FANASYA . O7

54 47 14
                                    

Diusahakan dibaca juga, bukan cuma di vote saja.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Keesokan harinya, lagi lagi dan lagi Fanasya harus menghembuskan nafas kasarnya. Sekarang ia sangat terburu - buru untuk sampai kesekolah, karena lima menit lagi gerbang sekolahnya pasti akan ditutup.

Tapi lihat lah, apa yang sedang terjadi. Segerombolan geng motor sedang menutupi jalan untuk ia lewati, padahal tadi malam ia sudah berjanji, untuk hari ini dan seterusnya ia harus lebih rajin belajarnya dan tidak akan marah - marah lagi. Tapi sekarang apa? Dunia tidak mengizinkannya untuk lebih rajin dan tampil lebih cool.

" Pinggirin motor - motor lo semua! " titah Fanasya yang mulai resah.

Waktu terus berjalan, sisa waktu 3 menit lagi, tidak ada waktu dan kesempatan lagi untuk ia memasuki kelasnya.

" Wiss, Santai cantik. Percuma lo sampe sekolah nanti. " ujar Cowok berbadan tinggi yang angkuh sambil melipat kedua tangannya diatas dada.

" Paling sampe sono juga lo diusir suruh balik lagi kerumah sama satpam! " timpal Cowok yang berambut Pirang. " Ya ga gess? " lanjutnya dengan sombong dan diangguki ke - 6 lelaki geng motor tersebut.

" Pinggirin motor kalian, sebelum gue main kasar. Senakal - nakalnya gue, gue ga pernah tuh yang namanya bolos. " Jelas Fanasya yang membuat mereka menyunggingkan senyum devilnya.

" Masa sih cewek nakal kaya lo ga pernah ngelakuin yang namanya bolos? Ga percaya gua " Hardik seorang lelaki yang berhoddie putih dengan tulisan ALVOXTER TEAM dibagian belakang punggungnya.

Mereka adalah geng motor yang terkenal akan kedolidaritas - an  dan tidak ada kata permusuhan diantara mereka.

Fanasya sudah tau dengan geng motor tersebut, maka tak heran jika ia sering berdebat dengannya, Bahkan Fanasya juga tau siapa ketua dari geng motor mereka.

Fanasya hanya berdecak kesal, lantaran sudah menghabiskan waktunya sia - sia untuk berdebat dengan mereka. Ia mengambil handphonenya yang berada didalam rok berwarna abu dan memperlihatkan kepada mereka semua. " Pinggirin motor lo semua atau gue laporin kalian semua ke bos kalian " ancam Fana

Ke Enam lelaki tersebut langsung saling bertatap - tatapan atau bisa diartikan mereka sedang memberi sinyal lewat tatapan tersebut " gimana nih "

" Silahkan aja kalau berani " jawab seorang lelaki yang berkulit putih.

Belum sempat Fanasya menelepon bos mereka dan mengadukan semua perbuatannya ke - 6 lelaki tersebut kepada bosnya, ternyata Ardian lebih dulu meneleponnya dan membuat mata mereka terbelak kaget.

Fanasya yang melihat semua raut wajah mereka yang ketakutan langsung menyunggingkan senyumannya, Kesempatan yang bagus untuk seorang Fanasya. Ia segera menekan tombol hijau untuk mengangkat telpon tersebut.

FANASYA [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang