5. Jadi Satu

164 34 1
                                    

Selelah dan semembosankan apa hidupmu, jangan mencoba untuk menjauhi Keramaian.

•••

Semua punya pengalamannya masing-masing di setiap waktu dan hari, Semua punya tawa dan sedihnya yang berbeda-beda. Karna itulah warna didalam Sebuah Kehidupan.

•••🌻•••

Di rumah yang tidak Besar, hanya ada Dua Kamar. Seorang laki-Laki terduduk Di Ruang Tamu, Tertidur di depan Laptopnya yang sudah tidak Lagi dalam kondisi Bagus. Tidak lama Pintu rumah terbuka, Menampakan Seorang Laki-laki bertubuh tinggi Dengan Setelan Kemeja.

Terhenti sejenak, Menatap Laki-laki  yang tertidur, lalu berlalu masuk Ke Kamar Tempatnya tidur.

Kini Malam, Telah tiba. Pukul 8 Malam. Dimana waktunya utuk Makan Malam.

"Zico, Udah makan Belum?" Tanya Laki-laki Yang Kini duduk disampingnya, Dengan Gelas Berisi air putih ditangannya.

"Belum, kak" Jelasnya.

"Cari makan, yuk?"

"Nunggu Bang Jae Dulu, Sama Fadjar, nanti makan bareng"

"Pulang jam berapa mereka?"

Tiba-tiba pintu terbuka, Laki-laki dengan Jaket Berwarna hijau datang dengan 2 kantong plastik Di tangannya.

"Wah, baru aja Di bicarakan, Panjang Umur, Jae." ucap laki-laki tertua di keluarga itu, Johan Rasya.

Laki-laki itu Meletakkan dua kantong plastik dan meletakkannya di meja di depan kedua saudaranya.

"Beli makanan kamu?" Tanya Johan.

"Nggak kak, Ini tadi Pesanan yang nggak jadi" terang Jaelani.

Ketika Adik laki-lakinya berkata seperti itu. Expresi sukanya menghilang.

"Ya udah. kakak Beli ya makannya?" Ucap Johan, berniat membeli makanan yang di bawa Jaelani.

"Nggak usah, ini traktiran dari aku. Udah Kak, aku mandi bentar nunggu Fadjar Pulang Juga" ucapnya Berjalan Meninggalkan kedua saudaranya.

Tidak lama pintu kembali terbuka, menampakan. Laki-laki yang masih mengenakan Seragam sekolahnya. Dengan Muka kusamnya. Tidak bicara sepatah kata pun dan melaju masuk, Tanpa menyapa Kedua kakaknya. Yang tengah ada di ruang tamu dan sedang melihatnya yang tengah lesu itu.

Jaelani yang sudah segar keluar membawa Air untuk membasahi tangan agar bersih.

"Ayo kak makan, Fadjar udah pulang, kan?" Tanya Jaelani yang mulai duduk di samping meja itu.

"Fadjar, Cepat keluar. Ayok makan!" panggil Johan.

"Iya Bentar, Kak Johan" balas Fadjar.

Setelah itu Fadjar keluar dengan plastik Berisi Buah.

"Apa itu?" Tanya Zico.

"Buah jeruk, di kasih orang tadi" meletakan plastik itu ke atas meja, lalu duduk.

"Wah Tumben, enak ini makanannya." ucap Fadjar nampak girang. Menatap Kardus Bergambar Ayam Goreng.

"Iya ini. Abang kamu hari ini Di kasih banyak rejeki" ucap Johan menepuk pundak Jaelani dan Jaelani hanya bisa tersenyum.

"Bang Jae, Yang Traktir ini. Ayo Cepat Makan" Ucap Zico.

Mereka pun memakan makan malam mereka dengan baik dan penuh rasa senang. Meski hari ini semuanya memiliki masalah masing-masing.

 Meski hari ini semuanya memiliki masalah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nikmati selagi ada dan selagi bisa. Syukuri hari ini dan bahagia untuk esok"

•••🥀•••

Mohon maaf untuk jalan cerita yang absurd banget.... Terima kasih....

Brother || Johnny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang