11; too much tought (let it all out).

1K 127 17
                                    

(warn! make out session ahead, bisa di skip jika tidak nyaman!)









suara langkah kaki terdengar bergema keseluruh koridor rumah sakit yang sepi. jeongwoo pun mendongak; mengarahkan pandangannya pada jihoon yang baru saja keluar dari kamar haruto.

"bagaimana, apa yang dia ceritakan?" tanya jeongwoo begitu jihoon menghampirinya.

alih alih membalas, jihoon malah mengerutkan keningnya, "dia belum memberitahukan semua padamu?"

"belum"

"lalu apa yang kalian ributkan di kamar tadi? ku kira kalian berkelahi gara-gara ini" ujar jihoon menatap jeongwoo curiga.

dan jeongwoo disini hanya mematung, seperti kehabisan kata-kata. tepatnya— kehabisan alasan.

"i-itu, taulah haruto orangnya kan emosian, apa aja bisa jadi bahan perselisihan" tidak kreatif, terdengar agak spontan. alasan yang menyudutkan dan pasti membuat orang curiga mendengarnya.

jihoon kemudian menatapnya dengan seksama, lalu melanjutkan "haruto itu— mungkin otaknya sedikit bergeser"

jeongwoo langsung mengangguk setuju sembari menjentikkan jarinya, "KAN!"

"eh jadi gimana? alasannya" tanya jeongwoo sekali lagi. kembali pada topik awal.

dan disitu jihoon pun mulai bercerita; berdasarkan dari pengakuan haruto sendiri. ceritanya kembali pada awal mereka menggeledah tempat tinggal milik mahasiswa bernama kim doyoung itu.

haruto sebenarnya sudah meyadari kehadiran mobil taksi yang asing dari luar jendela, dan mulai menaruh kecurigaannya sejak awal. karena tidak mungkin ada anggota dari tim jihoon yang memanggil taksi di tempat yang nyatanya -tidak bisa diakses oleh pihak luar-

disitulah haruto mulai mengamati gerak gerik sang sopir yang  duduk di dalam. dan tak sampai lama kemudian, sopir tersebut menurunkan kaca mobilnya; menatap keatas. tepat sekali kearah jendela dimana haruto memantaunya.

insting haruto tidak bisa berbohong saat merasakan bahwa pria itu patut dicurigai. lalu kemudian  datanglah jeongwoo— membawa sebuah kartu sim ditangannya. dengan melihat fotonya saja haruto langsung tau bahwa mereka adalah orang yang sama.

"bang yedam"

—sudah jelas ini milik sopir taksi aneh itu. 

namun entah apa yang dipikirkan haruto, ia berniat ingin menghampiri sang sopir taksi itu seorang diri. karena dia sendiri tidak tau apa yang akan dibawa sopir tersebut, kemungkinan terburuk senjata atau semacamnya. dan dia tidak bisa membuat jeongwoo ikut terkena masalah.

setelahnya, haruto langsung turun— menghampiri bang yedam. pikirnya yedam hanya akan mengancamnya, tapi ternyata tidak. malah sebaliknya, yedam menawarkan untuk memberitahukan haruto alasan dia melakukan semua ini.

haruto sempat merasa ragu, namun yedam terlihat serius. akhirnya ia menerima tawaran tersebut.

yedam pun mulai memberitahukan semuanya,

singkatnya, sponsor yang di ungkit oleh yedam dibilang terobsesi dengan haruto.

haruto sempat bertanya, apa motifnya?

namun yedam tidak mempunyai jawabannya, pria itu hanya duduk disana— mengacungkan bahunya dan berkata:

"dia tidak pernah memberitahukan alasannya pada siapapun"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When Time Bring Us Alive ; hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang