9. Hari Baik

87 29 0
                                    

   Quetes Part Ini Kehapus Dan Aku Lupa😭 Kepejet Anjir 😑

 

••••

Fadjar dia sudah selesai Melakukan Ujian ke lulusan. Langkah selanjutnya, mulai nampak di Hadapannya.

Impiannya menjadi seorang Pilot ingin dia penuhi, Meski tidak murah. Jika dia berusaha lebih keras lagi semua itu akan dia dapatkan.

Sebenarnya tidak ada yang tau, Bahwa Fadjar bekerja. Dia menjadi pekerja paru waktu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, agar tidak membebani kakak-kakaknya.

Meski membuatnya lelah, Karna tidak ada waktu istirahat sepulang sekolah, Fadjar bersyukur. Karna tidak semua orang seberuntung dia.

••••

"Apa ini?" Tanya Jaelani bingung, Dengan amplop coklat yang seseorang berikan untuknya.

"Ini adalah surat kontrak, untuk anda menjadi model di perusahaan kami" Ujar perempuan dengan setelan Jas rapi.

"Model? Saya tidak pernah ikut atau kirim foto" ujar Jaelani yang nampak bingung.

"Seseorang mendaftar Anda ke dalam Audisi model kami" Tuturnya menjelaskan.

"Apa?"

"Datanglah besok ke perusahaan, Jika disetujui, segeralah tanda tangan ke kontrak itu." ucapnya segera dia pergi, dari hadapan Jaelani yang terdiam.

"Mimpi kali aku?" ucap Jaelani.
Laki-laki itu mencoba menampar dirinya sendiri.

"Auh, sakit. Ah bohong ini pasti, ah nggak ini asli, siapa yang daftarin coba?" Tanya Jaelani seketika Seperti orang yang baru saja bermain biang Lala, tidak jelas bicaranya.

•••

"Akhirnya sebentar lagi." ucap Zico nampak senang.

"Setelah ini otak kamu pasti segar" ucap Lucas, satu-satunya teman Zico.

"Tentu, setelah ini aku pasti bisa  menghasilkan banyak Uang, membeli rumah yang bagus" ucap Zico berkhayal.

"Gila! Tinggi banget! Nggak langsung gitu juga, Co! Semua dari bawa dulu baru ke atas, pelan tapi pasti" Terangnya untuk Zico.

"Hahahaha, kamu bener juga. Udah terlalu Percaya Diri aku" ucap Zico. Seketika semangatnya kembali melemas.

"Jangan lemes dong, optimis aja dulu" ucap Lucas. Berusaha memberi semangat ke Zico. Agar tetap percaya diri dan berharap.

•π•π•

Johan nampak sibuk. Tugasnya banyak, karena Bosnya suka dengan cara kerja Johan yang baik dan tepat.

Namun, ini lah realita kehidupan. Akan ada yang tidak Suka, ketika kamu sedang dalam posisi yang baik. Seseorang diam-diam tidak menyukai mu dari belakang.

Itu juga, yang tengah di Alami Johan. Ada yang tidak menyukainya, padahal Johan hanya bekerja Mencari uang untuk Adik-adiknya.

Johan duduk makan malam dengan Bosnya dan beberapa karyawan. Karna hari ini, Bosnya mengajak mereka menghabiskan waktu bersama.

"Johan." panggil sang Bos kepada Johan.

"Iya, Pak." jawab Johan.

"Kenapa kamu nampak Tidak suka? Apa tidak nyaman?" Tanya Sang Bos.  Mempertanyakan sikap diam Johan.

"Tidak, Pak. bukan begitu, hanya saja saya memikirkan orang rumah" Terang Johan. Ternyata diamnya memikirkan orang rumah.

"Kamu tinggal dengan siapa?" Tanyanya kepada Johan.

"Dengan ke tiga adik saya" Terang Johan, Berkata jujur.

"Apa mereka masih Anak-anak?" Tanya Sang Bos lagi.

"Tidak, mereka sudah dewasa" jawab Johan.

"Lalu, mengapa kamu memikirkan mereka. mereka tau mana yang baik ataupun tidak" Jelas Sang Bos.

"Aku hanya memikirkan mereka, sudah makan belum. Tidak bisa mengabari, Karna hp Saya mati, Pak" Terang Johan.

Lantas ucapan itu membuat sang bos Tersenyum. Bagaimana tidak, Johan masih sangat sempat memikirkan saudara-saudaranya.

"Pesanlah tiga, sampai empat porsi makanan untuk saudara-saudara kau. Berikan kepada mereka dan makanlah dengan bahagia" ucap Sang Bos.

"Apakah bapak yakin?" Tanya Johan atas ucapan sang Bos

"Tentu. Pesanlah" ucap Sang Bos.

"Terima kasih, Pak" Ucap Johan merasa sangat senang. Bahwa bosnua sangatlah baik dan pengertian kepadanya.

••••

Jinjja-yo, mianhe buat penulisan aku:)

Brother || Johnny ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang