Rapuh 2 - 16

30 0 0
                                    

"Katakan padaku, seperti apa bentuk bahagia hingga semua manusia sibuk mencari di mana letak kebahagiaan" - Adelenha Areiti Hana

16 - The Moon

Kalau di tanya siapa yang paling memahami perasaan Adel kali ini adalah Clara juga Haikal dan Mamah Bebek, kalian tau? Perempuan cantik yang bahkan tak mengetahui hidup Adel tapi mampu menjadikan Adel merasa sangat di pahami saat melihat video-video Mamah Bebek.

Seperti yang saat ini Adel lakukan setelah Haikal membawakannya sebuah ponsel. Handphone itu merupakan milik Adel yang sempat hancur beberapa saat lalu setelah terbentur batu dermaga.

"Kau suka banget ya nontonin kakak itu?" Clara bertanya setelah melirik ponsel Adel yang sedari tadi menampilkan orang yang sama.

"Iya. Dia rumah aku," jawab Adel.

"Kenapa kau menganggapnya rumah sedangkan dia bukan sebuah bangunan."

"Rumah tak selalu berbentuk bangunan asal kau mau tau Clara," Haikal ikut nimbrung.

Lelaki dengan rahang yang tegas serta mata yang tajam menjadikan Clara selalu betah memandangi wajah Haikal. Bukan hanya Clara, siapapun itu bakal terpesona dengan ketampanan yang di miliki Haikal. Adel pun mengakui itu, hanya saja ia tak mau bilang secara langsung, takutnya Haikal makin besar kepala.

Sejenak ketiganya kembali terdiam, hanya suara dari ponsel Adel yang menarik perhatian ketiga orang itu. Mendengarkan secara seksama meski salah satunya tak mengerti apa yang dibicarakan.

"Oiya mau jenguk kak Revan?" entah pada siapa Adel bertanya, tapi Haikal dan Clara kompak menggeleng.

"Kau mau ketemu? Mau aku antar?" tanya Clara yang dijawab gelengan singkat Adel.

Ia merasa tak pantas menunjukkan wajahnya pada Revan. Dia merasa gagal menjaga keluarganya hingga tersisa mereka berdua di dunia ini.

Begitupun Clara dan Haikal, keduanya pernah dititipkan Adel untuk di jaga agar tak terluka. Apa kata Revan ketika bangun dan mengetahui Adel ikut tertikam.

Dibalik itu, ketiganya tetap mendoakan Revan agar cepat sadar.

"Aku kangen ibu," celetuk Adel sangat tiba-tiba.

Bahkan air mata yang sedari tadi mengenang di pelupuk mata mulai merembes mengenai pipi mulusnya.

Hal itu cukup membuat Haikal pun Clara terkejut sampai bingung mau menanggapi apa.

"Tadi aku mimpi kak Sesi bawa ibu jauh dari aku. Padahal aku mau bareng mereka juga. Sesusah itu kah aku buat peluk mereka? Bahkan di mimpi pun aku ga bisa peluk mereka."

Adel sesegukan, hatinya sangat sakit. Ia memaksa untuk tertawa tapi sangat sulit untuk bibirnya melengkung keatas lagi. Sejenak ia lupa cara bahagia seperti apa.

"Hey, it's okey," Clara beralih memeluk Adel, posisi yang sebelumnya hendak Haikal raih.

Fakta bahwa mulai hari ini Adel adalah satu-satunya keluarga Revan begitupun sebaliknya membuat ia kembali menangis padahal sudah mencoba tabah. Siapapun beri tahu Adel, hal seperti apa lagi yang akan memberatkannya kedepan padahal saat ia masih tumbuh bersama orang tua dan keluarga saja sudah membuatnya hilang arah. Apalagi sekarang ia di paksa hidup sendiri hanya dalam sehari.

Adel menutup kedua matanya dengan telapak tangan, hatinya benar-benar perih. Entah di mana letak luka itu tapi sakit hati yang ia miliki seperti akan membunuhnya.

RAPUH 2 || After You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang