Tidak ada perbedaan untuk anak pertama, kedua, ketiga dan Keempat Ataupun Kelima. Sebab semua punya rasanya Masing-masing.
•π•π•πDi ramainya kelas, Seorang laki-laki hanya fokus menatap bukunya. Nampak begitu fokus Membaca, tidak peduli seramai apa kelasnya.
Tidak ada juga yang berani menggangunya. Hingga seorang perempuan paru baya memanggilnya.
"Fadjar Chandra, bisakah ke kantor sekarang?" ucap perempuan separuh baya itu. Fadjar lantas kaget, dan teman-temannya Seketika menatapnya.
"Ya, Bu" ucap Fadjar, langsung menutup bukunya dan berjalan keluar.
Remaja itu berjalan Lesu menuju arah kantor guru. Wajahnya masam, dia memiliki tebakan yang buruk soal ini.
Laki-laki itu duduk dengan pikiran dan otaknya yang tak selaras Menatap kebawa lantai, mengacuhkan Sang Guru di depannya.
"Kelanjutannya Gimana, Fadjar?" Tanya perempuan itu. Dengan menggenggam kedua tangannya di atas meja.
"Saya belum, Memiliki cukup uang, Bu. Bisakah sedikit lagi, Bu?" ucapnya pelan, Seketika dia menghadap gurunya.
"Sampai kapan? Sudah beberapa bulan ini, Fadjar!" ucapnya Sedikit penekanan.
"Satu Minggu lagi, 1 Minggu lagi Ya, Bu. Plisss, Saya mohon." ucap Fadjar. Mengepalkan Tangannya erat. Memohon agar di berikan keringanan untuk nya.
"Baiklah, Ibu akan kasih kamu waktu, Jika tidak Ibu tidak Bisa melakukan Apapun lagi" ucap wanita itu.
Sebenarnya, Fadjar bisa masuk sekolah ini karna Beasiswa yang dia dapat, namun tiba-tiba di hentikan. Karna kasusnya dengan teman kelasnya.
Membuatnya kehilangan beasiswa, namun tidak melunturkan Semangatnya untuk tetap bersekolah.
"Tidak semua orang menyukai mu, setiap suka pasti terdapat benci. Tidak apa-apa itu hanya warna warni hidup"
Fadjar Chandra
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother || Johnny ✅
Short StoryTidak ada cinta sebaik Keluarga, tidak ada kenyamanan selain keluarga. family is everything