srak!jeongwoo menyibak tirai jendela kamarnya, cahaya matahari pagi langsung menerpa wajahnya hangat. angin sepoi-sepoi menyapu helaian rambut jeongwoo, dirinya menutup mata sejenak.
atmosfer nya terasa sangat nyaman hari ini entah kenapa. well— setidaknya itu yang dirasakan jeongwoo sebelum sedetik kemudian haruto kembali menginterupsinya dengan mengetuk pintu kamar.
jeongwoo dengan jengkel pun pergi membuka pintu kamarnya, dan mendapati haruto yang terlihat seperti sedang terburu-buru.
"lu kenapa lagi?" tanya jeongwoo bingung.
tanpa basa basi, haruto yang sudah berpakaian jas lengkap itu langsung menyerahkan kunci rumah pada jeongwoo.
"aku punya urusan mendadak. kau diamlah disini sampai aku pulang, mengerti?" ucap haruto memotong aksi jeongwoo yang sentak ingin mengikutinya.
"oke, ett- tapi lu mau kema-"
"aku pergi"
tanpa membiarkan jeongwoo menyelesaikan kata-katanya, haruto melenggang pergi begitu saja.
hingga jeongwoo mendengar suara bantingan pintu depan, dan suara mesin mobil berbunyi. dia akhirnya menuruni tangga.
sepi.
perasaan itu yang pertama jeongwoo rasakan sambil melihat sekeliling. dia kemudian mengambil napas panjang, ini akan menjadi hari yang membosankan.
tapi tunggu, jika haruto akan pergi seharian ini- itu artinya dia yang harus mengurus seisi rumah?
"bangke lah" gumam jeongwoo dengan ekspresi datar.
pandangannya kemudian mengada kearah dapur, dan anehnya tidak ada sisa secangkir kopi kosong atau sepiring bekas sarapan. biasanya juga haruto sering meninggalkannya diatas meja.
memangnya urusan mendadak tadi penting sekali? -pikir jeongwoo-
"hm dahlah" ujar jeongwoo mencoba mengalihkan perhatiannya.
dan sekarang jeongwoo sedang duduk di meja makan, sambil mengoles selai— jeongwoo tidak tau selai apa yang haruto simpan di dalam lemarinya, tapi tetap dimakan juga oleh jeongwoo.
dia mengunyah dengan tenang, sambil mengamati satu kursi kosong di depannya.
aneh. rasanya sepi sekali, apakah ini yang dirasakan haruto setiap hari sebelum dirinya datang? apa dia mungkin pernah merasa kesepian?
"ck! lu mikir apaan sih"
jeongwoo menggelengkan kepalanya lalu lanjut dengan kegiatan sarapannya yang sempat tertunda.sementara itu, disisi lain.
suara kerumunan, sirine polisi, serta tangisan samar-samar terdengar. haruto mempercepat langkahnya menerobos kerumunan serta melewati pembatas polisi.
"apa yang terjadi?!" tanya haruto pada salah satu petugas polisi disitu.
"belum pasti kejadiannya bagaimana, tapi salah satu keluarga jauh mereka yang baru datang, melaporkan bahwa seisi kediaman kanemoto meninggal gantung diri di ruang tengah" jelas sang petugas.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Time Bring Us Alive ; hajeongwoo
Fiksi Penggemar[ hajeongwoo ; time travel au ] - 64 tahun lalu, rumah peninggalan bibinya, kasus pembununan, serta detektif muda bernama watanabe haruto yang terancan akan terbunuh, dan park jeongwoo yang berdiri di tengah semua kekacauan itu. warning; bxb! sl...