Ingatan yang perlahan menghilang itu kini kembali lagi. Janji yang terlupakan itu kini telah terlaksana.
Mungkin.
Semenjak bertemunya kembali mereka berlima, baik di dunia nyata maupun di dunia mimpi, Yeonjun tidak lagi mengalami mimpi itu. Karena yang mendapatkan mimpi itu hanyalah dia, sedangkan empat lainnya hanya merasakan sakit ketika melihat Yeonjun terluka.
Namun setidaknya mereka kembali teringat akan janji itu dan membuat Yeonjun kembali seperti biasa.
"Choi.Yeon.Jun!" panggil San penuh bersemangat dan langsung merangkul Yeonjun yang sudah menari tidak jelas di koridor.
"Kulihat kau sudah pulih" kata San terlihat sangat terharu dan juga tulus.
Yeonjun tersenyum bangga, lantas menepuk dadanya pelan. "Tentu saja. Siapa aku? Choi Yeonjun!" ucapnya membuat San tersenyum lega.
"Ya, inilah Yeonjun yang kukenal" katanya. Kemudian mereka berpapasan dengan Huening yang baru keluar dari kelas Soobin dan Beomgyu.
"Sunbae, ini untukmu" kata pria bule itu sambil memberikan sekotak susu pisang pada Yeonjun.
"Terima kasih, Ningning-ah..." balas Yeonjun mengusap rambut Huening pelan yang membuat pria bule itu tersenyum bahagia.
'Imutnya' pikir San dan Yeonjun dalam hati.
"Aku ke kelas dulu, sunbae" pamit Huening melihat Taehyun yang menyusulnya. Yeonjun mengangguk mengizinkan dan melanjutkan langkahnya bersama San.
"Siapa tadi? Teman barumu?"
"...bisa dibilang begitu? Kami bertemu di UKS" jelas Yeonjun, sedikit melirik ke dalam kelas Soobin dan Beomgyu. Kedua pria itu tersenyum dan melambaikan tangan padanya.
"Wah...susahnya berteman dengan orang terkenal" gumam San mengundang tawa kecil dari Yeonjun.
Untuk saat ini, semuanya terlihat baik-baik saja. Tapi siapa tau bencana selanjutnya akan datang?
.
.
.
"Baiklah..." gumam Yeonjun duduk bersila di lantai kamarnya. Dia membentangkan kertas besar di depannya, memberikan batas ada empat orang di hadapannya.
"Pertama, kita sewaktu kecil menyalakan sebuah bintang kemudian berjanji untuk bertemu lagi saat remaja untuk melakukan hal itu lagi"
Semua mengangguk ketika Yeonjun menggambar sebuah bintang dan lima orang di sekitar bintang di atas kertas sambil menjelaskan maksud gambar itu.
"Lalu, kalian berempat bertemu lagi saat SMP dan berteman sampai sekarang" lanjut Yeonjun dan disetujui oleh mereka berempat.
"Kemudian, aku melihat Soobin dan Beomgyu di kelas. Sejak saat itu, aku mengalami mimpi aneh dan menyebabkan aku terluka. Setelah itu, kalian merasakan hal sama dan berusaha menyelamatkanku. Dan itu... berhasil?"
Yeonjun menatap empat pria lebih muda. "Kalian sungguh tidak bermimpi yang sama denganku?"
Semuanya saling lempar pandang, saling menunjuk, lalu menggeleng bersama.
Yeonjun menggigit bibirnya, berpikir keras. Di saat serius begini, Beomgyu tiba-tiba mengangkat tangannya.
"Apa?" tanya Yeonjun bersemangat.
"Kemampuan gambarmu sangat buruk" Semuanya langsung meledak dalam tawa, termasuk Yeonjun yang sudah terbiasa dengan sahabat gilanya yang lain.
.
.
.
Jadi, bisa dibilang mimpi saat itu mungkin bukanlah mimpi namun memang terjadi? Tapi terjadi pada Yeonjun di dunia alternatif lainnya, namun entah mengapa mereka tersambung karena Yeonjun juga merasakan hal yang sama saat itu.
Apa karena saat kecil itu?
Jika iya, maka masalah sudah setengah terpecahkan.
Masalah selanjutnya adalah mencari bagaimana mereka bisa ke dunia itu dan menyelesaikan janji mereka untuk menghapus kutukan itu.
Tapi bagaimana caranya?
Untuk saat ini, mereka masing-masing berusaha mencari petunjuk untuk menuju dunia itu. Tapi yang pasti, selain pada diri mereka sendiri, cerita ini tidak boleh diketahui oleh orang lain.
Yeonjun sendiri takut jika dia harus mengalami di ambang kematian untuk kedua kalinya. Itu terlalu mengerikan.
.
.
.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Yeonjun | Maze in The Mirror
أدب الهواةCerita tentang Yeonjun, Janji yang diingkar, Kebohongan yang telah diketahui, Mimpi indah yang memikat, dan Dunia alternatif yang dia dan sahabatnya temukan