tiga hari telah berlalu, bahkan jeongwoo sendiri tidak menyadarinya. dia terlalu banyak menghabiskan waktunya untuk tidur, melamun, makan, dan minum.karena haruto yang terus-menerus melarangnya keluar, jadilah jeongwoo banyak menghabiskan waktunya sendirian di kamarnya tidak tau harus berbuat apa.
hingga malam tiba, dan jeongwoo masih terduduk dikursi samping kasurnya. dirinya kembali memutuskan untuk mengeluarkan kotak tersebut, meletakkannya diatas meja.
jeongwoo menatap ragu kearah kotak berisikan informasi yang masih tidak dia mengerti itu, dirinya ingin membongkar semua isi koran, namun ada rasa takut yang menggerogotinya.
bagaimana jika semua berita ini tidak seharusnya dia baca? dan malah berdampak sebaliknya?
jeongwoo berdecak kesal, "awas aja ni kalo gue buka, terus isinya bukan kasus yang sama dikasih tau haruto"
dan akhirnya setelah duduk diam mempertimbangkan selama hampir 20 menit, jeongwoo mengulurkan tangannya lalu mengeluarkan isi kotak itu satu persatu.
semua koran-koran, serta kertas-kertas yang entah apa isinya ditata sedemikian rupa diatas meja oleh jeongwoo.
sekarang ini meja nya terlihat penuh, dan jeongwoo awalnya hendak ingin membaca semua isi berita itu sendiri hingga dia menyadari sesuatu.
"lah iya ya..."
kenapa dirinya harus bersusah payah membacanya sendiri, jika bisa langsung
menerjemahkannya melewati aplikasi di handphone?"kenapa ga kepikiran dari tadi coba... hadeh bikin ribet aja" ujar jeongwoo sambil mengeluarkan handphonenya dari saku.
sibuk dengan menerjemahkan isi koran dengan memotretnya satu persatu, jeongwoo menemukan sesuatu yang janggal.
enam dari koran ini ternyata mempunyai tanggal cetak yang berbeda, seperti yang sedang jeongwoo lihat saat ini adalah desember 30 - 1960.
yang artinya, kejadiannya berlatar pada tahun dimana jeongwoo terjebak sekarang ini.
"desember... tapi sekarang juli, artinya 5 bulan lagi dong?" ujarnya.
jeongwoo pun mulai menerjemahkan judul, serta isi koran itu dengan seksama. dan hasil dari terjemahan, berita pertama ini tentang sebuah kasus penembakan yang dilakukan saat perayaan natal serta acara tahun baru.
tubuh jeongwoo sedikit merinding saat mengetahui banyak korban saat kasus itu terjadi.
"46 korban jiwa... wow—"
halaman selanjutnya pun diterjemahkan oleh jeongwoo, dan disitu berisikan protes serta pengakuan dari seluruh pihak keluarga korban yang tidak bersalah.
layarnya sedikit di zoom oleh jeongwoo, saat membaca membaca satu persatu daftar nama korban, serta latar belakang mereka yang tercantum di halaman terakhir koran.
begitu melihat urutan daftar nama di barisan terakhir,
ekspresi jeongwoo berubah drastis.
[ detektif swasta, prefektur fukuoka... ]
"watanabe haruto?..."
KAMU SEDANG MEMBACA
When Time Bring Us Alive ; hajeongwoo
Fiksi Penggemar[ hajeongwoo ; time travel au ] - 64 tahun lalu, rumah peninggalan bibinya, kasus pembununan, serta detektif muda bernama watanabe haruto yang terancan akan terbunuh, dan park jeongwoo yang berdiri di tengah semua kekacauan itu. warning; bxb! sl...