4 hari kemudian.
di pagi menjelang siang ini, di ruang makan apart jeongwoo sangat sepi.
roommate nya, yoon jaehyuk sudah berangkat ke kampus 2 jam lalu. temannya itu memang sudah sering menghilang sehari penuh atau bahkan berhari-hari menginap dirumah pacarnya, jadi jeongwoo sudah terbiasa ditinggal sendirian.
seperti sekarang dia sedang duduk di meja makan -sendirian- dengan segelas susu dan tiga sandwich. jeongwoo duduk mengunyah sarapannya, sambil berpikir tentang warisan rumah dari bibinya kemarin.
"apa gua jual aja kali ya?"
"iya deh daripada gaada yang ngurusin tuh rumah. gua juga gamungkin bolak balek jepang kan"
hei, bukannya jeongwoo tidak bersyukur tapi memang tidak mungkin dia pindah dan tinggal disana kan? dirinya saja masih melanjutkan pendidikan bagaimana bisa dia pindah tiba-tiba di jepang.
jadi dari pada rumahnya ditinggalkan begitu saja dan tidak ada yang mengurus. bukankah lebih baik dijual, toh lagipula bibinya sudah berpesan kalau dia bisa melakukan apapun sesukanya.
jeongwoo kembali melahap sarapannya, namun tiba-tiba tersadar sesuatu, "lah iya gua lupa kasih tau mashiho"
tangannya pun meraih handphone yang terletak disamping gelas susu. mencari kontak milik mashiho, sepupu jauhnya yang sekarang menetap di jepang.
jari-jarinya mengetik pesan dengan cepat, memberitahu sepupunya itu kalau dia akan pergi mengunjungi jepang pada besok pagi.
dan dugaan jeongwoo tepat, mashiho pasti membalas pesannya dengan ketikan full caps lock. ekspresinya pasti sama shock nya dengan jeongwoo waktu itu.
diakhir percakapan, mashiho juga memberitahu jeongwoo kalau dia akan menjemputnya di bandara nanti saat sudah sampai.
jeongwoo pun mengulas senyum, "oke bagus, berarti gua gaperlu mikir duit ongkos taksi"
"mashi terbaik emang" ujarnya lalu lanjut menghabiskan sisa sandwich di piring.
saat malamnya tiba, jeongwoo masih mengemasi barang-barang yang dia perlukan nanti untuk dia bawa.
saat sedang sibuk menata baju-bajunya, jaehyuk memasuki kamar dan tidur diatas kasur tanpa peringatan membuat sang pemilik kamar kaget.
"kenapa lu ga tinggal disana aja dah?" tanya jaehyuk tiba-tiba.
jeongwoo yang mendengar itu langsung spontan menghadap kearah jaehyuk, "lu ngusir?"
"bukan gitu bego, maksudnya kasian rumahnya lu jual"
"yakali pindah univ njir gila lu"
"kan bisa selesin disini dulu trs lanjutnya disana malih" jaehyuk mengambil bantal guling disampingnya lalu melemparkannya mengenai wajah jeongwoo.
"anjing! bahasa jepang gua remed!"
balas jeongwoo balik melempar guling nya pada jaehyuk."ya kan lu tinggal kursus kek, atau gua minta asahi ajarin"
"ogah, lu orangnya cemburuan"
"....iya juga ya" jaehyuk bergumam setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Time Bring Us Alive ; hajeongwoo
Fanfic[ hajeongwoo ; time travel au ] - 64 tahun lalu, rumah peninggalan bibinya, kasus pembununan, serta detektif muda bernama watanabe haruto yang terancan akan terbunuh, dan park jeongwoo yang berdiri di tengah semua kekacauan itu. warning; bxb! sl...