8. Hal Sederhana

104 30 10
                                    

      "Hiduplah dengan apa yang kamu Miliki saat ini, jangan iri dengan yang lain. Kamu ya kamu, Dia ya dia."

•••🌱•••

Johan adalah laki-laki yang cerdas, Tidak butuh waktu lama, dia kembali mendapatkan pekerjaan. Gajinya Cukup baik dan Bosnya Juga baik, Johan merasa lebih nyaman. Di tempat kerjanya yang baru.

"Johan." ujar laki-laki dengan kemeja
kotak-kotak.

"Iya, Pak." Jawab Johan.

"Bisakah kau kerjakan ini?" ucapnya Menyodorkan berkas ke Johan.

"Siap, Pak. saya akan kerjakan" Jawab  Johan menerimanya dengan senang hati.

"Baiklah, terimakasih" Ucapnya. laki-laki itu adalah Bosnya. Meninggalkan Johan dengan pekerjaan yang dia berikan.

••••

Hari ini Zico Dan Fadjar berdua. Menunggu di halte Bus. Rupanya, Zico baru saja mendapatkan panggilan untuk mengisi lagu Di Cafe Karna tidak sengaja bertemu Fadjar dia juga mengajaknya. Suara Fadjar jauh lebih bagus darinya. Hanya saja dia tidak pernah Menunjukkannya. hanya bernyanyi di malam hari jika cuaca bagus, di temani dengan petikan Gitar Zico.

"Kita bagi dua hasilnya." ujar Zico.  Menyodorkan Beberapa lembar ke Hadapan Fadjar.

"Nggak usah, Kak. simpan aja buat bayar uang Semester" tolak Fadjar.

"Dilarang Menolak Rejeki!" Nanti di tabok Kak Johan" Ucap Zico menakut-nakuti Fadjar dengan terpaksa dia mengambilnya.

"Jangan gitu dong." Omel Fadjar.

Johan selalu bilang jangan tolak apapun, Yang orang berikan Ke kita. Tidak apa-apa dibilang tidak tau malu. Johan percaya, itu Rejeki dari Tuhan, sekecil apapun itu.

"Ya udah, terima kalo gitu" Ujar Zico.

"Aku terima. Ini ya, enaknya buat beli jagung bakar. Bakar-bakaran yuk, kak?" Ucap Fadjar Seketika Fadjar memiliki ide.

"Bagus itu enak Juga. Ayolah, Beli bahan-bahan dulu kalo Gitu" Setuju Zico. Dengan begitu mereka berlalu pergi. Untuk membeli beberapa bahan untuk acara dadakan yang akan mereka buat.

••••

Di malam yang terlihat Cerah, bintang dan bulan menjadi satu, cerah sekali, Menyegarkan. Fadjar dan Zico sibuk, mempersiapkan Panggangan kecil yang biasanya di buat orang-orang buat untuk membakar sate ketika Lebaran. Meski hanya di sangga batu bata dan Sebuah tempat untuk meletakan jagung. Mereka Sibuk menyalahkan Api Karena waktu mereka habis hanya untuk belanja.

Zico sibuk menyalakan api, Sedang Fadjar sibuk menata dan menyiapkan waktu malam mereka.

Tidak lama, Jaelani datang dengan membawa penumpang yaitu Johan.

Keduanya terkejut.

"Kalian ngapain, Hei?" Tanya Jaelani Bingung.

"Bakar-bakaran, Bang!" Jawab Fadjar.

"Wah! seru ini, bakar rumah sekalian." Tambah Johan.
Laki-laki itu terlihat begitu senang dengan acara dadakan ini.

"Emang Boleh, Kak?" Tanya Fadjar.

"Boleh dong, Tapi nanti kamu yang renovasi ulang," Ucap Johan, laki-laki itu Menggoda Fadjar.

"Bentar Kakak mandi Dulu. Ayo Jae, mandi juga." Ucap Johan Pamit masuk Menyeret Jaelani untuk masuk kedalam.

"Kak, mereka mau mandi bareng, ya?" Fadjar mempertanyakan itu ke Zico.

Dengan ekspresi datar Zico Menjawab "Jangan Ngadi-ngadi kamu, dah buruan selesai, kan." Jawab Zico, tak habis pikir sama pemikiran Fadjar.

••••

Acara bakar-bakar rumah tidak jadi Karna itu hanya menggangu waktu santai mereka, Karna Semua akan datang ke Tempat mereka. Maka dari itu Cukup bakar-bakar apa yang bisa di makan mereka, Seperti jagung bakar menu utama mereka, lalu di tambah sosis yang Fadjar ambil untuk tambahan, dan 2 Botol Soda Besar.

Dan buah Semangka, kesukaan Zico.  Sudah selesai di Iris oleh Fadjar. Ini bukanlah menu makan malam ideal, hitung-hitung diet.

Zico yang memetik gitarnya, di lanjutkan Nyanyian dari Jaelani, suara merdu itu Membuat mereka tenang. Johan yang sibuk mengipas jagung, yang di bantu Fadjar Yang mengoleskan Saus ke sosis dan Jagung. Mendengarkan seksama suara indah Dari Jaelani.

Malam itu mereka duduk di bawa bintang dan bulan. Membicarakan dan Menertawakan sesuatu yang Mereka rasa Lucu. Dengan sifat lucu Fadjar, mereka tertawa. Namun raja melucu bukan Milik Fadjar, namun Johan, Sikapnya yang gagah, keren dan tampan. Hanya di ketahui orang luar, tapi tidak dalamnya. Dia sungguh sangat gila, Zico selalu tertawa terbahak-bahak, hingga memberi Luka merah ke saudara-saudaranya. Karna setiap dia Tertawa akan menampar setiap Orang di sampingnya.

Apa yang Fadjar dapatkan hari ini dia bagi rata, ke saudara-saudaranya. Memberi tawa untuk semua. Menghilangkan lelah Di bisingnya kehidupan. Meski duka dan luka terasa nyata. Tapi itu bukan sesuatu yang harus terus di pikiran dan dirasakan. Atas nama kesederhanaan mereka membuat cerita indah dengan cara sederhana.

    "Nikmati malam, dengan bernyanyi, dan yakinlah nyanyian mu akan menjadi obat sederhana untuk menyembuhkan kebosanan mu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Nikmati malam, dengan bernyanyi, dan yakinlah nyanyian mu akan menjadi obat sederhana untuk menyembuhkan kebosanan mu"

Brother || Johnny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang