4. Fadjar Chandra

255 36 2
                                    

Tidak ada perbedaan untuk anak pertama, kedua, ketiga dan Keempat Ataupun Kelima. Sebab semua punya rasanya Masing-masing.


•π•π•π

Di ramainya kelas, Seorang laki-laki hanya fokus menatap bukunya. Nampak begitu fokus Membaca, tidak peduli seramai apa kelasnya.

Tidak ada juga yang berani menggangunya. Hingga seorang perempuan paru baya memanggilnya.

"Fadjar Chandra, bisakah ke kantor sekarang?" ucap perempuan separuh baya itu. Fadjar lantas kaget, dan teman-temannya Seketika menatapnya.

"Ya, Bu" ucap Fadjar, langsung menutup bukunya dan berjalan keluar.

Remaja itu berjalan Lesu menuju arah kantor guru. Wajahnya masam, dia memiliki tebakan yang buruk soal ini.

Laki-laki itu duduk dengan pikiran dan otaknya yang tak selaras Menatap kebawa lantai, mengacuhkan Sang Guru di depannya.

"Kelanjutannya Gimana, Fadjar?" Tanya perempuan itu. Dengan menggenggam kedua tangannya di atas meja.

"Saya belum, Memiliki cukup uang, Bu. Bisakah sedikit lagi, Bu?" ucapnya pelan, Seketika dia menghadap gurunya.

"Sampai kapan? Sudah beberapa bulan ini, Fadjar!" ucapnya Sedikit penekanan.

"Satu Minggu lagi, 1 Minggu lagi Ya, Bu. Plisss, Saya mohon." ucap Fadjar. Mengepalkan Tangannya erat. Memohon agar di berikan keringanan untuk nya.

"Baiklah, Ibu akan kasih kamu waktu, Jika tidak Ibu tidak Bisa melakukan Apapun lagi" ucap wanita itu.

Sebenarnya, Fadjar bisa masuk sekolah ini karna Beasiswa yang dia dapat, namun tiba-tiba di hentikan. Karna kasusnya dengan teman kelasnya.

Membuatnya kehilangan beasiswa, namun tidak melunturkan Semangatnya untuk tetap bersekolah.

Membuatnya kehilangan beasiswa, namun tidak melunturkan Semangatnya untuk tetap bersekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak semua orang menyukai mu, setiap suka pasti terdapat benci. Tidak apa-apa itu hanya warna warni hidup"

Fadjar Chandra

Brother || Johnny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang