MAGIC #3

7 1 0
                                    

Lucid duduk di salah satu pohon, memperhatikan bagaimana lima remaja itu tampak bahagia tanpa tau bahaya apa yang menunggu mereka.

Jika saja kekuatannya lebih besar selain menyembuhkan, maka dia akan menahan mereka untuk tidak ke tempat ini.

"Semua tempat yang diberi batas tidak seharusnya dilewati" bisiknya sedih.

Sedangkan lima remaja itu tampak bahagia memainkan api unggun yang menerangi dan menghangatkan mereka di dalam hutan yang gelap dan dingin itu.

Kelelahan karena bermain, mereka akhirnya duduk saling bersandar, bahkan Huening sudah terlelap di pangkuan Beomgyu. Yeonjun, Soobin, dan Taehyun terlarut dalam pikiran mereka sendiri.

Mereka baru saja teringat akan pertanyaan 'bagaimana cara kembali?'

Soobin dan Taehyun sudah berusaha membaca buku mereka, namun tidak ada yang bisa mereka temukan. Beomgyu yang tidak mengerti juga tidak mengatakan apapun. Yeonjun sudah mengatakan bagaimana mimpinya dan cara dia terbangun dari mimpi itu.

Mereka lupa satu lagi tugas mereka.

Menghidupkan kembali bintang itu.

Ingatan tentang janji itu menghilang ketika mereka berusaha keras mengingat Yeonjun.

Ini adalah kutukan. Bahkan Lucid tidak mampu menghalanginya lagi.

Sebenarnya alasan saat kecil dia menghapus ingatan mereka adalah karena dia ingin menghalangi kutukan yang mereka berlima dapatkan karena melanggar batas dunia. Namun yang namanya kutukan, sulit untuk hilang begitu saja. Apalagi kekuatan Lucid tidak sepenuhnya dan terus berkurang setiap dia mengobati luka mereka.

Lucid hanya bisa mengawasi dan memberikan mereka petunjuk sebelum musibah ter-













-jadi.

Yeonjun dan Lucid sama-sama berdiri ketika mendengar suara seperti sesuatu terbakar jauh dari sana. Keduanya berlari ke sumber suara dan sama terkejut melihat hutan sudah dikelilingi api.

"Hey, kita harus kabur!" teriak Yeonjun ketakutan berusaha menghampiri empat sahabat kecilnya.

Semua berdiri dengan panik, mereka saling berpegangan tangan dan berlari mencari tempat aman. Lucid sudah berlari terlebih dahulu mencari tempat aman untuk mereka.

Saat itu, Yeonjun kembali melihatnya dan tanpa sadar berbisik, "Lucid"

Namun suara api lebih mendominasi sehingga tidak ada yang mendengar, apalagi Lucid yang sudah menghilang di depannya.

Tiba-tiba langkah mereka terhenti saat merasakan aura mencekam di belakang mereka.

Mereka berbalik, dan langsung menahan nafas saat melihat sebuah kereta hitam dengan dua lampu berwarna biru dan hijau di hadapan mereka. Persis seperti kucing di mimpi Yeonjun.

"Tidak, Daniel!" teriak Lucid berusaha menggapai Yeonjun.

Namun terlambat. Kereta itu langsung menghantam mereka berlima, terutama Yeonjun yang berada tepat di tengah.

Lucid jatuh terduduk. Api di hutan sudah padam, warna merah pekat itu berubah menjadi warna hitam gelap dan kelima remaja itu kehilangan kesadaran mereka.

Ini sudah terlambat.

....

"WOAH!" Wooyoung dan Changbin terlonjak kaget melihat Yeonjun tiba-tiba mengangkat kepalanya.

Yeonjun melihat dua sahabatnya, lalu ke kanan dan kiri dia. "Kelas?" bingungnya.

"Kau melewatkan tiga jam pelajaran" kata Yeosang tenang.

San menepuk pundak Yeonjun. "Tapi kami memberikan alasan, bahwa kau kelelahan setelah marathon drama korea semalam" katanya sambil mengacungkan jempol.

Yeonjun segera berdiri, mulai berlari menuju kelas Soobin dan Beomgyu berada. Kedua sahabat kecilnya itu ada, kemudian Taehyun dan Huening juga datang dengan wajah panik.

"Apa yang terjadi?"

"Kita sungguh kembali?"

Ya. Mereka kembali dengan selamat. Namun ada yang berbeda.

Karena kini mereka melihat tanda-tanda aneh di sekitar mereka. Gerbang pembatas dunia mereka dan dunia yang baru saja mereka datangi terbuka lebar, dan mereka yang terkait di dalamnya akan terus diteror hingga mereka bisa menutup rapat pintu itu.

.

.

.

To be continue...

[✓] Yeonjun | Maze in The MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang