sengaja mau morotin gue."

"lah, gue juga capek tau nemenin lo. emangnya gue san apa yang bucin setengah mati sampai mau nemenin lo ke mana aja?" balas yeonjun dengan gak terima. "baik amat gue kalau nemenin lo gratisan doang."

"taik."

meski kelihatan ogah-ogahan, pada akhirnya mereka mengantri juga buat beli chatime. yeonjun sibuk lihat-lihat menunya sementara wooyoung sibuk main hape--mungkin ngabarin ke ayangie san loph kalau dia udah selesai cari hadiahnya.

baru aja yeonjun mau tanya ke wooyoung, yang masih setia 'gelandutan' sambil main hape, apa yang mau dipesannya ketika ada seseorang menepuk punggungnya.

"bang yeonjun?"

pas dia menoleh, pemandangan super bikin sepet mata masuk ke netranya.

"loh, soobin?"

itu bukan yeonjun. itu wooyoung yang udah teralihkan dari ponselnya dan lihat siapa yang ajak omong yeonjun.

"eh, kak wooyoung."

milyar milyar • yeontae ; bintaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang