Rapuh 2 - 1

185 9 0
                                    

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hola, ini Ara!

Apa kabar nih? Happy new year 2022.

Bagi yang belum membaca RAPUH silahkan untuk membacanya dulu agar lebih paham jalan cerita RAPUH 2 || After You Go.

Kita absen dulu sesuai kapan kalian lihat cerita ini?

***

"Dia tidak pernah tahu bahwa kepergiannya meninggalkan banyak luka." - Rapuh 2

1. Mereka Yang Di Tinggalkan

Gerimis kecil menyentuh permukaan tanah hingga perlahan tanah yang kering itu basah karena hujan begitu cepat berubah menjadi deras. Membawa beberapa yang merasakan hujan di pagi itu kembali bergelayut di selimut dan ada beberapa yang kesal karena pekerjaan mereka terganggu.

Sama halnya seorang gadis dengan jaket tebal dan syal di lehernya berdiri menatap hujan dengan pandangan kosong.

Hampir setahun orang yang ia harapkan kembali yang nyatanya sangat mustahil pergi untuk selamanya. Rasanya hampa dan sedikit berbeda dari hari-hari yang dulu sering ia lalui bersamanya.

Ia menghela napasnya panjang lalu membuka payungnya yang akan melindungi dirinya dari derasnya hujan saat menuju ke sebuah taxi yang baru saja terparkir di depan sana.

Ia kembali melipat payungnya saat tubuhnya sudah masuk kedalam mobil. Setelah menutup pintu praktis si supir menjalankan mobilnya membelah jalan yang basah di kota New York pada musim penghujan kali ini.

Dia punya kendaraan sendiri tapi rasanya sangat malas membawa kendaraan itu di tengah hujan lebat yang membawa galau ini.

Sekitar 20 menit ia lalui hingga sampai di kampusnya saat ini hanya untuk melihat rintik hujan di sepanjang jalan.

"Adel?" Guratan sedih di wajahnya seketika menghilang ketika seseorang menyuarakan namanya.

"Why?" tanyanya di sertai senyuman cerah di tengah mendungnya langit. Gadis yang memanggilnya itu ikut masuk kedalam payung Adel.

"Hari ini sangat dingin dan lembab," ucap gadis bule yang terlihat sangat cantik dan manis di mata semua orang dengan bahasa asing.

"Isn't it normal?"

"Oh yeah but it's colder," gerutunya lalu menggandeng tangan Adel.

"Kau tak membawa payung?"

"Kalau ada kamu kenapa harus bawa?" kekehnya.

Adel menggeleng, "bule satu ini beda yah?" Ujar Adel berbahasa Indonesia.

"What?" tanya gadis itu tak mengerti dengan ucapan Adel dengan bahasa Indonesianya. Adel membalas dengan gelengan kecil.

Adelenha Areiti Hana atau yang kerap di panggil Adel. Sama dengan namanya yang cantik, Adel juga cantik, pintar atau yang orang bilang Adel itu jenius.

Sejak dua tahun lalu ia semakin mengasah otaknya, menghabiskan hari-harinya dengan belajar atau ketika ia bosan Clara-teman Adel- akan mengajaknya bermain. Tentu itu berhasil karena Adel selalu tersenyum ketika bersamanya.

Clara pernah berkata, "even though we haven't known each other for a long time, I feel I have a responsibility to return that beautiful smile of yours. I will always be there when you are sad, be the one to support you when you can't."

RAPUH 2 || After You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang